Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya
Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Siapa orang terkaya di Afrika? Aliko Dangote merupakan pengusaha Nigeria, investor, dan kini menjadi orang terkaya di Afrika.
-
Siapa orang terkaya di Sumatera Utara? Low Tuck Kwong adalah seorang pengusaha asal Singapura yang dikenal sebagai pendiri dan pemilik perusahaan minyak dan gas yang besar, yakni Bayan Resources Tbk.
-
Siapa orang terkaya kedua di dunia? Sementara itu, Musk, merupakan orang terkaya kedua di dunia dengan kekayaan sebesar USD 195 miliar.
-
Bisnis apa yang dimiliki orang terkaya di Sumatera Utara? Bayan Resources Tbk adalah perusahaan yang fokus pada eksplorasi, penambangan, dan pemasaran batubara di Indonesia.
Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya
Kita mengenal Elon Musk dan Jeff Bezos di antara deretan orang terkaya di dunia. Namun kekayaan bos X dan Amazon itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekayaan Mansa Musa.
Mansa Musa digadang-gadang sebagai orang terkaya di dunia sepanjang masa, belum ada yang menandingi kekayaannya hingga hari ini.
Dikutip dari South China Morning Post, kekayaan Mansa Musa tidak hanya mengalahkan miliarder teknologi di era industri saat ini, tetapi juga para penguasa terhebat di dunia di antaranya Augustus Caesar (dengan kekayaan USD6 triliun), William Sang Penakluk (dengan kekayaan USD5 miliar) dan Akbar I (kaisar Mughal yang total kekayaannya tak terhitung).
Menurut sejarawan, Mansa Musa adalah orang terkaya yang pernah berjalan di muka Bumi ini. Dia merupakan penguasa Afrika Barat pada abad ke-14. Menurut BBC, kekayaannya "tidak tertandingi" dan "tidak dapat digambarkan".
Musa adalah sultan Kekaisaran Mali. Dalam bahasa Mandika, "Mansa" berarti sultan atau kaisar atau raja.
Musa Keita lahir sekitar tahun 1280 selama Dinasti Keita. Kekuasannya meliputi Mauritania, Senegal, Gambia, Guinea, Burkina Faso, Mali, Niger, Nigeria, dan Chad.
Dia lahir dari keluarga kaisar dan mulai berkuasa pada tahun 1312 ketika kakaknya, Mansa Abu Bakr turun takhta dan memilih melakukan ekspedisi di laut. Menurut sejarawan abad ke-14, Shihab al-Umari, Abu Bakr sangat takjub dengan Samudra Atlantik dan dilaporkan memulai petualangannya dengan membawa 2.000 kapal dengan rombongan ribuan orang namun tidak pernah kembali.
Mansa Musa menjadi sultan kesembilan kerajaan Afrika Barat, yang pada masa itu disebut sangat kaya ketika dia naik takhta.
Kafilah Mansa Musa saat naik haji pada 1324 disebut sebagai kafilah terbesar yang pernah melintasi Gurun Sahara. Kafilah atau rombongan tersebut dipimpin Mansa Musa. Dia membawa serta 20.000 orang; 8.000 punggawa dan 12.000 pelayan. Tak hanya itu, dia juga membawa 100 ekor unta yang bermuatan emas murni.
Versi lain menurut BBC, rombongan haji Mansa Musa terdiri dari 60.000 orang. Seluruh rombongan ini mengenaikan pakaian yang terbuat dari sutra Persia dan brokat emas, termasuk para budak.
Direktur Museum Nasional Seni Afrika di Smithsonian Institution, Gus Casely-Hayford mengatakan, kafilah ini membawa semua yang mereka perlukan di gurun dan mereka juga membangun masjid agar Kaisar Musa bisa salat, seperti dikutip dari Northwestern Magazine.
Sepanjang perjalanannya menuju Makkah, Musa membagikan emas kepada orang-orang yang dia temui.
Shihab al-Umari menulis, Mansa Musa "membanjiri Kairo dengan kedermawanannya. Dia tidak meninggalkan emir istana atau pemegang jabatan kerajaan tanpa hadiah berupa emas. Mereka membelanjakan emas sampai nilainya turun di Mesir dan menyebabkan harganya turun."
"Musa tidak hanya menginginkan kekayaan dan kekuasaan, dia mencari sesuatu yang lebih dari itu. Dia menginginkan pengetahuan," kata Casely-Hayford.
Ketika Musa pulang haji dari Makkah menuju Timbuktu, dia membawa serta para akademisi dan arsitek Andalusia dari Kairo untuk membangun masjid besar, Djinguereber, salah satu bangunan paling ikonik di Afrika.
Selama masa kekuasaannya, Musa membawa akademisi dari seluruh wilayah Muslim untuk belajar di perpustakaan dan universitas-universitas di Timbuktu. Puncaknya, kota itu bisa mengakomodasi 25.000 mahasiswa dan menyimpan lebih dari 800.000 manuskrip penting.
Musa diyakini meninggal antara tahun 1332 dan 1337, dikutip dari laman History.