Kisah di Balik Kuliner Legendaris Sate Ayu Bojonegoro, Dulu Jualan di Pasar Kini Jadi Favorit Artis hingga Menteri
Grup musik Jikustik hingga Mensesneg pernah makan di sini
Grup musik Jikustik hingga Mensesneg pernah makan di sini
Kisah di Balik Kuliner Legendaris Sate Ayu Bojonegoro, Dulu Jualan di Pasar Kini Jadi Favorit Artis hingga Menteri
Setiap daerah memiliki kuliner legendaris yang menjadi magnet wisata, termasuk di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Salah satu kuliner yang sering jadi tujuan wisata kuliner di Bojonegoro ialah Sate Ayu di Jalan Waduk Sonorejo Kecamatan Padangan.
-
Mengapa sate menjadi populer di Indonesia? Sate banyak dijajakan oleh pedagang kaki lima yang ada di tanah Jawa.
-
Kenapa Sate Blengong terkenal? Dilansir dari Jatengprov.go.id, sate daging blengong ini dikenal lebih rendah lemak, empuk, dan tidak amis. Penyajiannya biasanya dipadukan dengan ketupat.
-
Mengapa Ayam Pedas Banyuwangi dipromosikan? Deretan menu ayam pedas tersebut, menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan kuliner lokal. Sekaligus untuk mendorong pertumbuhan UMKM lokal.
-
Di mana sate pertama kali populer di Indonesia? Diperkirakan Ponorogo menjadi kota pertama sate mulai populer dan menyebar.
-
Dimana sate goreng populer di Indonesia? Sate menjadi salah satu olahan daging yang mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
-
Kenapa Sate Tegal populer di Jakarta? Di Jakarta, Sate Tegal populer disebut Sate Kambing Muda Tegal.
Warung sate kambing ini tidak hanya jadi tujuan wisata kuliner masyarakat lokal, tetapi juga banyak diburu pengunjung luar kota.
“Setiap pulang kampung (ke Bojonegoro), kami selalu menyempatkan makan sate dan gulai di Sate Ayu. Ini masuk kuliner wajib tiap pulang kampung karena rasanya dari dulu nikmat, daging satenya besar-besar,” ungkap Tuti, salah satu pelanggan Sate Ayu kelahiran Bojonegoro yang kini tinggal di Depok, Jawa Barat, saat ditemui Merdeka.com di warung Sate Ayu, Sabtu (13/4/2024).
Beberapa tokoh publik yang pernah mencicipi kelezatan Sate Ayu yakni grup musik Koes Plus, grup musik Jikustik, dr. Boyke, hingga Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI Pratikno.
Momen para tokoh publik menyantap sate kambing di warung pinggir rel kereta api jurusan Surabaya-Jakarta itu diabadikan dalam foto dan dipajang di salah satu sudut warung.
Sate Ayu Indonesia
Sejarah
Cikal bakal munculnya kuliner Sate Ayu bermula sejak Tarmuji, pemilik warung Sate Ayu, serius mempelajari seluk beluk dunia persatean pada pamannya. Selain sang paman, ayah dan kakeknya juga merupakan pedagang sate kambing.
Pada tahun 1970, Tarmuji mencoba peruntungan berjualan sate kambing di Pasar Ternak Padangan. Pagi hari ia menjadi jagal kambing, malam harinya berjualan sate.
Pengalamannya menjadi jagal membuat Tarmuji tahu betul bagaimana memilih kambing yang cocok dijadikan sate.
Sejak pertama kali berjualan di pasar hingga kini, Sate Ayu menggunakan kambing betina berusia 6-7 bulan yang belum pernah kawin alias masih perawan.
Benar saja, kambing pilihan Tarmuji membuat lapak satenya kian hari kian ramai pembeli. Seiring banyaknya peminat, Tarmuji tidak lagi berjualan di pasar ternak, melainkan pindah ke kediamannya.
Salah satu pegawai warung Sate Ayu, Efri menuturkan, dalam sehari warung ini bisa menghabiskan dua hingga empat ekor kambing betina muda.
Kambing-kambing ini didapatkan dari pasar ternak lokal Bojonegoro. Pada hari pasaran Pahing, kambing dibeli dari pasar ternak Taji, Kecamatan Tambakrejo. Pada pasaran Kliwon, kambing didapatkan dari pasar ternak Kecamatan Kalitidu.
“Warung makin ramai saat musim liburan atau hari-hari khusus seperti bulan puasa. Saat bulan puasa, gulai sudah habis terjual sejak siang,” ungkap salah satu pegawai Warung Sate Ayu yang enggan disebut namanya, Sabtu (14/3/2024).
Warung Sederhana
Awalnya, Tarmuji tidak memberikan nama khusus untuk warung satenya. Para pelanggan lalu menyebut rumah makan Tarmuji dengan nama Sate Bu Ayu. Penyebutan ini merujuk pada nama istri Tarmuji, Yayuk, yang meninggal pada tahun 2013 silam.
Sejak saat itu, warung makan yang menjual menu utama sate kambing muda ini terkenal sebagai warung Sate Ayu. Dari dulu hingga sekarang, warung Sate Ayu tetap berupa bangunan sederhana bergaya klasik. Kursi dan mejanya terbuat dari kayu jati dengan model lawas.
Suasana nostalgia ditambah deru kereta api melintas menjadi daya tarik tersendiri.
“Saya sebenarnya pengen makan di teras biar bisa lihat kereta lewat, tapi sudah keburu ditempati orang,” ujar Achmad Faizal, pengunjung warung Sate Ayu, Sabtu (14/4/2024).
Pengunjung lain, Adinda mengaku baru pertama kali mencicipi Sate Ayu dan terkesan dengan cita rasanya.
“Sudah lama banget pengen ke sini (warung Sate Ayu), tapi baru sekarang keturutan. Potongan daging satenya bikin puas, dipadu dengan kecap pilihan, irisan tomat segar, bawang merah, kol, serta cabai uleg mantap banget. Salah satu sate kambing paling enak yang pernah saya coba,” tuturnya saat ditemui Merdeka.com di warung Sate Ayu, Sabtu (13/4/2024).
Manjakan Konsumen
Adinda mengaku tidak hanya dimanjakan oleh cita rasa Sate Ayu, tetapi juga oleh pelayanan yang ia dapatkan di warung tersebut. Salah satunya, sebagai generasi milenial yang menyukai transaksi nontunai (cashless), Adinda mengaku senang Warung Sate Ayu mengakomodir pembayaran via QRIS BRI.
“Setiap kali bisa bayar pakai QRIS, saya pilih pakai QRIS karena praktis dan cepat. Soalnya saya juga malas bawa uang fisik ke mana-mana,” ungkap Adinda yang juga pengguna aplikasi perbankan digital BRImo.
Terpisah, Kepala BRI Unit Bojonegoro, Heru Prayitno menjelaskan, saat ini sistem pembayaran menggunakan kode QR menjadi tren di industri keuangan.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah mengadopsi model tersebut dan merilis pembayaran berupa Quick Response Code Indonesian Standard sejak tahun 2019 silam.
“Sistem transaksi berbasis QRIS ditanam dalam BRImo, menawarkan kemudahan dalam bertransaksi,” terang Heru melalui keterangan tertulis yang diterima Merdeka.com, Rabu (6/3/2024).
Mengutip situs resmi bri.co.id, sejumlah manfaat yang didapatkan konsumen saat melakukan pembayaran melalui QRIS BRImo yakni transaksi jadi lebih cepat, terjamin keamanannya, serta tidak perlu ribet dengan uang tunai dan kembalian.