Mantan Direktur Kena PHK dan Banting Setir Jadi Tukang Bakso, Hidup Lebih Tenang dan Kini Punya 4 Cabang
Paman Amru bersedia menjadi mentor baginya tanpa bayaran, alias gratis. Bahkan, sang paman bersedia membantu Amru sampai satu bulan pertama.
Setelah mengalami PHK, Amru tak tinggal diam, dia mencoba membuka usaha kuliner yang dimulai dari produksi rendang rumahan menjelang Lebaran. Amru mendapatkan keuntungan yang cukup besar saat itu.
Mantan Direktur Kena PHK dan Banting Setir Jadi Tukang Bakso, Hidup Lebih Tenang dan Kini Punya 4 Cabang
Mantan Direktur Kena PHK dan Banting Setir Jadi Tukang Bakso, Hidup Lebih Tenang dan Kini Punya 4 Cabang
Mungkin tak banyak orang mengenal nama Tardi Amru. Dia merupakan pemilik Bakso Mas Min yang sudah berhasil mendirikan empat cabang bakso sejak didirikan.
Sebelum membuka usaha Bakso Mas Min, Amru merupakan seorang Direktur Perusahaan Telekomunikasi yang turut menjadi korban PHK saat Pandemi Covid-19.
Pengusaha yang kini berusia kepala empat itu mengungkapkan nama 'Mas Min' bukan diambil dari nama aslinya, melainkan diambil dari kata 'Aamiin'.
"Jadi Mas Min itu dari kata Aamiin, kalau orang ingat Mas Min harapannya jadi banyak yang mendoakan," kata Amru seperti yang dikutip dari akun YouTube Halo Bos, Selasa (21/11).
Setelah mengalami PHK, Amru tak tinggal diam. Dia mencoba membuka usaha kuliner yang dimulai dari produksi rendang rumahan menjelang Lebaran. Amru mendapatkan keuntungan yang cukup besar saat itu.Sayangnya, usaha tersebut tak berjalan lancar pasca Lebaran. Dia pun sempat membuka franchise kuliner dan berujung sama seperti bisnis rendangnya yang terpaksa gulung tikar.
Akhirnya, Amru memilih pulang ke Solo untuk menenangkan pikiran sambil mengunjungi kedua orang tuanya.
Niat baik tersebut justru membuka jalan bagi kebangkitan usahanya. Di kampung halamannya itu, Amru bertemu dengan sang paman yang sudah berpengalaman berbisnis kuliner dan bersedia menawarkan bantuan kepada Amru untuk membuka bisnis bakso.
Paman Amru bersedia menjadi mentor baginya tanpa bayaran, alias gratis. Bahkan, sang paman bersedia membantu Amru sampai satu bulan pertama pembukaan cabang pertama Bakso Mas Min.
"Jadi Bakso Mas Min ini bisnis ketidaksengajaan. Dari situ lah datang peluang dan saya selalu yakin, saat kita bisa mengambil kesempatan maka akan ada jalan," kata Amru.
Amru mengaku tak mudah untuk memulai bisnisnya ini. Sebab, selama ini Amru hanya terbiasa bekerja dari kantor dan tidak pernah mengunjungi pasar-pasar tradisional.Namun, semenjak membuka Bakso Mas Min, Amru mau tidak mau harus terjun langsung ke pasar untuk memilih dan membeli daging yang berkualitas.
Mengaku sempat merasa jijik, namun kini Amru menikmati pekerjaannya saat ini. Karena dia bisa berkomunikasi tanpa adanya kepentingan 'politik bisnis'.
Untuk memulai Bakso Mas Min ini, Amru harus menarik tabungan yang sempat dia simpan untuk membeli rumah baru sebelum di PHK.
Sayangnya, hanya 60 persen uangnya yang bisa ditarik. Dari sisa uang ini lah dia jadikan modal untuk membuka satu toko Bakso Mas Min.
Sejak di PHK, Amru bertekad untuk menghindari utang dan riba. Sesulit apapun jalan yang harus ditempuh, dia ingin usahanya bersih, mudah, dan halal.
Amru lebih mengedepankan keridhoan Yang Maha Kuasa. Amru ingin Tuhan memberkahi usahanya kali ini. Bisa dibilang, Amru saat ini sangat berbeda dengan dirinya saat menjadi seorang Direktur, yang hanya mementingkan urusan duniawi.
Selain itu, konsisten juga diperlukan baik tentang cita rasa makanan maupun pelayanan kepada pelanggan. Terdengar biasa, namun sejatinya hal ini begitu besar pengaruhnya terhadap sebuah keberlangsungan usaha.
Ciri khas Bakso Mas Min yang tak dimiliki tempat lain cukup beragam. Salah satunya yakni Bakso Keling, yang memiliki kuah dan daging berwarna hitam, rempahnya lebih berasa seperti Soto Padang dan peminatnya banyak. Selain itu, mereka juga memiliki menu Mie Ayam Pelangi yang juga jadi menu favorit di sana.
Bagi Amin, kesuksesan itu juga harus dimulai dengan sebuah keterpaksaan. Pertama, seorang pengusaha harus mampu memaksakan diri untuk memperbaiki hubungan diri dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kemudian, seorang pengusaha juga harus mampu memaksakan diri untuk berbuat lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.
"Jadi kalau mau sukses, paksakan diri kita untuk keluar dari zona nyaman. Jadi jangan hanya memikirkan profit, tapi pikirkan juga kebermanfaatannya bagi diri sendiri, dan bagi orang lain," kata Amru.
Setelah mengubah haluan hidupnya, Amru kini menjadi lebih tenang dan usahanya terasa lebih berkah karena bisa memberikan kebermanfaatan bagi orang lain. Kini, Amru juga bercita-cita untuk membuka kemitraan Bakso Mas Min secara gratis.
"Saya dapat ilmu ini kan juga gratis dari Om saya, jadi saya juga ingin bermanfaat bagi orang lain, jangan sampai ilmu ini putus di saya," tutup Amru.