2 April 1979: Laboratorium Soviet Tak Sengaja Lepaskan Spora Antraks, Tewaskan 66 Orang
Menariknya, pihak Soviet membantah melakukan aktivitas apa pun yang berkaitan dengan senjata biologis.
Menariknya, pihak Soviet membantah melakukan aktivitas apa pun yang berkaitan dengan senjata biologis.
2 April 1979: Laboratorium Soviet Tak Sengaja Lepaskan Spora Antraks, Tewaskan 66 Orang
Pada tanggal 2 April 1979, terjadi wabah antraks tidak biasa yang menginfeksi 94 orang dan menewaskan sedikitnya 66 orang di kota Sverdlovsk (sekarang Ekaterinburg), sekitar 850 mil sebelah timur Moskow. Korban pertama meninggal setelah empat hari terpapar, dan yang terakhir meninggal enam minggu kemudian.
Penyebab wabah ini dibantah selama bertahun-tahun oleh pemerintah Soviet, yang menyatakan kematian yang terjadi disebabkan oleh konsumsi daging tercemar dari daerah tersebut, dan paparan subkutan akibat tukang daging yang menangani daging tercemar yang dimaksud.
Wabah yang berakibat fatal ini merupakan indikasi besar pertama di dunia Barat bahwa Uni Soviet telah memulai program ofensif yang bertujuan untuk mengembangkan dan memproduksi senjata biologis dalam skala besar. Pemerintah AS menduga wabah tersebut disebabkan oleh pelepasan spora antraks yang tidak disengaja dari fasilitas senjata biologis Soviet.
-
Apa yang terjadi pada Uni Soviet? Misi Krikalev bertepatan dengan keruntuhan dramatis Uni Soviet.
-
Apa yang terjadi pada 4 Juli 1946? Baru tanggal 4 Juli 1946, republik Filipina mencapai kemerdekaan penuh setelah mencapai kesepakatan dengan Amerika.
-
Apa yang terjadi pada 29 Februari 1996? 29 Februari 1996 Pengepungan Sarajevo Resmi Berakhir, Ini Sejarahnya
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Dimana ledakan Chernobyl terjadi? Pada tahun 1986, pabrik nuklir di Chernobyl, Ukraina, meledak dengan dahsyat.
-
Kapan peringatan Hari Tolak Uji Coba Nuklir pertama? Peringatan Hari Internasional Menentang Uji Coba Nuklir pertama kali diadakan pada tahun 2010 hingga saat ini dijadikan peringatan tahunan.
Baru tiga belas tahun kemudian, yakni pada tahun 1992, Presiden Boris Yeltsin mengakui, tanpa menjelaskan secara rinci, bahwa wabah antraks adalah akibat dari aktivitas militer di fasilitas tersebut. Selama tiga belas tahun tersebut, ketika terjadi perdebatan sengit di komunitas ilmiah dan intelijen internasional mengenai kebenaran yang dikatakan Rusia, Uni Soviet terus melanjutkan program perang biologis ofensifnya tanpa henti.
Ketika Yeltsin mengakui fasilitas militer bertanggung jawab atas insiden tersebut, Rusia mengizinkan tim ilmuwan Barat pergi ke Sverdlovsk untuk menyelidiki wabah tersebut. Berikut kisahnya.
Spora Antraks yang Tak Sengaja Terlepas
Sverdlovsk telah menjadi pusat produksi utama kompleks industri militer Soviet sejak Perang Dunia II. Pada tahun 1970-an, 87 persen produksi industri kota ini adalah militer. Wilayah ini memproduksi tank, rudal balistik, roket, dan persenjataan lainnya. Kota ini kadang-kadang disebut sebagai Pittsburgh-nya Rusia karena industri pembuatan bajanya yang besar.
Selama Perang Dingin, Sverdlovsk menjadi "kota tertutup" Soviet yang membatasi perjalanan bagi orang asing. Fasilitas perang biologis (BW) di Sverdlovsk dibangun pada periode 1947 hingga 1949 dan merupakan spin-off dari fasilitas BW militer utama Uni Soviet di Kirov.
Fasilitas ini dialokasikan bekas situs Akademi Infanteri Cherkassk-Sverdlovsk di Sverdlovsk di Ulitsa Zvezdnaya dan berbatasan dengan sektor industri selatan kota. Fasilitas baru tersebut, yang dikenal sebagai Institut Penelitian Ilmiah Kebersihan Kementerian Pertahanan Uni Soviet, mulai beroperasi pada 19 Juli 1949.
Penelitian dimulai di Sverdlovsk pada bakteri patogen termasuk Bacillus anthracis. Pada tahun 1951 sebuah program diluncurkan yang berfokus pada toksin botulinum. Kemudian pada tahun 1970-an, minat terhadap B. anthracis berhenti dan terjadi pergeseran besar dalam fokus ke B. anthracis.
Pada tahun 1974, fasilitas tersebut diubah namanya menjadi Lembaga Penelitian Ilmiah Persiapan Vaksin Bakteri. Fasilitas BW di Sverdlovsk terletak di dalam pangkalan militer yang dikenal sebagai Komplek 19 yang dibuat antara tahun 1947 dan 1949. Komplek 19 berbatasan dengan sektor industri selatan kota di distrik Chkalovskii.
Sebuah pabrik pengolahan daging terletak di dekatnya dengan tujuan untuk memasok komponen media nutrisi bakteri. Selain institut militer, Komplek 19 juga memiliki rumah sakit militer dengan 75 tempat tidur, layanan pos, berbagai toko, taman kanak-kanak, sekolah, klub sosial, stadion olahraga, taman dan jalan setapak, kantor catatan sipil dan sebagainya.
Di jantung Komplek 19, yang dijaga oleh pos pemeriksaan terakhir dan kawat berduri, terdapat zona kerja khusus paling rahasia yang menampung gedung administrasi utama bersama dengan laboratorium rahasia dan unit produksi yang ditempatkan di bawah tanah.
Dalam laporan resmi mereka, Leitenberg dan Zilinskas bersama Kuhn melaporkan bahwa, pada suatu saat selama periode 2–3 April 1979, sejumlah besar spora B. anthracis dilepaskan dari gedung empat lantai yang terletak di zona khusus Kompleks 19. Bangunan tersebut menampung unit produksi yang memproduksi spora B. anthracis kering untuk digunakan sebagai senjata.
Unit ini diawasi oleh 40 personel dan dipimpin oleh Letnan Kolonel Nikolai Chernyshov. Spora tersebut menciptakan gumpalan yang terbawa angin ke sebagian wilayah Sverdlovsk serta sejumlah desa. Sumber-sumber Rusia menunjukkan bahwa pelepasan tersebut terjadi akibat kerusakan pada sistem penanganan udara yang mengalirkan gas buang dari pengering semprot.
Pelepasannya terjadi pada sore atau malam hari tanggal 2–3 April. Jumlah pasti kematian yang terkait dengan kebocoran spora antraks oleh pihak militer tidak diketahui.
Kelompok Meselson melaporkan bahwa insiden tersebut menyebabkan kematian sedikitnya 66-68 orang di Sverdlovsk sendiri dan kasus antraks hewan di desa-desa terdekat (Rudnii, Bol'shoe Sedelnikovo, Maloe Sedelnikovo, Pervomaiskii, Kashino dan Abramovo) di tenggara kota.
Langkah yang Ditempuh
Menanggapi insiden tersebut, pemerintah Soviet bertindak dengan mengerahkan tim medis di distrik yang terkena dampak. Tetrasiklin diberikan kepada rumah tangga yang terkena dampak, ruangan pasien didisinfeksi, dan seprai serta pakaian yang berpotensi terkontaminasi dikumpulkan.
Pemeriksaan penyakit pada anggota keluarga dilakukan. Orang-orang yang menderita demam diarahkan ke poliklinik dan mereka yang sakit parah dipindahkan ke Rumah Sakit setempat.
Komisi Luar Biasa yang dikendalikan Moskow akhirnya dibentuk untuk menangani respons tersebut dan pada tanggal 22 April petugas pemadam kebakaran dan pekerja pabrik mulai menyiram gedung-gedung dengan larutan dari klorin. Vaksinasi skala besar terhadap penduduk di distrik Chkalovskii yang terkena dampak juga dilakukan oleh pihak berwenang.
Secara keseluruhan, sekitar 80 persen dari sekitar 59.000 orang yang memenuhi syarat telah disuntik dengan vaksin antraks IMS Soviet.
Meskipun KGB telah menyita rumah sakit dan catatan lainnya setelah kejadian tersebut, para ilmuwan Barat mampu melacak di mana semua korban berada pada saat antraks dilepaskan. Hasilnya menunjukkan bahwa pada hari kejadian semua korban berkumpul di sepanjang garis lurus melawan arah angin dari fasilitas militer. Ternak di daerah yang sama juga mati karena antraks.
Setelah menyelesaikan penyelidikan, tim menyimpulkan wabah tersebut disebabkan oleh pelepasan aerosol patogen antraks di fasilitas militer. Namun mereka tidak dapat menentukan apa yang menyebabkan pelepasan tersebut atau kegiatan spesifik apa yang dilakukan di fasilitas tersebut.