Mencicipi Sate Sapi Legendaris di Jombang, Bisnis Turun Temurun Sehari Untung Rp30 Juta
Pemilik warung punya alasan khusus memilih daging sapi
Pemilik warung punya alasan khusus memilih daging sapi
Mencicipi Sate Sapi Legendaris di Jombang, Bisnis Turun Temurun Sehari Untung Rp30 Juta
Salah satu kuliner legendaris di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang patut dicoba ialah sate dan gulai sapi Tugu Penceng. Saat ini, warung sate Tugu Penceng sudah memasuki generasi ketiga.
-
Mengapa tulang sapi cocok untuk bisnis kuliner? Selain dikonsumsi sehari-hari, beberapa resep ini juga bisa menjadi ide bisnis menarik, bagi Anda yang ingin mencoba peluang berbisnis kuliner.
-
Kenapa sop tulang sapi populer? Dengan kuah yang kaya rasa dan aroma rempah yang menggugah selera, sop tulang sapi menjadi pilihan tepat untuk dinikmati kapan saja, terutama saat cuaca dingin atau ketika tubuh membutuhkan kehangatan.
-
Kenapa dendeng sapi populer di Sumatera Barat? Di Indonesia, dendeng sangat populer di daerah Sumatera Barat.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Apa itu sop tulang sapi? Sop tulang sapi adalah salah satu hidangan yang bisa Anda buat dengan memanfaatkan jatah daging kurban Anda.
-
Kenapa Tongseng Sapi populer di Indonesia? Bagi penggemar daging sapi, tongseng adalah hidangan yang pasti sudah dikenal. Rasa unik dan kuat dari masakan ini menjadikannya favorit banyak orang.
Alasan Pilih Daging Sapi
Pemilik warung sate Tugu Penceng menyatakan bahwa sejak awal, sang kakek yang merupakan perintis bisnis sengaja memilih daging sapi untuk bahan baku sate.
“Kambing kalau orang menderita darah tinggi kan tidak berani. Kalau daging sapi bisa untuk semua kalangan usia. Mulai anak-anak, remaja, dewasa, hingga usia tua senang,” terang Vernanda Setyowati, pemilik warung sate Tugu Penceng, dikutip dari YouTube Liputan6.
Laris Manis
Warung ini buka mulai jam 06.00 WIB hingga jam 17.00 WIB. Setiap hari, warung ini tak pernah sepi pembeli.
Setiap hari, warung sate ini menghabiskan hingga 5.000 tusuk sate. Secara keseluruhan, sate dan gulai yang ludes terjual di warung ini setara dengan satu ekor sapi.
Para pembeli menyukai sate sapi di warung ini karena teksturnya empuk dan rempah-rempahnya nendang.
Berbeda dengan sate kambing yang umumnya menggunakan sambal kecap, sate sapi Tugu Penceng ini disajikan dengan sambal kacang.
Harga Terjangkau
Menariknya, sate di warung ini dijual dengan harga terjangkau. Seporsi sate dan gulai sapi dibanderol seharga Rp27 ribu.
Kini, pelanggan warung ini tidak hanya berasal dari Jombang, tetapi juga dari daerah-daerah lain di Jawa Timur, seperti Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, dan lain sebagainya.
Vernanda mengaku setiap hari ia bisa meraup untung bersih hingga Rp30 juta per hari. Sehari-hari, Vernanda dibantu 10 karyawan untuk melayani para pelanggan di warung warisan kakeknya tersebut.