Pakaian Astronot Misi Artemis 3 ke Bulan Bakal Dilengkapi Teknologi 4G
Misi Artemis 3 NASA akan memperkenalkan penggunaan jaringan 4G di Bulan, memungkinkan astronot melakukan streaming video HD dan mengirim data ilmiah.
Saat misi berawak Artemis 3 NASA mendarat di permukaan bulan beberapa tahun ke depan, para astronot akan memanfaatkan teknologi yang tidak tersedia bagi pendahulunya di era Apollo yakni jaringan seluler 4G. Spacesuit yang digunakan oleh astronot Artemis 3, model AxEMU dari Axiom Space, akan dilengkapi dengan konektivitas 4G yang dirancang oleh Nokia.
Jaringan ini akan memungkinkan astronot untuk melakukan streaming video berkualitas tinggi dan mentransmisikan data ilmiah dalam jumlah besar. Biasanya, jaringan seluler di Bumi terdiri dari menara dengan susunan radio. Namun, menara seluler besar tentu sulit dibawa ke bulan.
-
Apa yang akan dilakukan NASA dengan jaringan 4G di Bulan? NASA telah memberikan kontrak kepada beberapa perusahaan, termasuk Nokia untuk mengembangkan teknologi yang mendukung Program Artemis.
-
Apa yang akan dikenakan oleh Astronot NASA? Para astronot NASA akan tampil modis dengan setelan rancangan Prada pada misi Artemis III ke Bulan.
-
Apa tujuan misi Artemis III? Artemis III, yang direncanakan untuk mendarat di Kutub Selatan Bulan, memiliki tujuan penting: menjelajahi cadangan es air yang diperkirakan terdapat di area tersebut. Es air ini memiliki potensi untuk diolah menjadi bahan bakar roket atau sumber air minum bagi para astronot yang berada di sana.
-
Di mana pakaian Astronot NASA akan dikembangkan? Mereka akan bersama-sama mengembangkan material dan fitur desain yang akan melindungi astronot dari potensi masalah lingkungan saat berada di luar angkasa dan di lingkungan Bulan.
-
Kapan NASA rencanakan misi Artemis III? Sebagaimana diketahui, pada 2025 dan 2026, NASA merencanakan misi Artemis II dan III yang masing-masing akan mengorbit Bulan dan kemudian mendaratkan awak di dekat kutub selatan.
-
Dimana baju astronot digunakan? Tujuan utamanya adalah melindungi tubuh astronot dari suhu yang panas maupun dingin saat astronot berada di luar stasiun luar angkasa.
Oleh karena itu, desain Nokia mengkompres semua peralatan stasiun basis menara ke dalam sebuah kotak yang dapat dipasang pada pendarat bulan.
"Untuk misi Artemis 3, kami akan bisa mencapai astronot hingga jarak 2 kilometer dari pendarat," kata Thierry E. Klein, presiden Nokia Bell Labs Solutions Research dikutip dari Space.com, Rabu (4/9).
Umumnya, komunikasi misi berawak mengandalkan radio frekuensi ultra-tinggi (UHF). Meskipun UHF cukup andal, teknologi 4G menawarkan bandwidth lebih tinggi dan kecepatan yang lebih cepat. Nokia telah mengembangkan teknologi ini untuk aplikasi di luar angkasa dengan dukungan dana sebesar USD14,1 juta atau Rp 217 miliar dari NASA pada 2020.
Rencana jaringan 4G di bulan, yang dikenal sebagai Lunar Surface Communications System (LSCS), akan menjalani uji coba pertamanya tahun ini ketika misi robotik Intuitive Machines IM-2 mendarat di dekat kutub selatan bulan.
Pendarat IM-2 akan membawa stasiun basis, sementara dua muatan IM-2 — rover Mobile Autonomous Prospecting Platform (MAPP) dan drone Micro-Nova — akan membawa penerima 4G. Nokia berharap konektivitas 4G tidak hanya menguntungkan astronot Artemis 3, tetapi juga misi-misi mendatang.
Kendaraan seperti Lunar Terrain Vehicle dan perangkat lebih kecil, seperti eksperimen sains atau sensor bulan, bisa terhubung ke jaringan ini. Di masa depan, pendarat berawak di bulan bisa berfungsi sebagai pusat jaringan yang menghubungkan perangkat lebih kecil langsung ke Bumi.
Sepanjang sisa tahun 2024 hingga 2025, pakaian ruang angkasa yang dilengkapi teknologi 4G ini akan menjalani serangkaian pengujian, termasuk di ruang vakum dan kolam renang dalam ruangan di Johnson Space Center NASA di Houston, untuk memastikan bahwa semua komponen bisa bertahan dalam kondisi ekstrem di bulan.
Dengan jaringan 4G, misi Artemis 3 tidak hanya akan membawa manusia kembali ke bulan, tetapi juga membuka era baru dalam teknologi komunikasi luar angkasa.