Pria Ini Dulunya Pengawas Proyek hingga Koki Bergaji Besar, Pilih Pulang Kampung Bikin Terasi Khas Bojonegoro
Ide membuat terasi dilatarbelakangi kegemarannya makan sambal
Ide membuat terasi dilatarbelakangi kegemarannya makan sambal
Pria Ini Dulunya Pengawas Proyek hingga Koki Bergaji Besar, Pilih Pulang Kampung Bikin Terasi Khas Bojonegoro
Zaenur Rohman (35), warga Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur nekat meninggalkan pekerjaan bergaji besar di luar Pulau Jawa demi bisa pulang ke kampung halamannya. Ia pernah jadi pengawas proyek hingga koki dengan pendapatan menjanjikan.
Pulang Kampung
Rohman memutuskan pulang kampung karena ada kewajiban yang harus ia lakukan. Keputusannya pulang kampung membuat hidupnya berubah drastis, terutama soal karier.
"Macem-macem saya coba. Pernah bertani, menanam melon gagal total, rugi," ungkap Rohman kepada Merdeka.com, Kamis (7/3/2024).
Rohman akhirnya mencoba peruntungan membuka toko ikan asin di kampung halamannya di Kecamatan Malo. Dagangannya beragam, mulai aneka ikan asin, teri, ikan segar, hingga ikan beku.
Makin Berkembang
Seiring waktu, bisnis ikan asin yang dikelola Rohman dan sang istri semakin berkembang. Selain menjual produk di tokonya sendiri, Rohman juga menjadi distributor ikan asin para penjual di beberapa pasar di Kabupaten Bojonegoro.
Inovasi
Rohman dan sang istri pernah berinisiatif mengolah otak-otak bandeng dengan campuran sayur. Produk ini sempat laris di wilayah Kota Bojonegoro.
Ide membuat otak-otak bandeng sayur ini muncul dari insting Rohman sebagai seorang mantan koki.
Pasalnya, saat ini otak-otak bandeng yang sering dijumpai tidak menggunakan sayur sebagai campuran, tetapi menggunakan kelapa parut.
Ide Membuat Terasi
Akhir tahun 2023 lalu, Rohman kembali memiliki ide menciptakan produk baru. Kali ini pilihannya jatuh kepada terasi.
"Saya penasaran kenapa terasi-terasi ini pasti diproduksi di daerah-daerah yang punya laut, Tuban, Lamongan. Apa enggak bisa orang Bojonegoro bikin terasi? Harusnya bisa," ujarnya.
Selama sekitar satu bulan, Rohman melakukan beberapa kali uji coba. Ia memilih sendiri bahan untuk membuat terasi sesuai kualitas yang diinginkannya.
Selama proses, ia membandingkan terasi racikannya dengan terasi-terasi lain dengan cara membuat sambal. Setelah yakin sambal yang dibuat dengan terasi racikannya lebih lezat, ia mantap merilis produk terasi khas Bojonegoro.
Sebelum memasarkan produk terasinya, Rohman lebih dulu mengurus legalitas usaha untuk meyakinkan calon konsumennya.Kini, terasi khas Bojonegoro bikinannya sudah tersertifikasi Halal dan memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha).
Rohman membuat dua jenis kemasan terasi, kemasan kecil dibanderol seharga Rp7 ribu dan kemasan besar dihargai Rp15 ribu. Kepada para konsumennya ia memberi jaminan siap menerima terasi kembali jika rasanya tidak enak.
"Terasinya enak, beda dari yang lain. Wajar jika harganya agak mahal," ungkap salah satu pembeli terasi khas Bojonegoro, Lizza Arnofia, Jumat (8/3/2024).