6 Ilmuwan yang Tewas Mengenaskan Akibat Inovasinya Sendiri
Artikel ini mengungkap kisah tragis para penemu yang tewas akibat inovasi mereka sendiri, menunjukkan risiko besar di balik terobosan teknologi.
Inovasi sering kali datang dengan risiko besar. Beberapa penemu, yang mengabdikan hidup mereka untuk menciptakan teknologi baru, justru menemui ajalnya akibat ciptaan mereka sendiri.
Mengutip ScienceFocus, Kamis (29/8), berikut adalah enam kisah penemu yang tewas akibat penemuan mereka.
-
Bagaimana ilmuwan ini meninggal? Meskipun penyebab pastinya tidak dapat dipastikan, dugaan kuat adalah bahwa kandung kemihnya pecah. Pengabaian untuk buang air kecil selama waktu yang lama diyakini telah menyebabkan tekanan tidak biasa pada kandung kemihnya yang kemudian mengakibatkan pecahnya organ tersebut.
-
Kapan ilmuwan ini meninggal? Kematian Tycho Brahe pada tanggal 24 Oktober 1601, hanya 11 hari setelah insiden pesta yang tragis, meninggalkan kekosongan besar dalam dunia ilmu pengetahuan.
-
Siapa arkeolog yang meninggal? Media Norwegia menyebut korban adalah arkeolog Karla Dana, 29 tahun.
-
Siapa yang meninggal? Seperti dilaporkan, komika Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024) di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akibat penyakit Anemia Aplastik yang dideritanya.
Karel Soucek
Karel Soucek, seorang stuntman asal Ceko, meraih ketenaran pada tahun 1984 setelah berhasil bertahan hidup dari aksi terjun di air terjun Niagara menggunakan tong yang dirancang khusus. Sayangnya, beberapa bulan kemudian, Soucek meninggal saat mendemonstrasikan tong tahan benturan barunya di Astrodome Houston. Tong tersebut gagal mendarat di air dan justru menghantam tepi tangki, menyebabkan Soucek meninggal di rumah sakit.
Henry Smolinski
Henry Smolinski, seorang penemu Polandia-Amerika, memiliki visi untuk menciptakan mobil terbang. Bersama rekannya, Harold Blake, mereka menggabungkan sayap pesawat Cessna dengan bodi Ford Pinto. Uji coba pertama mereka berakhir dengan pendaratan darurat, dan uji coba kedua pada tahun 1973 berakhir dengan kecelakaan fatal yang menewaskan keduanya.
Thomas Midgley Jr
Thomas Midgley Jr. adalah seorang kimiawan Amerika yang dikenal karena dua penemuannya yang kontroversial: CFC (chlorofluorocarbon) dan bensin bertimbal. Kedua penemuan ini berdampak buruk bagi lingkungan. Midgley Jr. sendiri tewas pada tahun 1940 setelah terjerat dalam sistem katrol yang dia ciptakan untuk membantunya bangun dari tempat tidur setelah terkena polio.
Sabin Arnold von Sochocky
Sabin Arnold von Sochocky, seorang ahli kimia asal Ukraina, menciptakan cat luminescent menggunakan radium. Sayangnya, paparan radiasi menyebabkan kematiannya pada tahun 1928 akibat anemia aplastik. Para pekerja di perusahaannya juga terkena dampak radiasi, menyebabkan banyak tuntutan hukum.
Franz Reichelt
Franz Reichelt adalah seorang penjahit yang terinspirasi untuk menciptakan pakaian yang berfungsi sebagai parasut. Pada tahun 1912, setelah beberapa kali uji coba dengan boneka, Reichelt memutuskan untuk menguji kreasinya sendiri dengan melompat dari Menara Eiffel. Sayangnya, parasut itu gagal dan Reichelt tewas seketika.
Henry Winstanley
Henry Winstanley, seorang insinyur asal Inggris, merancang dan membangun mercusuar lepas pantai pertama di dunia di Batu Eddystone, Devon. Dia sangat yakin akan keamanannya sehingga dia dan lima orang lainnya berlindung di mercusuar itu selama Badai Besar tahun 1703. Sayangnya, mercusuar itu hancur dan tidak ada jejak Winstanley atau rekannya yang ditemukan.