Wajib Dicoba, Begini Kisah di Balik Kelezatan Sup Daging Khas Betawi
Sup daging khas Betawi jadi hidangan yang sayang untuk dilewatkan saat mampir ke ibu kota.

Sup daging khas Betawi ini merupakan warisan kuliner masa lampau. Seperti apa sejarahnya?

Wajib Dicicip, Begini Kisah di Balik Kelezatan Sup Daging Khas Betawi
Berikut informasi selengkapnya tentang sup daging khas Betawi.

Bagi warga Betawi, sup daging menjadi sajian istimewa pada hari-hari penting. Makanan ini biasanya dinikmati secara kolektif dengan penuh kebersamaan.
Dari tampilannya, sup daging Betawi tidak sebening sup sejenis pada umumnya. Dalam setiap porsinya, kuahnya tampak lebih gelap yang berasal dari banyaknya rempah yang jadi bahan utama. Rasa kuahnya begitu segar dengan perpaduan gurih dan cita rasa daun bawang serta batang seledri. Biasanya sup ini disajikan bersama tempe goreng, perkedel, atau telur dadar.

Cita rasa sup daging Betawi
“Kalau menurut informasi dari ibu saya, sejarahnya warung ini dari nenek saya di tahun 1966” kata pengelola rumah makan, Lila Sari Saumi.

Dikutip dari kanal YouTube Kisarasa, Rumah Makan Berkah di Jalan Jeruk Purut, Cilandak Timur, jadi salah satu yang melegenda.
Sup dengan resep keluarga Lila ini memang dibuat secara khas. Hingga ini ia tetap mempertahankan resep sejak dulu untuk menarik para pelanggan. Potongan dagingnya pun terbilang besar, dengan tekstur yang lembut dan tidak alot. Di warung itu, Lila menciptakan sup dengan tingkat kematangan daging yang pas, sehingga begitu disukai oleh penikmat. Taburan bawang gorengnya juga melimpah, sehingga menambah aroma tersendiri.

Dagingnya lembut
Keunikan sup di sini juga hanya diisi dengan daging, dan tanpa sayur mayur. “Kalau dagingnya kami pakai bagian sengkel (bagian depan kaki sapi) dan ini hanya direbus saja” kata Lila.

Kaldunya pun gurih, dengan sedikit rasa merica yang menghangatkan saat disantap. Sup daging di tempat ini begitu terkenal karena memiliki cita rasa khas Betawi.
Penyebabnya warga Betawi tidak selalu mampu untuk membeli dan mengonsumsi daging.

Kuliner lezat ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada masa lampau, sup daging Betawi ini hanya tersaji pada momen-momen tertentu, salah satunya saat Lebaran.
Setelahnya, hewan itu dipotong dan dagingnya dinikmati bersama-sama dengan diolah menjadi hidangan yang bisa dinikmati orang banyak, salah satunya sup.

Andilan merupakan tradisi warga Betawi di satu kampung yang patungan membeli kerbau.
Sup daging jadi kuliner otentik yang bisa dicicipi saat bertandang ke Jakarta, selain gabus pucung dan soto Betawi.
