Kekayaan Pangeran William Tak Seberapa, Raja dari Negara Kecil Ini Punya Harta Berlimpah Tanpa Hibah Kerajaan
Banyak keluarga kerajaan yang masih memiliki kekayaan luar biasa.

Meskipun monarki modern tidak lagi memerintah dengan kekuasaan absolut, banyak keluarga kerajaan yang masih memiliki kekayaan luar biasa, dan beberapa di antaranya jauh lebih kaya dari yang kita bayangkan. Di Inggris, Raja Charles III dan Ratu Camilla diperkirakan memiliki kekayaan sekitar £576 juta (Rp12 triliun), jumlah yang sangat besar. Namun, dalam hal kekayaan, mereka jauh dari puncak daftar orang terkaya kerajaan.
Di Eropa, salah satu negara terkecil ternyata menjadi rumah bagi raja terkaya di benua tersebut: Grand Duke Henri dari Luksemburg, yang diperkirakan memiliki kekayaan bersih mencapai USD4 miliar (Rp64 triliun). Kekayaan ini menjadikannya salah satu keluarga kerajaan paling kaya di dunia, meskipun dengan anggaran kerajaan yang jauh lebih kecil dibandingkan keluarga kerajaan Inggris.
Tidak seperti keluarga kerajaan Inggris yang menerima Hibah Kedaulatan besar, lebih dari £86 juta (Rp1,8 triliun) selama tiga tahun terakhir, monarki Luksemburg beroperasi dengan anggaran yang jauh lebih terbatas.
Negara tersebut menyediakan sekitar £9 juta (Rp192 miliar) per tahun untuk menutupi tugas resmi, gaji staf, dan biaya perjalanan. Namun, kekayaan terbesar Henri berasal dari aset pribadi yang mencakup properti berharga, tanah, koleksi perhiasan, dan harta bersejarah.
Kekayaan pribadi Henri telah menimbulkan kontroversi, terutama pada tahun 2006, ketika koleksi perhiasan mendiang Grand Duchess Joséphine-Charlotte akan dilelang. Banyak warga Luksemburg yang marah, beranggapan bahwa perhiasan tersebut merupakan bagian dari warisan nasional negara. Menghadapi reaksi publik yang keras, Henri akhirnya menarik perhiasan tersebut dari penjualan.
Sumber Kekayaan Raja
Salah satu sumber utama kekayaan Henri adalah kerajaan real estatnya. Keluarga Grand Ducal memiliki beberapa properti megah, yang masing-masing memiliki nilai historis tersendiri. Istana Grand Ducal, yang terletak di pusat Kota Luksemburg, berfungsi sebagai kediaman resmi Henri dan simbol hubungan monarki dengan rakyat. Setiap musim panas, istana ini dibuka untuk umum dengan hasil yang disumbangkan untuk amal. Selain itu, Kastil Berg di kota Colmar-Berg, yang telah menjadi kediaman utama keluarga kerajaan sejak Perang Dunia II, merupakan tempat tinggal Henri dan keluarganya.
Kastil Fischbach juga menjadi rumah bagi pewaris takhta atau mantan raja. Henri tinggal di sana sebelum menjadi Adipati Agung pada tahun 2000, dan ayahnya, Grand Duke Jean, tinggal di sana hingga kematiannya pada tahun 2019. Saat ini, Adipati Agung Pewaris Guillaume, putra tertua Henri, tinggal di kastil ini sebagai calon penerusnya.
Meski kekayaannya mengesankan, Henri bukanlah bangsawan terkaya di dunia. Gelar itu masih dipegang oleh Raja Thailand Vajiralongkorn, dengan kekayaan bersih yang diperkirakan mencapai $43 miliar, sebagian besar berasal dari investasi besar. Bahkan di Eropa, Henri tidak masuk dalam lima besar bangsawan terkaya, berada di peringkat ketujuh menurut Forbes.
Henri lebih memilih untuk menjaga profil rendah, dengan kekayaannya sebagian besar diwariskan dan perannya sebagai Adipati Agung lebih bersifat seremonial. Meskipun demikian, dengan aset pribadi miliaran dolar, keluarganya tetap menjadi salah satu dinasti terkaya di Eropa, membuktikan bahwa monarki modern tetap memiliki pengaruh besar dalam aspek ekonomi dan sosial di Eropa.