Kisah Mantan Manajer Hotel di Tangerang Banting Setir Jadi Penjual Roti, Pelanggannya Para Menteri
Usaha rotinya terus berkembang dari yang mulanya coba-coba resep dari internet. Kini salah satu pelanggan tetapnya ada para menteri di Jakarta.
Keuntungannya kini mencapai puluhan juta rupiah.
Kisah Mantan Manajer Hotel di Tangerang Banting Setir Jadi Penjual Roti, Pelanggannya Para Menteri
Melepas jabatan tinggi menjadi keputusan bulat yang dilakukan seorang warga asal Kota Tangerang, Hildiyanti.
-
Siapa yang bekerja di toko roti? Dalam toko roti yang sempit dengan jendela berjeruji besi dan tanpa ada akses ke dunia luar, orang-orang yang diperbudak dieksploitasi untuk menggiling biji-bijian dan membuat roti.
-
Bagaimana Mulyani memulai bisnis kue? Seiring waktu, Mulyani mulai berbagi resep kue kepada pelanggan di tokonya. Beberapa pelanggan tertarik belajar membuat kue pada dirinya. Awalnya, Mulyani tidak menarik tarif kepada para peserta belajar membuat roti. 'Lalu mulai berbayar Rp5 ribu, kemudian belajar bikin macem-macem roti jadi bayar Rp10 ribu,' jelasnya.
-
Siapa yang bisa sukses di bisnis kuliner? Kamu bisa melihat kesuksesan bisnis makanan dan hantaran dari Mamadis Kitchen misalnya. Dia berhasil mengembangkan brand-nya dan mencuri perhatian pencinta kuliner, berkat kemauannya mempromosikan produknya lewat media sosial.
-
Siapa yang memulai usaha kuliner Lini Bakery? 'Saya memulai usaha kuliner pada saat pandemi COVID-19 tahun 2019. Karena saya berkeinginan untuk berwirausaha kecil-kecilan dan berawal dari bakat terpendam juga,' ujar Lini ketika ditanya tentang motivasinya membuka usaha kuliner.
-
Siapa ibu rumah tangga di Bogor yang sukses berbisnis kue? Perempuan bernama Windhy Arisanty itu rupanya bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan kue.
-
Apa yang terkenal dari Toko Roti Tegal? Toko roti Tegal jadi salah satu tempat legendaris yang masih eksis di wilayah Matraman, Kota Jakarta Timur.
Perempuan asal Kecamatan Neglasari itu sebelumnya merupakan seorang manajer sebuah hotel ternama di kawasan Bandara Soekarno Hatta, hingga akhirnya memutuskan untuk berjualan roti rumahan bersama sang suami. Hildiyanti mengaku senang karena bisnis yang ia bangun berjalan lancar hingga sukses. Pilihannya untuk berhijrah dan keluar dari zona nyaman pun dirasa tepat untuknya saat ini. Bahkan, usaha rotinya terus berkembang dari yang mulanya coba-coba resep dari internet. Kini salah satu pelanggan tetapnya ada para menteri di Jakarta. Seperti apa kisah inspiratifnya? Berikut selengkapnya.
Menjadi pengusaha roti
Diceritakan Hildayanti, pilihannya keluar dari zona nyaman itu tidak disesalinya saat ini. Adapun alasannya keluar karena ingin hijrah, dan fokus mengelola usaha roti rumahan yang dibuat bersama sang suami. “Intinya saya dan suami keluar dari pekerjaan, dan ingin berhijrah,” kata perempuan yang karib disapa Dian itu, mengutip laman Pemkot Tangerang, Jumat (28/7).
Awalnya iseng
Dian mengaku hanya mencoba memulai usahanya dengan sebaik dan semaksimal mungkin. Bahkan awalnya hanya iseng mencoba-coba resep yang ia dapat dari kanal YouTube. Lama kelamaan ia bersama sang suami menemukan pola produksi yang tepat, dengan resep yang paten sehingga membuat rotinya laris manis terjual. “Iseng-iseng cari resep roti di YouTube dan akhirnya setelah enam bulan uji coba barulah menemukan resep paten dan jualan roti,” katanya lagi.
Berbagi peran dengan suami
Dalam menjalankan usaha roti pulen ini, Dian dan bersama suaminya berbagi tugas. Sang suami bertugas diproduksi, yakni membuat adonan hingga jadi dan dirinya membantu di sisi marketing atau penjualannya.
“Jadi suami itu yang buat adonannya, nah saya untuk bagian marketingnya,” kata Dian, melanjutkan. Berkat ketekunan keduanya, usaha roti pulen rumahan itu dapat menghasilkan untung hingga puluhan juta rupiah per bulan.
Perjuangan merintis usaha roti pulen
Dian mengaku dalam menjalankan bisnis roti rumahannya itu tidaklah mudah. Namun dengan ketekunan, dan menguatkan keyakinan bahwa produknya berbeda dari yang lain menjadi kunci suksesnya. Apalagi Dian tidak main-main soal kualitas, sehingga menghasilkan tekstur yang lembut, serta nyaman saat dikunyah di mulut. Kemudian, roti buatannya juga memiliki hingga 20 varian rasa dan toping.
Dian dan sang suami kemudian berhasil meyakinkan masyarakat bahwa produk buatannya ini memiliki kualitas terbaik.
Pelanggannya ada di Jabodetabek sampai para menteri
Untuk saat ini, produk rotinya sudah ia jual sampai ke Jabodetabek. Bahkan, dirinya juga memiliki pelanggan tetap seperti hotel, koperasi, pesantren, sekolah sampai para menteri di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Hampir setiap hari Roti Pulen saya ini diantar ke beberapa kantor di Jakarta. Seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hotel di Senayan, koperasi di TVRI, beberapa pesantren, sekolah dan Klinik Harapan Jaya,” katanya.