Mencicipi Sate Sapi Legendaris di Jombang, Bisnis Turun Temurun Sehari Untung Rp30 Juta
Pemilik warung punya alasan khusus memilih daging sapi
kulinerPemilik warung punya alasan khusus memilih daging sapi
Mencicipi Sate Sapi Legendaris di Jombang, Bisnis Turun Temurun Sehari Untung Rp30 Juta
Salah satu kuliner legendaris di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang patut dicoba ialah sate dan gulai sapi Tugu Penceng. Saat ini, warung sate Tugu Penceng sudah memasuki generasi ketiga.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari sate sapi di Warung Pak Djamil? Unik Berbeda dari yang lain, sate di warung ini menggunakan daging sapi. Mengutip YouTube Liputan6, sate dibuat menggunakan daging sapi tanpa lemak dicampur bumbu kacang.
-
Bagaimana proses pembakaran sate sapi Pak Kempleng? Sedangkan untuk proses pembakaran sate, digunakan arang kayu dan dikipas menggunakan kipas tangan.
-
Bagaimana cara membuat resep Sate Lilit Daging Sapi? 1. Tumis bumbu halus hingga wangi. 2. Campur semua bahan + bumbu tumisan, aduk rata. 3. Ambil adonan secukupnya, lalu balutkan di batang serai. 4. Panggang diatas teflon hingga kecoklatan. Sajikan.
-
Apa yang menjadi ciri khas bumbu krengsengan daging sapi? Seperti disebutkan di atas, bumbu krengsengan daging yang menjadi ciri khas pada hidangan ini adalah penggunaan petis udang.
-
Apa yang membuat sate sapi Pak Kempleng istimewa? Sate Sapi Pak Kempleng memiliki keistimewaan yaitu tekstur dagingnya yang walaupun berotot namun lembut dan tidak berlemak. Hal ini karena daging yang digunakan adalah daging has dalam dan lulur.
-
Apa itu Sate Bumbon? Sate Bumbon merupakan makanan olahan sapi yang kaya rasa karena diolah dengan beraneka macam bumbu rempah.
Alasan Pilih Daging Sapi
Pemilik warung sate Tugu Penceng menyatakan bahwa sejak awal, sang kakek yang merupakan perintis bisnis sengaja memilih daging sapi untuk bahan baku sate.
“Kambing kalau orang menderita darah tinggi kan tidak berani. Kalau daging sapi bisa untuk semua kalangan usia. Mulai anak-anak, remaja, dewasa, hingga usia tua senang,” terang Vernanda Setyowati, pemilik warung sate Tugu Penceng, dikutip dari YouTube Liputan6.
Laris Manis
Warung ini buka mulai jam 06.00 WIB hingga jam 17.00 WIB. Setiap hari, warung ini tak pernah sepi pembeli.
Setiap hari, warung sate ini menghabiskan hingga 5.000 tusuk sate. Secara keseluruhan, sate dan gulai yang ludes terjual di warung ini setara dengan satu ekor sapi.
Para pembeli menyukai sate sapi di warung ini karena teksturnya empuk dan rempah-rempahnya nendang.
- Sajikan Menu Semur Daging Sapi, Ibu Rumah Tangga Ini Raih Juara Kompetisi Memasak di Medan
- Uang Rp5 Ribu di Warung Lamongan Sudah Dapat Nasi Sayur dan Teh, Pembeli Tak Perlu Pesan Makanan Datang Sendiri
- Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan, Simak Fakta Menarik Sate Padang Khas Sumbar
- Mencicipi Godok Batinta, Kudapan Legendaris Berwarna Hitam dan Manis Khas Sumatra Barat
- Penjelasan Blue Bird soal Kecelakaan Bus Bawa Rombongan ASN Jakarta ke Danau Toba & Sopir Positif Narkoba
- 4 Satgas Khusus Kawal Pelaksanaan Ibadah Haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina
Berbeda dengan sate kambing yang umumnya menggunakan sambal kecap, sate sapi Tugu Penceng ini disajikan dengan sambal kacang.
Harga Terjangkau
Menariknya, sate di warung ini dijual dengan harga terjangkau. Seporsi sate dan gulai sapi dibanderol seharga Rp27 ribu.
Kini, pelanggan warung ini tidak hanya berasal dari Jombang, tetapi juga dari daerah-daerah lain di Jawa Timur, seperti Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, dan lain sebagainya.
Vernanda mengaku setiap hari ia bisa meraup untung bersih hingga Rp30 juta per hari. Sehari-hari, Vernanda dibantu 10 karyawan untuk melayani para pelanggan di warung warisan kakeknya tersebut.