Ini Dia Sosok Orang Terkaya Sepanjang Masa, Sejarawan AS Sampai Nyerah Tak Bisa Hitung Kekayaannya
Orang kaya tersebut menguasai 24 kota baru, termasuk Timbuktu. Dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas, sumber daya alam yang dimiliki Kerajaan Mali.
Peringkat orang paling kaya di dunia saat ini diduduki oleh Elon Musk dengan kekayaan yang dicatat Forbes mencapai Rp3.537 triliun (kurs Rp16.407 per USD). Namun ternyata, Elon Musk dia bukanlah orang terkaya sepanjang masa. Orang terkaya sepanjang masa dipegang oleh Mansa Musa.
Mengutip laman BBC, Mansa Musa merupakan raja penguasa Afrika Barat di abad ke-14 yang sangat kaya. Dia juga terkenal dermawan, sampai saking dermawannya, sedekah yang dia berikan menghancurkan perekonomian suatu negeri.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
-
Siapa orang terkaya kedua di dunia? Sementara itu, Musk, merupakan orang terkaya kedua di dunia dengan kekayaan sebesar USD 195 miliar.
-
Siapa orang terkaya di Asia Tenggara? Pria kelahiran Singapura ini merupakan anak dari David Low Yi Ngo, yang berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 1992. Dia mendirikan PT Bayan Resources Tbk pada tahun 1997 saat berhasil mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP), pemegang konsesi sebuah tambang batubara di Muara Tae, Kalimantan Timur.
-
Siapa contoh orang kaya yang punya utang? Misalnya Elon Musk, yang punya kekayaan senilai USD187,1 miliar (setara Rp2,58 triliun) ternyata juga masih memiliki utang.
Celebrity Net Worth memperkirakan kekayaan Musa berada di angka USD 400 miliar atau sekitar Rp6.536 kuadriliun (kurs Rp16.341 per USD).
"Jumlah kekayaan Musa jika dihitung di masa kini sungguh luar biasa sampai-sampai hampir mustahil untuk benar-benar memahami betapa kaya dan berkuasanya dia saat itu," ungkap Guru Besar Sejarah di Universitas California, Rudolph Butch Ware, kepada BBC.
Jacob Davidson yang menulis tentang Mansa untuk situs Money.com tahun 2015 bahkan mengatakan Mansa Musa lebih kaya dari pada apa yang orang bayangkan. Mansa Musa lahir tahun 1280 di keluarga para penguasa. Saudara laki-lakinya, Mansa Abu-Bakr, memerintah kerajaan mereka yakni Mali hingga tahun 1312. Mansa Musa lantas mewarisi takhta yang ditinggalkan sang saudara laki-laki.
Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Mali berkembang pesat. Dia berhasil menguasai 24 kota baru, termasuk Timbuktu. Dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas, sumber daya alam yang dimiliki Kerajaan Mali pun sangat besar, termasuk emas dan garam.
Kerajaan tersebut membentang sepanjang 3.128 kilometer, dari Samudera Atlantik hingga daerah Niger, termasuk kawasan-kawasan yang kini menjadi Senegal, Mauritania, Mali, Burkina Faso, Niger, Gambia, Guinea-Bissau, Republik Guinea, dan Pantai Gading. Menurut British Museum, pada masa kekuasaan Mansa Musa, Kerajaan Mali memiliki hampir separuh jumlah emas yang beredar di kawasan Dunia Lama - negeri-negeri di Afrika, Asia dan Eropa.
"Sebagai penguasa, Mansa Musa punya akses yang hampir tidak terbatas terhadap sumber-sumber kekayaan paling bernilai pada abad pertengahan," ujar Kathleen Bickford Berzock, yang merupakan spesialis seni Afrika di Block Museum of Art di Universitas Northwestern, kepada BBC.
Walaupun Kerajaan Mali menjadi sumber emas, ternyata kerajaan tersebut tidak banyak dikenal. Kerajaannya mulai dikenal, ketika Mansa Musa, seorang Muslim yang taat, memutuskan untuk berhaji ke Mekah, melalui Gurun Sahara dan Mesir.
Sang raja dikabarkan berangkat dari Mali bersama dengan rombongan berisi 60.000 orang. Dia membawa serta seluruh pejabat dan hakim-hakim kerajaan, pasukan tentara, penghibur, pedagang, penunggang unta dan 12.000 budaknya, juga serobongan kambing dan sapi untuk persediaan makanan. Rombongannya tampak seperti sebuah kota yang bergerak melalui gurun.
Perusahaan teknologi AS, SmartAsset.com, memperkirakan, berdasarkan penyusutan nilai emas, perjalanan haji Mansa Musa menyebabkan kerugian ekonomi senilai USD 1,5 miliar atau sekitar Rp24,5 triliun di seantero Timur Tengah.