Berhasil Mengubah Ekonomi Keluarga, Wanita Ini Sukses Jualan Kue Kini Punya 36 Cabang dan Ratusan Karyawan
Seorang pengusaha perempuan, Mulyani membagikan kisah perjuangannya membangun usaha kue Dea Bakery.
Berhasil Mengubah Ekonomi Keluarga, Wanita Ini Sukses Jualan Kue Kini Punya 36 Cabang dan Ratusan Karyawan
Perjuangan seorang perempuan bernama Mulyani Hadiwijaya, pemilik toko Dea Bakery di Malang. tidaklah mudah.
Mulyani adalah perempuan yang lahir dari keluarga sederhana dan yatim sejak kecil.
Setelah lulus SMA, ia memutuskan untuk tidak lanjut kuliah dan mencari uang dengan bekerja dari satu tempat ke tempat lain.
Sampai akhirnya, ia menemukan sebuah usaha kue yang sampai sekarang masih bertahan. Bagaimana kisah Mulyani dalam membangun toko kue Dea Bakery? Simak ulasannya sebagai berikut.
Perjuangan Mulyani Membangun Toko Kue
Krisis moneter pada tahun 1998 membuat Mulyani harus menutup usaha kredit barang rumah tangganya. Saat itu, bermodalkan kenalan dari berbagai macam instansi, ia mulai membuka usaha kue. Mulyani tidak membuat sendiri kue yang dijual. Melainkan, ia membeli setiap satuan kue dari orang lain yang mempunyai rasa yang enak. Mulyani pun menawarkan dagangannya kepada calon pelanggan dengan cara dari pintu ke pintu.
“Kuenya orang lain tapi, saya ambil di bakery, terus ambil di beberapa teman yang ibu rumah tangga. Ini enak kue susnya, yang ini enak lempernya, saya buat pricelist. Zaman dulu kan enggak ada WA, enggak bisa IG, jadi jalan. Iya jalan keliling ke instansi ke sekolah bawa kue,”
kata Mulyani.
-
Siapa ibu rumah tangga di Bogor yang sukses berbisnis kue? Perempuan bernama Windhy Arisanty itu rupanya bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan kue.
-
Siapa pemilik usaha kue cubit di Depok? Reva Fauziah berbagi kisah inspiratifnya saat mendirikan usaha kue cubit custom beberapa tahun lalu. Ketika itu dirinya iseng mencoba untuk berjualan makanan setelah keluar dari pekerjaannya di perusahaan asuransi.
-
Bagaimana Mulyani memulai bisnis kue? Seiring waktu, Mulyani mulai berbagi resep kue kepada pelanggan di tokonya. Beberapa pelanggan tertarik belajar membuat kue pada dirinya. Awalnya, Mulyani tidak menarik tarif kepada para peserta belajar membuat roti. 'Lalu mulai berbayar Rp5 ribu, kemudian belajar bikin macem-macem roti jadi bayar Rp10 ribu,' jelasnya.
-
Mengapa Nuraini memulai usaha kue rumahan? Situasi yang cukup sulit ini, memaksa Nuraini mencari cara untuk memutar penghasilan. Dengan sisa tenaga yang ada, Ia memberanikan diri untuk kembali memulai usaha kue rumahan melalui brand 'Dapur Sus and Cake'.
-
Bagaimana Nurhayati memasarkan kue nya? Nurhayati memasarkan produknya secara offline di UMKM Cahaya Kue, Jalan Karyawan 2 No. 66, Karangtengah, Kota Tangerang. Dia juga memanfaatkan media sosial seperti Twitter maupun Instagram.
-
Apa usaha roti Dian? Berkat ketekunan keduanya, usaha roti pulen rumahan itu dapat menghasilkan untung hingga puluhan juta rupiah per bulan.
Sukses Punya Ratusan Karyawan
Meski pernah mengalami kesulitan dalam perjalanan hidupnya, Mulyani tetap teguh berusaha membangun cita-citanya untuk mengubah ekonomi keluarga.
Mulyani mulai membuka cabang toko rotinya setelah jalan selama satu tahun.
“Satu tahun berlalu, baru saya buka cabang-cabang sampai sekarang,” kata Mulyani.
Saat ini, usaha Dea Bakery yang dijalankan oleh Mulyani sudah memiliki omset yang sangat besar. Selain itu, ia juga membawahi ratusan karyawan yang menggantungkan hidup di Dea Bakery.
“Sekarang 36 (cabang), (jumlah karyawan) ratusan,” kata Mulyani.
Satu prinsip yang dipegang oleh Mulyani dalam membangun toko roti Dea Bakery adalah untuk berjuang demi keluarga.
Mereka diajak untuk bekerja demi mengangkat kehormatan keluarga. Identitas itulah yang ditanamkan pada karyawan Dea Bakery agar dapat bekerja dengan maksimal.