Ilmuwan Tanam Gen Manusia ke Tikus, Hasilnya tak Terduga
Ilmuwan menemukan bahwa tikus dengan gen bahasa manusia menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.

Ilmuwan di Rockefeller University mencatat temuan baru dalam studi evolusi bahasa dengan menanamkan gen manusia ke dalam tikus.
Mengutip IFLScience, Jumat (21/3), hasilnya menunjukkan bahwa anak tikus yang menerima gen tersebut mengalami perubahan vokalisasi yang signifikan, memberikan wawasan baru tentang bagaimana manusia mengembangkan kemampuan berbicara yang kompleks.
Penelitian ini berfokus pada gen NOVA1, yang diketahui berperan dalam perkembangan saraf dan komunikasi vokal. Tikus yang dimodifikasi dengan varian manusia dari gen ini menghasilkan suara dengan pola berbeda, lebih bernada tinggi, dan memiliki variasi yang tidak ditemukan pada tikus biasa.
"Semua anak tikus mengeluarkan suara ultrasonik untuk menarik perhatian induknya, tetapi ketika kami menganalisis suara tikus dengan gen manusia, kami menemukan beberapa perubahan dalam 'huruf' suara mereka," ujar Robert B. Darnell, penulis studi ini.
Temuan ini semakin menarik ketika dibandingkan dengan Neanderthal dan Denisovan, spesies manusia purba yang tidak memiliki varian NOVA1 seperti manusia modern.
Para ilmuwan berhipotesis bahwa perubahan kecil dalam gen ini dapat memberikan keuntungan evolusi yang memungkinkan manusia mengembangkan komunikasi yang lebih kompleks, yang pada akhirnya membantu spesies Homo sapiens bertahan dan berkembang.
Studi ini menambah pemahaman tentang bagaimana bahasa dapat berevolusi melalui modifikasi genetik. Dengan melihat perbedaan pada spesies hominin yang punah, ilmuwan semakin yakin bahwa mutasi kecil dalam gen tertentu dapat memainkan peran besar dalam membentuk kapasitas berbicara manusia.
Penelitian ini tidak hanya membuka wawasan tentang sejarah evolusi kita tetapi juga mengarah pada pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme komunikasi di berbagai spesies.