Kisah Mantan Manajer Hotel di Tangerang Banting Setir Jadi Penjual Roti, Pelanggannya Para Menteri
Usaha rotinya terus berkembang dari yang mulanya coba-coba resep dari internet. Kini salah satu pelanggan tetapnya ada para menteri di Jakarta.

Keuntungannya kini mencapai puluhan juta rupiah.

Kisah Mantan Manajer Hotel di Tangerang Banting Setir Jadi Penjual Roti, Pelanggannya Para Menteri

Melepas jabatan tinggi menjadi keputusan bulat yang dilakukan seorang warga asal Kota Tangerang, Hildiyanti.
Perempuan asal Kecamatan Neglasari itu sebelumnya merupakan seorang manajer sebuah hotel ternama di kawasan Bandara Soekarno Hatta, hingga akhirnya memutuskan untuk berjualan roti rumahan bersama sang suami. Hildiyanti mengaku senang karena bisnis yang ia bangun berjalan lancar hingga sukses. Pilihannya untuk berhijrah dan keluar dari zona nyaman pun dirasa tepat untuknya saat ini. Bahkan, usaha rotinya terus berkembang dari yang mulanya coba-coba resep dari internet. Kini salah satu pelanggan tetapnya ada para menteri di Jakarta. Seperti apa kisah inspiratifnya? Berikut selengkapnya.
Menjadi pengusaha roti
Diceritakan Hildayanti, pilihannya keluar dari zona nyaman itu tidak disesalinya saat ini. Adapun alasannya keluar karena ingin hijrah, dan fokus mengelola usaha roti rumahan yang dibuat bersama sang suami. “Intinya saya dan suami keluar dari pekerjaan, dan ingin berhijrah,” kata perempuan yang karib disapa Dian itu, mengutip laman Pemkot Tangerang, Jumat (28/7).
Awalnya iseng
Dian mengaku hanya mencoba memulai usahanya dengan sebaik dan semaksimal mungkin. Bahkan awalnya hanya iseng mencoba-coba resep yang ia dapat dari kanal YouTube. Lama kelamaan ia bersama sang suami menemukan pola produksi yang tepat, dengan resep yang paten sehingga membuat rotinya laris manis terjual. “Iseng-iseng cari resep roti di YouTube dan akhirnya setelah enam bulan uji coba barulah menemukan resep paten dan jualan roti,” katanya lagi.

Berbagi peran dengan suami
Dalam menjalankan usaha roti pulen ini, Dian dan bersama suaminya berbagi tugas. Sang suami bertugas diproduksi, yakni membuat adonan hingga jadi dan dirinya membantu di sisi marketing atau penjualannya.
“Jadi suami itu yang buat adonannya, nah saya untuk bagian marketingnya,” kata Dian, melanjutkan. Berkat ketekunan keduanya, usaha roti pulen rumahan itu dapat menghasilkan untung hingga puluhan juta rupiah per bulan.
Perjuangan merintis usaha roti pulen
Dian mengaku dalam menjalankan bisnis roti rumahannya itu tidaklah mudah. Namun dengan ketekunan, dan menguatkan keyakinan bahwa produknya berbeda dari yang lain menjadi kunci suksesnya. Apalagi Dian tidak main-main soal kualitas, sehingga menghasilkan tekstur yang lembut, serta nyaman saat dikunyah di mulut. Kemudian, roti buatannya juga memiliki hingga 20 varian rasa dan toping.

Dian dan sang suami kemudian berhasil meyakinkan masyarakat bahwa produk buatannya ini memiliki kualitas terbaik.
Pelanggannya ada di Jabodetabek sampai para menteri
Untuk saat ini, produk rotinya sudah ia jual sampai ke Jabodetabek. Bahkan, dirinya juga memiliki pelanggan tetap seperti hotel, koperasi, pesantren, sekolah sampai para menteri di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Hampir setiap hari Roti Pulen saya ini diantar ke beberapa kantor di Jakarta. Seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hotel di Senayan, koperasi di TVRI, beberapa pesantren, sekolah dan Klinik Harapan Jaya,” katanya.