Kata-kata Terakhir yang Mengerikan dari Astronot Rusia sebelum Pesawatnya Jatuh dan Meledak
Vladimir Komarov, kosmonaut Rusia pertama yang meninggal dalam misi luar angkasa, menghadapi nasib tragis saat misi Soyuz 1 gagal.
Vladimir Mikhaylovich Komarov dikenal sebagai pahlawan luar angkasa yang namanya akan selalu dikenang. Sebagai salah satu kosmonaut terkemuka Rusia, ia memainkan peran penting dalam program luar angkasa Soviet.
Namun, kisah heroiknya berakhir tragis ketika ia tewas dalam kecelakaan selama misi Soyuz 1 pada 23 April 1967, menjadikannya manusia pertama yang gugur dalam penerbangan luar angkasa. Komarov dikenal karena kontribusinya dalam eksplorasi luar angkasa.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan Soyuz 1? Selama ekspedisi Soyuz 1, kendaraan luar angkasa pertama Soviet yang dimaksudkan untuk mencapai Bulan, Komarov mengalami masalah dengan desain pesawat ruang angkasanya yang menyebabkan kematiannya.
-
Bagaimana Soyuz 1 jatuh? Ketika ia akan kembali, parasut pada Soyuz 1 dikerahkan tetapi tidak terbuka dengan benar, membuat pesawat luar angkasa tidak mungkin melambat.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Soyuz 1? Sayangnya, ketika sedang dalam tahap percobaan, misi ini sudah menunjukkan adanya masalah. Salah satu panel surya yang mereka pasang gagal dan memutuskan pasokan listrik pada kendali pesawat, dan mengganggu keseimbangan pesawat tersebut. Ketika akan jatuh ke Bumi, sayangnya parasut pada Soyuz-1 tidak terpasang dengan benar ketika memasuki atmosfer Bumi, sehingga menyebabkan pesawat tersebut jatuh langsung ke tanah di daerah Tenggara Rusia.
-
Siapa Astronot yang kehilangan negaranya? Pada 1991, astronot veteran Sergei Krikalev melakukan misi rutin ke stasiun luar angkasa.
-
Kenapa para astronot Apollo 1 meninggal? Ketika api mulai menyebar, kemudian terdapat masalah lain yaitu kesalahan pada desain pintu palka yang susah dibuka. Hal tersebut membuat para astronot sesak nafas dan menewaskan 3 astronot NASA, yaitu Virgil Grissom, Edward White, dan Roger Chaffee.
-
Apa yang terjadi pada astronot? Pada 25 oktober, salah satu astronot dirawat di rumah sakit setelah mendarat di atas kapsul SpaceX Crew Dragon yang mengakhiri misi 235 hari.
Ia menjadi orang pertama yang terbang ke luar angkasa sebanyak dua kali, termasuk misinya sebagai komandan penerbangan Voskhod 1 pada Oktober 1964. Namun, yang membuat kisah Komarov tragis adalah perannya dalam misi Soyuz 1, yang disebut-sebut sebagai misi yang sudah diprediksi akan gagal.
Misi Soyuz 1 yang Gagal
Sebelum penerbangan Soyuz 1, sudah ada banyak peringatan terkait masalah teknis pada pesawat luar angkasa ini. Bahkan, laporan dari para insinyur yang terlibat dalam proyek ini mengungkapkan adanya lebih dari 200 masalah struktural pada pesawat.
Namun, karena tekanan politik yang kuat, kekhawatiran ini diabaikan, dan misi tetap dijalankan. Komarov sendiri dan temannya, Yuri Gagarin, yang merupakan manusia pertama di luar angkasa, menyadari risiko besar yang dihadapi.
Meski demikian, Komarov tetap melanjutkan misinya. Gagarin bertindak sebagai cadangan untuk misi ini, namun dengan rasa khawatir yang mendalam terhadap keselamatan sahabatnya.
Misi Soyuz 1 dimulai dengan baik, di mana Komarov berhasil mengorbit bumi sebanyak 16 kali dalam periode 24 jam. Namun, masalah besar muncul ketika salah satu panel surya gagal terbuka, yang menghambat kemampuan pesawat untuk menghasilkan energi yang cukup guna menyelesaikan misinya.
Kembali ke Bumi yang Fatal
Komarov diberi instruksi untuk kembali ke Bumi lebih awal setelah masalah teknis tersebut. Sayangnya, masalah terus berlanjut saat proses re-entry ke atmosfer bumi. Pada ketinggian 7.010 meter, parasut utama pesawat gagal terbuka karena tali-tali yang kusut.
Hal ini menyebabkan Komarov jatuh bebas ke bumi tanpa pengaman. Pesawat luar angkasa Soyuz 1 jatuh dengan kecepatan tinggi dan meledak saat menghantam permukaan, menewaskan Komarov seketika.
Momen terakhir Komarov tertangkap oleh pos pemantauan AS di Turki, di mana ia terdengar marah dan putus asa, menyadari bahwa tak ada yang bisa menyelamatkan dirinya dari nasib tragis tersebut. Menurut laporan dari sebuah buku berjudul Starman (2011), Komarov berteriak, "Pesawat sialan ini! Tak ada yang berfungsi dengan baik!" sebelum kecelakaan fatal terjadi.
Namun di sisi lain, dokumen resmi dari Arsip Negara Rusia menyebutkan bahwa ia tetap tenang dan profesional hingga saat-saat terakhir.
"Saya merasa baik-baik saja, semuanya baik-baik saja. Terima kasih atas semuanya,” jelas dia. Menurut laporan, jenazahnya yang hangus menyerupai ‘benjolan’ dan hanya tulang tumitnya yang dapat dikenali.