Perempuan Asal Bojonegoro Olah Buah Salak Jadi Kukis hingga Bronis, Produknya Laris hingga Mancanegara
Ide kreatifnya muncul karena melihat banyak buah salak di sekitar tempat tinggalnya
Ide kreatifnya muncul karena melihat banyak buah salak di sekitar tempat tinggalnya
Perempuan Asal Bojonegoro Olah Buah Salak Jadi Kukis hingga Bronis, Produknya Laris hingga Mancanegara
Desa Wedi di Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dikenal sebagai kampung salak. Sejak zaman nenek moyang, banyak penduduk desa ini yang memiliki kebun salak. Potensi ini memantik daya kreatif Wulansari untuk menambah nilai ekonomi buah salak.
-
Apa yang diproduksi UMKM Bojonegoro milik Susi dan Pasi? Kini, usaha yang diberi merek Madju Roso itu sudah memiliki 20 macam produk.
-
Bagaimana Susi dan Pasi mengembangkan UMKM Bojonegoro? Susi yang saat itu mengaku kuper (kurang pergaulan) tidak paham pentingnya legalitas usaha seperti Sertifikat P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga), NIB (Nomor Izin Berusaha), dan label Halal untuk mengembangkan bisnis rempeyeknya.
-
Dimana bisa menemukan buah salak? Menurut informasi yang dilansir dari TaleTravels, berikut ini adalah beberapa jenis buah tropis yang kemungkinan tersedia di sekitar Anda dan dapat ditemukan dengan mudah di pasar atau toko lokal.
-
Siapa yang membuat produk UMKM di Imah Saba Budaya? Mengutip Youtube Pedesaan Banten, Imah Saba Budaya Baduy juga memajang berbagai produk UMKM buatan warga adat.
-
Dimana salak bisa ditemukan? Ini karena salak bisa ditemukan di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
-
Dimana istri Nelayan di Banyuwangi membuat produk olahan laut? Di Blimbingsari, misalnya, para istri nelayan membuat produk olahan ikan bakar. Para istri nelayan di sejumlah kecamatan di Banyuwangi didampingi untuk mengembangkan usahanya saat musim paceklik ikan.
Produk Olahan Salak
Pada tahun 2017, Wulansari memantapkan diri membuka gerai Griya Shanum Pusat Oleh-oleh Salak Kampung Wedi Bojonegoro.
Sebelumnya, ia telah mahir mengolah buah salak menjadi berbagai varian produk makanan dan minuman. Di antaranya kurma salak, asinan salak, madu mongso salak, kukis salak, bronis salak, hingga minuman setrup salak.
Komitmen
Wulansari menjamin produk-produknya aman dikonsumsi. Selain buah salak yang memilki kandungan vitamin A dan C tinggi, proses pengelohannya juga higienis dengan memperhatikan komposisi sesuai arahan Dinas Kesehatan Bojonegoro.
Sesuai anjuran pemerintah setempat, Wulansari sudah melengkapi bisnis makanan dan minuman hasil olahan buah salak.Griya Shanum telah mengantongi Izin PIRT dari Dinkes Bojonegoro, sertifikat Halal dari Kemenag, merk yang telah dipatenkan, Nomer Induk Usaha (NIB), serta NPWP.
Kerja sama dengan Toko Oleh-oleh
Selain memasarkan produknya di outlet pribadi di Jalan Raya Wedi Kecamatan Kapas.
Wulansari juga bekerja sama denegan sembilan toko pusat oleh-oleh di Bojonegoro dan dua supermarket terbesar di kota setempat.
Pemasaran hingga Mancanegara
Saat ini, produk olahan salak milik Wulansari sudah terjual ke berbagai kota di Jawa Timur. Bahkan, pembelinya juga banyak dari luar Pulau Jawa hingga luar negeri.
Mengutip situs resmi Pemkab Bojonegoro, omzet yang diperoleh Wulansari dari penjualan aneka olahan buah salak berkisar antara Rp5 juta hingga Rp8 juta.
Prestasi
Sejak berdiri pada tahun 2017 silam, bisnis makanan dan minuman berbahan buah salak yang dijalankan Wulansari terus berkembang. Sosoknya pun dikenal sebagai pebisnis muda yang ulet dan berprestasi.
Beberapa penghargaan pernah ia raih. Mulai piagam penghargaan dari Bupati Bojonegoro sebagai Pelopor Pengovenan dengan media lampu dan memanfaatkan almari kayu bekas, Juara 1 UMKM berprestasi kategori makanan dan minuman tingkat kabupaten (2018), dan Juara 1 lomba cipta menu minuman khas Bojonegoro 2019.