Astronot ini Kehilangan Negaranya saat Kembali ke Bumi dari Misi Luar Angkasa
10 bulan berada di luar angkasa. Nasib kepulangannya terkatung-katung. Hingga sekembalinya di Bumi negaranya sudah hilang.
10 bulan berada di luar angkasa. Nasib kepulangannya terkatung-katung. Hingga sekembalinya di Bumi negaranya sudah hilang.
Astronot ini Kehilangan Negaranya saat Kembali ke Bumi dari Misi Luar Angkasa
Pada 1991, astronot veteran Sergei Krikalev melakukan misi rutin ke stasiun luar angkasa.
Dalam misi ini ia tak menyadari bahwa akan menyaksikan peristiwa bersejarah yang terjadi dari sudut pandang luar biasa dari luar angkasa.
-
Apa saja masalah yang dihadapi astronot setelah kembali dari luar angkasa? Seperti yang dialami Frank Rubio. Seorang astronot NASA yang baru kembali dari luar angkasa selama setahun. Menurut para tim medis, Rubio mengalami penurunan massa otot serta pengeroposan tulang.
-
Siapa Astronot NASA yang tinggal lama di luar angkasa? Peggy Whitson Merupakan astronot wanita asal AS yang memiliki jumlah durasi perjalanan misi terlama yaitu 675 hari, dari hasil akumulasi perjalanannya selama di luar angkasa.
-
Apa yang terjadi pada astronot? Pada 25 oktober, salah satu astronot dirawat di rumah sakit setelah mendarat di atas kapsul SpaceX Crew Dragon yang mengakhiri misi 235 hari.
-
Siapa saja astronot yang terjauh dari Bumi? Adapun misi yang menyebabkan manusia melakukan perjalanan terjauh dari Bumi, diberikan kepada Apollo 13 dan tiga astronot di dalamnya: John “Jack“ Swigert, Fred Haise, dan James Lovell.
-
Kenapa astronot NASA terjebak di luar angkasa? Serangkaian masalah dengan pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner menunda kepulangan dua astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Bagaimana astronot kehilangan tulang? Rangka manusia juga bergantung pada latihan menopang berat untuk menjaga massa dan densitasnya. Astronot dapat menderita kehilangan tulang selama beberapa dekade setelah menghabiskan enam bulan atau lebih di luar angkasa, yang membuat mereka lebih rentan terhadap patah tulang dan osteoporosis.
Mengutip Medium via NDTV, Senin (15/4), misi Krikalev bertepatan dengan keruntuhan dramatis Uni Soviet.
Saat ia fokus pada penelitian dan operasi stasiun, negara asalnya sedang bergulat dengan gejolak politik dan ekonomi. Pergolakan ini memiliki konsekuensi yang mengejutkan: tertunda kembalinya Krikalev.
Keterbatasan pendanaan dan terganggunya program rotasi kosmonot membuat Krikalev menghabiskan 10 bulan yang tidak disengaja di luar angkasa. Meskipun sang astronot tetap melakukan rutinitasnya yang biasa, ketidakpastian akan kepulangannya semakin besar.
Perpanjangan masa tinggal menghadirkan tantangan. Gayaberat mikro berdampak buruk pada kesehatan fisik Krikalev, menyebabkan melemahnya otot dan tulang. Isolasi sosial dan gangguan komunikasi akibat perubahan bumi menambah ketegangan psikologis.
Akhirnya, setelah 10 bulan, Krikalev kembali ke Bumi yang sama sekali berbeda.
Uni Soviet telah bubar dan digantikan oleh negara-negara baru yang merdeka.Beradaptasi kembali terhadap gravitasi bumi terbukti sulit dan memerlukan terapi fisik ekstensif.
Lanskap sosial dan politik yang ditinggalkan Krikalev juga telah lenyap.
Menurut sejarawan luar angkasa Kathleen Lewis yang dikutip BBC, percakapan Krikalev yang membumi dengan orang-orang di Bumi melalui radio stasiun luar angkasa menumbuhkan hubungan khusus.
Lewis mengatakan obrolan radio ini menciptakan jaringan kontak informal di seluruh dunia, menjadikan Krikalev seorang tokoh populer meskipun misinya diperluas dalam keadaan yang luar biasa.