Kehilangan Pekerjaan saat Istri Hamil, Mantan Karyawan Perusahaan Ternama Ini Buka Warung Pempek di Tulungagung
Ia pun masih terus melakukan riset untuk mengembangkan bisnisnya
Ia pun masih terus melakukan riset untuk mengembangkan bisnisnya
Kehilangan Pekerjaan saat Istri Hamil, Mantan Karyawan Perusahaan Ternama Ini Buka Warung Pempek di Tulungagung
Perjalanan hidup yang dialami Muhammad Rizki Syarifudin dan keluarga kecilnya penuh lika-liku. Syarifudi kehilangan pekerjaannya saat ia belum lama menikah dan istrinya tengah hamil.
-
Bagaimana istri polisi ini bisa menjual pempek? 'Awalnya suami enggak kasih izin karena disuruh perhatian ke anak saja. Tapi saya kasih penjelasan kalau saya sedang membantu orang lain. Ya sudah akhirnya suami kasih izin,' terangnya.
-
Kenapa Rahma Putri Permadi merintis usaha katering? Menurut nya, usaha katering ini dimulai dari keinginannya berbisnis makanan beberapa tahun lalu. Kala itu, dirinya yang baru saja keluar dari pekerjaannya usai menikah ingin tetap produktif.
-
Kenapa istri polisi ini membuat pempek? 'Anak saya itu suka nyemil tapi kalau jajan di luar itu dia jadi sering sakit. Akhirnya saya kursus pempek tanpa MSG di tahun 2016 sehari aja, cuma biar bisa bikin dan anak enggak jajan sembarangan,' ungkapnya. 'Alhamdulillah anak jadi enggak sering sakit,' lanjutnya.
-
Kenapa Pak Haji buka pabrik kerupuk? Seorang TKI yang dulu bekerja di Arab Saudi punya inspirasi untuk membuat usaha sebuah pabrik kerupuk.
-
Siapa mantan TKW yang sukses berjualan bandeng? Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
-
Bagaimana Pak Haji belajar buka pabrik kerupuk? Pak Haji tersebut mengaku bahwa dirinya belajar membuka usaha pabrik kerupuk dari pekerjaan sebelumnya saat menjadi TKI yang juga berjualan kerupuk di Arab Saudi. Tepatnya di Kota Riyadh.'Buka, dulu di Arab jualan kerupuk. Di Riyadh,' kata Pak Haji pemilik pabrik kerupuk tersebut.
Perjalanan Karier
Jiwa bisnis sudah ada dalam diri Syarifudin sejak dirinya masih kuliah di Yogyakarta. Saat itu, ia bersama beberapa temannya mencoba peruntungan bisnis penggemukan domba. Sayangnya, bisnis tersebut merugi.
"Masing-masing orang rugi Rp9 juta. Saya kerja, sempat menggadaikan laptop juga, pokoknya macem-macem dilakukan untuk nutup kerugian Rp9 juta ini," ungkap Syarifudin, dikutip dari YouTube PecahTelur, Sabtu (20/7/2024).
Syarifudin memutuskan pulang kampung ke Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, karena tidak memungkinkan tetap tinggal di Yogyakarta saat dirinya tidak punya pekerjaan.
"Saya ajak istri pulang ke Tulungagung, yang penting istri dan si kecil aman," ungkapnya.
Kepulangan keluarga kecil Syarifudin ke kampung halaman ternyata jalan menuju pintu rezeki yang lain.
"Istri saya bikin pempek, kemudian saya bagikan ke orang-orang. Responsnya bagus. Saya coba-coba jualan online di facebook, laku," ujar Syarifudin.
Syarifudin dan istrinya lalu memulai usaha pempek rumahan.
"Saat itu belum berbentuk warung, jualannya baru pempek frozen. Hasil setahun jualan pempek frozen inilah yang dipakai untuk modal buka warung, nyicil beli meja kursi, gerobak," imbuh dia.
Syarifudin sempat kembali ke Yogyakarta saat dirinya mendapatkan pekerjaan baru sebagai Customer Service di Shopee Indonesia. Sayangnya, pekerjaan tersebut hanya berlangsung dua tahun. Setelah kontranya selesai, Syarifudin kembali pulang ke kampung halamannya.
Buka Warung
Kepulangan kedua Syarifudin ke Tulungagung memantapkan dirinya dan sang istri untuk membuka warung pempek. Resep pempek ini merupakan kreasi sang istri yang merupakan perempuan kelahiran Palembang.
"Saya beli pempek di Palembang atau di Bangka itu harganya seribu dua ribu saja enak. Biasanya kalau di Jawa kan pempek yang enak harganya mahal. Nah, saya dan istri sepakat jual pempek seperti di Palembang atau Bangka, yang harganya murah tapi enak," ungkap Syarifudin, dikutip dari YouTube PecahTelur.