Modal Rp1 Juta, Ibu Rumah Tangga Asal Jakarta Kini Raup Untung Rp2 Juta Per Hari dari Berjualan Risoles Pelangi
Sang pemilik sempat menghadapi tantangan sampai akhirnya mampu raup omzet Rp2 juta dalam sehari.
Sang pemilik sempat menghadapi tantangan sampai akhirnya mampu raup omzet Rp2 juta dalam sehari.
Modal Rp1 Juta, Ibu Rumah Tangga Asal Jakarta Kini Raup Untung Rp2 Juta Per Hari dari Berjualan Risoles Pelangi
Siti Syahda harus putar otak usai pindah tempat tinggal dari Jakarta ke Yogyakarta. Ia yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan travel, ingin tetap berkreasi setelah ikut suami pindah dari ibu kota.
Tak kehabisan akal, ia kemudian mencoba berjualan risoles pelangi dengan modal Rp1 juta dari sang suami. Tak disangka, permintaan risolesnya justru terus meningka hingga bisa balik modal dalam satu hari berjualan.
-
Siapa ibu rumah tangga di Bogor yang sukses berbisnis kue? Perempuan bernama Windhy Arisanty itu rupanya bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan kue.
-
Kapan Mistiyati mulai jual risoles? Mistiyati menuturkan jika usaha risoles mulanya ia rintis sekitar tujuh tahun lalu.
-
Mengapa risol makaroni cocok untuk jualan? Selain dikonsumsi sebagai camilan sehari-hari, risol makaroni ini juga bisa menjadi ide jualan makanan yang menarik dan menguntungkan.
-
Bagaimana perempuan pemilik warung itu mendapatkan uang? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.'Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,' ucap perempuan tersebut.
-
Kenapa Rahmat sukses menjual seladanya? Rahmat juga menjual sayur seladanya tidak ke tengkulak atau produsen, melainkan langsung ke konsumen. Dari sana, produknya bisa stabil dengan harga jual di pasaran tanpa terpengaruh inflasi Kemudian Rahmat juga melayani pembelian dadakan, walau harga beberapa ikat sayur slada.
-
Apa bisnis yang dijalankan Risma? Dilansir dari channel Youtube, Teman Kopi, wanita asal Jambi itu bercerita bahwa berwirausaha sudah ia lakoni sejak kuliah. Selama berstatus sebagai mahasiswi manajemen, Risma pernah mencari penghasilan melalui model foto. Dia juga sempat mencoba peruntungan dalam dunia bisnis dengan berjualan tas kulit, meskipun akhirnya bisnis tersebut gagal. Risma kembali mencoba bisnisnya dengan berjualan hijab. Meski sering mengalami kegagalan, Risma tetap gigih.
Kini, usaha Siti terus berkembang berkat inovasi yang dilakukan sehingga berbeda dari kebanyakan produk serupa.
“Setiap usaha pasti awalnya ada kesulitannya seperti yang saya hadapi,” kata dia, mengutip YouTube Fokus Indosiar, Selasa (29/5).
Bermula dari Pindah Kota
Beberapa waktu lalu, ia diharuskan pindah dan memulai usaha baru untuk menambah pundi-pundi ekonomi.
Saat itu kudapan risoles menjadi pilihan Siti, karena di samping rasanya lezat juga memiliki banyak penggemar.
Ia kemudian memulai usaha setelah diberi modal oleh suami. Semua unsur risoles ia buat sendiri, mulai dari tepung panir sampai isiannya.
“Awalnya banyak yang bertanya, ini tepungnya warna warni. Aman tidak. Terus saya jelaskan bahwa tepung panir ini saya buat secara rumahan sendiri jadi terjaga kualitasnya,” kata dia.
Merintis Bersama Suami
Di awal usaha, Siti mengerjakan usahanya dibantu oleh sang suami mulai dari berbelanja, membuat adonan, membuat isian sampai menggoreng. Semakin lama, permintaan risoles warna warni pun terus meningkat.
Belum lagi, Siti memanfaatkan platform media sosial untuk memasarkan produknya salah satunya TikTok sehingga dagangannya bisa menjangkau khalayak.
“Jadi pertama itu dimodalin suami Rp1 juta, terus lama-lama berkembang-berkembang sampai saat ini memiliki enam karyawan,” kata dia.
Promosi Digital dan Inovasi Jadi Kunci Sukses
Setelah beberapa waktu merintis, kini usahanya terbilang berhasil. Bahkan, keuntungan yang masuk per hari sudah melebihi modal.
Siti menuturkan, jika rata-rata dalam sehari ia bersama suami mampu meraup omzet Rp1 juta sampai Rp2 juta tergantung banyaknya permintaan. Inovasi varian risoles dan gencarnya media digital membuat risolnya mudah terjual.
“Untuk omzetnya ini sudah alhamdulillah, bahkan pemasukkannya bisa lebih besar dibanding saya menjadi karyawan di perusahaan,” terangnya.
Menekuni Usaha Risoles
Setelah ditekuni, ia pun kini mampu menggaet enam orang karyawan berstatus freelance untuk membantu usahanya.
“Untuk sekarang sudah ada karyawan enam orang tapi freelance yang membantu, pokoknya tetap semangat, pantang menyerah dan berani berubah,” katanya
Sementara, seorang konsumen mengaku suka dengan cita rasa risoles pelangi milik Siti Syahda. Mulanya ia mengkau penasaran, karena warnanya beraneka ragam.
“Kok ada gitu risoles yang warna-warni, nah pas tadi dicobain ternyata enak. Dia kulit dan isinya seimbang, tidak tebal kulitnya, terutama isiannya sih, benar-benar terasa,” kata pembeli, Damar Nugroho.