25 Maret Peringati Hari Anak Belum Sempat Dilahirkan Internasional, Ketahui Sejarahnya
Hari Anak Belum Sempat Dilahirkan Internasional adalah hari yang didedikasikan untuk memperingati semua anak yang belum lahir dan hari untuk menentang aborsi.
Setiap kehidupan memiliki arti. Begitu juga janin-janin yang belum sempat lahir ke dunia.
25 Maret Peringati Hari Anak Belum Sempat Dilahirkan Internasional, Ketahui Sejarahnya
Hari Anak Belum Sempat Dilahirkan Internasional (International Day of the Unborn Child) diperingati setiap tahun pada tanggal 25 Maret. Anak-anak yang belum lahir sering kali tidak mendapatkan hak yang sama dengan mereka yang dilahirkan. Momen ini mengundang kita untuk merenung dan menghargai kehidupan sejak awal pembentukannya.
Tanggal ini bukan hanya sekedar peringatan, melainkan juga sebuah pengingat akan pentingnya kesadaran dan perlindungan terhadap hak-hak terkecil di antara kita.
Hari Anak Belum Sempat Dilahirkan Internasional adalah hari yang didedikasikan untuk memperingati semua anak yang belum lahir, merayakan kehidupan mereka, memperbarui komitmen untuk melindungi mereka, dan menentang kekerasan aborsi.
-
Kapan Hari Prematur Sedunia dirayakan? Hari Prematur Sedunia, atau World Prematurity Day, diperingati setiap tahun pada tanggal 17 November.
-
Kapan Hari Anak Sedunia dirayakan? Setiap 20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia.
-
Kenapa Hari Prematur Sedunia dirayakan? Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang isu prematuritas, menyebarkan informasi mengenai risiko dan dampak kelahiran prematur, serta mempromosikan upaya pencegahan dan perawatan yang lebih baik bagi bayi prematur.
-
Apa yang dirayakan di Hari Prematur Sedunia? Hari Prematur Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu prematuritas serta risiko dan dampaknya.
Sejarah Hari Internasional Anak yang Belum Sempat Dilahirkan
Mengakhiri kehamilan adalah keputusan sulit yang seringkali memerlukan banyak pemikiran. Aborsi dilakukan karena berbagai alasan, termasuk kehamilan yang tidak diinginkan, kesulitan keuangan, masalah kesehatan, faktor sosial ekonomi, dan banyak lainnya. Aborsi adalah suatu kerugian apa pun alasannya, dan berbagai orang menyikapinya dengan cara yang berbeda-beda.
Adat istiadat sosial yang tidak konvensional terus menjangkiti masyarakat hingga saat ini. Aborsi dan kematian anak yang belum lahir adalah contoh dari praktik tersebut.
Paus Yohanes Paulus II menetapkan hari ini di Argentina, bertepatan dengan Hari Raya Kabar Sukacita. Hari itu dipandang oleh Yohanes Paulus II sebagai pilihan positif yang mendukung kehidupan dan penyebaran budaya hidup untuk menjamin penghormatan terhadap martabat manusia dalam segala keadaan.
El Salvador adalah negara pertama yang mengakui Hari Hak untuk Dilahirkan, yang didirikan pada tahun 1993.
Argentina, Chili, Guatemala, dan Republik Kosta Rika mengikuti jejak tersebut dengan menetapkan Hari Bayi Belum Lahir pada tahun 1998, Hari Bayi yang Dikandung dan Bayi yang Belum Lahir pada tahun 1999, Hari Bayi Belum Lahir Nasional pada tahun 2000, dan Hari Kehidupan Sebelum Kelahiran Nasional pada tahun 2001.
Pada tahun 2000, Nikaragua menjadi negara pertama yang memperingati Hari Anak yang Belum Dilahirkan, diikuti oleh Republik Dominika pada tahun 2001 dan Peru pada tahun 2002.
Apa Tujuannya?
“International Day of the Unborn Child” atau Hari Anak yang Belum Dilahirkan Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 25 Maret. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang nilai dan pentingnya anak yang belum lahir serta untuk mempromosikan perlindungan hak-hak mereka. Hari ini juga merupakan hari penentangan terhadap aborsi, dengan menekankan pentingnya menghormati kehidupan sejak saat pembuahan.
Peringatan ini juga bertujuan untuk mencegah aborsi ilegal dan tidak diinginkan serta menghormati eksistensi kehidupan manusia sejak awal di dalam rahim ibu. Mengakhiri kehamilan karena diskriminasi gender atau alasan egois lainnya dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Dengan demikian, “International Day of the Unborn Child” menjadi simbol dari pengakuan terhadap hak-hak dasar dan martabat setiap kehidupan manusia, bahkan sebelum mereka lahir ke dunia ini. Peringatan ini mengajak masyarakat untuk merenungkan tentang pentingnya setiap kehidupan dan untuk berdiri bersama dalam melindungi hak-hak mereka yang paling rentan.
Cara Memperingati Hari Anak yang Belum Dilahirkan
Peringatan “International Day of the Unborn Child” atau Hari Anak yang Belum Lahir Internasional dilakukan dengan berbagai cara di seluruh dunia, dengan tujuan utama untuk menghormati kehidupan janin yang belum lahir dan menentang praktik aborsi. Berikut adalah beberapa cara yang umum dilakukan untuk memperingati hari ini:
- Edukasi dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menghormati kehidupan sejak konsepsi dengan menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan diskusi publik. Ini termasuk penyebaran informasi tentang perkembangan janin dan dampak aborsi terhadap individu dan masyarakat.
- Kegiatan Keagamaan: Banyak negara memperingati hari ini dengan kegiatan keagamaan seperti misa, doa bersama, dan ibadah khusus yang menghormati kehidupan dan memohon perlindungan bagi anak-anak yang belum lahir.
- Advokasi dan Kampanye: Organisasi dan individu mengadakan kampanye untuk mendukung hak-hak janin yang belum lahir dan menentang aborsi. Ini bisa termasuk pawai damai, demonstrasi, dan penyebaran materi advokasi.
- Layanan Kesehatan: Penyedia layanan kesehatan dapat menawarkan konseling dan dukungan kepada wanita hamil, terutama mereka yang mungkin mempertimbangkan aborsi, untuk memberikan informasi tentang alternatif dan dukungan yang tersedia.
- Kegiatan Sosial: Komunitas dapat mengadakan acara sosial seperti konser, pameran seni, atau pertunjukan yang bertujuan untuk merayakan kehidupan dan mengumpulkan dana untuk organisasi yang mendukung ibu hamil dan anak-anak yang belum lahir.
- Memperingati yang Telah Hilang: Beberapa orang memilih untuk mengenang janin yang telah hilang karena aborsi dengan momen hening atau peletakan karangan bunga.
- Dukungan bagi Ibu Hamil: Memberikan dukungan material dan emosional kepada ibu hamil yang membutuhkan, termasuk akses ke perawatan kesehatan yang baik dan dukungan komunitas.
- Promosi Adopsi: Mengadvokasi adopsi sebagai alternatif dari aborsi, dengan memberikan informasi dan dukungan kepada orang tua yang ingin mengadopsi.
- Peringatan ini juga sering dihubungkan dengan peningkatan dukungan untuk organisasi yang bekerja untuk mencegah aborsi dan membantu wanita hamil yang membutuhkan.