Ilmuwan ini Tewas Gara-gara Menahan Kencing saat Berpesta, Begini Kisahnya
Ilmuwan paling menonjol pada zaman prateleskop di abad ke-16. Kematiannya tragis gara-gara menahan kencing.
Ilmuwan paling menonjol pada zaman prateleskop di abad ke-16. Kematiannya tragis gara-gara menahan kencing.
Ilmuwan ini Tewas Gara-gara Menahan Kencing saat Berpesta, Begini Kisahnya
Tycho Brahe adalah salah satu ilmuwan paling menonjol pada zaman prateleskop di abad ke-16.
Namanya melekat erat dalam sejarah astronomi karena kontribusinya yang luar biasa terhadap pengamatan bintang dan planet.
Namun, kisah hidupnya juga dipenuhi dengan kejadian yang mengejutkan, termasuk kematiannya yang tragis dan misterius.
-
Siapa astronot yang membahas tentang latihan buang air? Namun, menurut mantan astronaut José Moreno Hernández, ada sesi pelatihan lain yang jarang dibicarakan, yaitu pelatihan buang air kecil dan besar, dilengkapi dengan ujiannya yang cukup menantang.
-
Siapa yang meninggal dunia? Berdasarkan keterangan dari Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. Artanto, AKBP Muhammad Yoga tutup usia pada Minggu malam pukul 20.00 WIB.
-
Siapa yang meninggal? Seperti dilaporkan, komika Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024) di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akibat penyakit Anemia Aplastik yang dideritanya.
Tycho Brahe lahir pada tanggal 14 Desember 1546 di Skania, Denmark. Sejak usia muda, minatnya terhadap astronomi telah terlihat jelas. Ia memperoleh pendidikan formal di Universitas Kopenhagen dan kemudian memulai perjalanan ilmiah yang gemilang.
Salah satu prestasi terbesarnya adalah pembuatan observatoriumnya sendiri, Uraniborg, di Pulau Hven, Denmark. Observatorium ini dilengkapi dengan peralatan observasi canggih pada masanya dan menjadi pusat penelitian yang terkenal di Eropa.
Salah satu kontribusi terpenting Brahe adalah pengamatan yang sangat akurat terhadap gerakan planet Mars. Data yang dikumpulkannya menjadi landasan penting bagi Johannes Kepler dalam pengembangan hukum gerak planet.
Kehidupan Pribadi
Dilansir dari Live Science, Jumat (1/3), Tycho Brahe merupakan sosok ilmuwan yang kehidupannya unik dan menarik.
Ia pernah kehilangan hidungnya dalam sebuah duel saat di perguruan tinggi dan menggantinya dengan prostetik logam yang melekat sepanjang hidupnya.
Selain itu, ia terkenal dengan kegemarannya mengadakan pesta. Brahe juga memiliki pulau pribadi, di mana ia mengundang teman-temannya ke kastilnya untuk petualangan yang liar dan tidak terduga.
Namun, kehidupan Brahe juga dipenuhi dengan insiden yang mengejutkan, termasuk kematian tragisnya. Salah satu cerita yang terkenal adalah insiden di sebuah pesta di istana Raja Rudolf II.Brahe yang hidup dalam kebiasaan etis diyakini menahan untuk buang air kecil karena tata krama yang mengharuskannya untuk tidak meninggalkan meja saat acara berlangsung. Akibatnya, ia mengalami masalah kesehatan yang serius.
Setelah pesta tersebut, Brahe mengalami sakit kandung kemih atau ginjal. Meskipun penyebab pastinya tidak dapat dipastikan, dugaan kuat adalah bahwa kandung kemihnya pecah.
Pengabaian untuk buang air kecil selama waktu yang lama diyakini telah menyebabkan tekanan tidak biasa pada kandung kemihnya yang kemudian mengakibatkan pecahnya organ tersebut.
Kematian Tycho Brahe pada tanggal 24 Oktober 1601, hanya 11 hari setelah insiden pesta yang tragis, meninggalkan kekosongan besar dalam dunia ilmu pengetahuan.
Namun, warisannya tetap hidup melalui karya-karyanya dan pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Observasi presisi yang dilakukannya menjadi dasar bagi banyak penelitian astronomi modern.