Bermodal Resep Pribadi, Warga Tangerang Ini Sukses Jual Sambal Rumahan yang Laku hingga Penjuru Kota
Saat ini dirinya menciptakan beberapa kombinasi rasa sambal yakni pedas, manis, dan gurih di dalam satu produk.
Saat ini dirinya menciptakan beberapa kombinasi rasa sambal yakni pedas, manis, dan gurih di dalam satu produk.
Bermodal Resep Pribadi, Warga Tangerang Ini Sukses Jual Sambal Rumahan yang Laku hingga Penjuru Kota
Purwanti Puji Lestari, warga RT 06, RW 03, Kelurahan Cibodas, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang berhasil memanfaatkan peluang ekonomi dengan menjalankan usaha rumahan sambal bawang. Produk yang diberi nama Praj’na ini kini laku di pasaran.
Walau terdengar biasa, namun produk yang dihasilkan rupanya punya keunikan baik dari segi rasa, aroma, dan pengemasan. Tak hanya itu, harganya juga berbeda dari produk kebanyakan sehingga banyak dicari oleh para penikmatnya.
-
Siapa yang punya ide jualan sambal? Beberapa teman yang mencicipi sambal bikinan Lanny ketagihan. Mereka menyarankan Lanny untuk menjual sambal.
-
Bagaimana UMKM Purwakarta ini sukses menembus pasar internasional? Tekun berusaha Ternyata rahasia pertama dari usaha panganan yang dibuat warga bernama Cucu Nengsih ini adalah tekun dalam berusaha.Ia konsisten untuk menjual produk pastel mini, dengan memperhatikan kemasan penyajian dan kualitas produk.
-
Siapa yang membuat sambal di Kupang? Dengan tangan sendiri, Ino terjun langsung ke dapur sang pemilik warung. Sosoknya dengan gesit meracik sambal khas Kupang yang nampak lezat.
-
Mengapa Sendangmulyo punya banyak UMKM kuliner? Dilansir dari kanal YouTube Semarang Pemkot, kelurahan Sendangmulyo juga punya banyak UMKM yang dijalankan oleh warga, terutama UMKM kuliner yang biasanya dijajakan dalam acara pasar tumpah dan pasar pagi.
-
Kenapa Ibu Dewi bisa sukses jual bawang goreng? Berkat kegigihannya menawarkan produk ke sana-kemari, produk bawang gorengnya berhasil memikat pedagang sayur keliling, pasar tradisional, hingga swalayan-swalayan yang ada di Bojonegoro dan kota-kota sekitarnya.
-
Siapa mantan TKW yang sukses berjualan bandeng? Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Purwanti Puji Lestari berhasil membuktikan jika peluang bisa dimanfaatkan walau dengan ide sehari-hari berupa sambal.
Usaha kecil menengahnya ini kemudian memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang.
Penasaran dengan keunikannya? Simak kisah inspiratif usaha rumahan sambal yang sukses karena melihat peluang pasar.
Gunakan Resep Pribadi
Keunikan pertama dari produk sambal tersebut adalah penggunaan resep yang tidak disadur dari mana-mana.
Purwanti mengaku jika racikan sambal bawang buatannya menggunakan idenya sendiri dan sudah lama digunakan sebagai bahan masakan di keluarganya.
Ini yang menjadikan produk usahanya memiliki ciri khas, dengan rasa yang otentik dan tidak ditemui di produk lainnya.
“Kami membuat sambal ini tentu dengan cita rasa tinggi dari resep buatan sendiri, dilengkapi dengan olahan yang alami, serta ditambah rempah-rempah yang khas, seperti dari daun sirih sampai jeruk,” kata sosok yang karib disapa Ipung, mengutip tangerangkota.go.id, Selasa (16/7).
Hasilkan Rasa Sambal yang Tak Sekadar Pedas
Ipung mengungkapkan jika kunci kelezatan sambal tidak sepenuhnya pada cita rasa pedas. Terdapat kombinasi rasa lain yang bisa ditambahkan, sehingga sambal mampu memikat konsumen dari berbagai kalangan.
Saat ini dirinya menciptakan beberapa kombinasi rasa sambal yakni pedas, manis, dan gurih di dalam satu produk.
“Sambal bawang di sini mempunyai komposisi yang beragam yakni pedas, manis, dan gurih yang pas di lidah semua orang,” katanya, menambahkan.
Harganya Murah Meriah
Meski harga yang ditawarkan terbilang murah meriah, Ipung tetap menjaga kualitas dengan mendaftarkan sertifikasi halal, tidak berpengawet kimia, serta telah melewati proses uji lab dan nutrisi.
Sambal Bawang Praj’na ini cocok untuk melengkapi berbagai jenis makanan, baik berat maupun ringan.
“Kami baru memiliki satu varian sambal dengan kemasan yang praktis dan ekonomis (150 ml), hanya dengan Rp25 ribu, kalian bisa menikmati sambal bawang kemasan yang mempunyai daya tahan keawetan 3-4 bulan pada suhu luar ruangan,” ujarnya
Mudah Dibawa ke Mana-mana
Agar makin mudah menjangkau pasar, Ipung pun menciptakan inovasi kemasan yang ringan dan mudah dibawa ke mana-mana.
Dari produknya ini, orang kini jadi lebih mudah menikmati sambal dan tak lagi membuat secara mendadak yang cukup merepotkan.
Ipung diketahui memanfaatkan media sosial untuk promosi sambalnya. Beberapa di antaranya adalah Instagram dan e-commerce.