Tycho Brahe, Ilmuwan Misterius Abad 16 yang Melakukan Penelitiannya di Laboratorium Bawah Tanah
Ia dikenal sebagai ilmuwan astronomi. Tetapi tertarik dengan alkimia.
Tycho Brahe, seorang ilmuwan yang misterius abad 16 memilliki penemuan yang hingga saat ini belum pernah terjawab. Mengutip IFL Science, Selasa (29/7), ditemukan pecahan-pecahan yang disebut memiliki jejak unsur tak terduga diambil dari laboratorium bawah tanahnya.
Pecahan-pecahan itu disebut dapat memberikan wawasan baru tentang apa yang sebenarnya dilakukan Brache di dalam laboratoriumnya. Tycho Brahe dikenang sebagai astronom observasi terhebat sebelum penemuan teleskop.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam Bumi? Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
-
Siapa yang menemukan astrolabe? Dr. Federica Gigante dari Fakultas Sejarah Cambridge dan Christ's College membuat penemuan di sebuah museum di Verona, Italia, dan baru saja mempublikasikan temuannya di jurnal Nuncius.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di lapisan tersembunyi Bumi? Dalam penyelidikan mereka, tim menemukan bagian yang menebal di area transisi mantel yang bertentangan dengan model-model saat ini.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di dalam bumi? Penelitian yang bertujuan untuk menelusuri asal muasal air di bumi telah membawa para ilmuwan pada suatu penemuan yang benar-benar luar biasa—adanya samudera yang tersembunyi di dalam lapisan mantel bumi, 700 kilometer di bawah permukaan.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang lapisan tersembunyi di Bumi? Penelitian ini dipimpin oleh Jingchuan Wang, seorang peneliti pascadoktoral dari Universitas Maryland, yang telah mendedikasikan kariernya untuk mengungkap misteri di bawah permukaan bumi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Lubang Biru Taam Ja'? Data tersebut mengungkapkan Taam Ja' Blue Hole adalah 'lubang biru terdalam di dunia, yang bahkan ilmuwan belum mampu mencapai dasarnya,' tulis para peneliti. Peneliti juga menyoroti berbagai lapisan air di dalam lubang biru, termasuk lapisan di bawah 400 m yang kondisi suhu dan salinitasnya mirip dengan laut karibia dan laguna terumbu pantai di dekatnya. Hal ini menunjukkan TJBH mungkin terhubung ke laut melalui jaringan terowongan dan gua yang tersembunyi, menurut penelitian itu.
Ketepatan yang belum pernah dicapainya dalam pengukuran posisi planet terbukti penting bagi penjelasan Johannes Kepler tentang gerakan planet; yang pada gilirannya meletakkan dasar bagi Newton dan misi ke planet lain.
Salah satu kawah paling menonjol di Bulan dinamai untuk menghormatinya karena alasan ini. Brahe juga tertarik pada alkimia. Berbeda dengan para alkemis terkenal, dia tidak percaya bahwa logam dasar bisa diubah menjadi emas, melainkan berusaha menggunakannya untuk menyembuhkan penyakit seperti wabah dan sifilis.
Merkuri, dengan segala efek sampingnya yang merusak, adalah satu-satunya pengobatan yang tersedia untuk sifilis sebelum adanya penisilin. Obat Brahe untuk wabah tersebut digunakan oleh pelindungnya, Kaisar Rudolph II. Pada tahun 1988-90 di Uraniborg, rumah Brahe, pernah dilakukan penggalian demi menemukan formula yang dibuat di laboratoriumnya. Rumahnya itu dihancurkan berdasarkan dekrit kerajaan setelah kematian Brahe pada tahun 1601.
Diketahui bahwa ia punya laboratorium bawah tanah, berdasarkan catatan yang ditinggalkannya. Dia melakukan uji coba alkimia di bawah tanah, agar jauh dari mata-mata. Empat pecahan kaca dan satu pecahan tembikar telah dianalisis secara kimia. Namun ada satu bahan yang membuat menjadi misterius. Bahan itu ialah Tungsten.
“Tetapi tungsten sangat misterius. Tungsten bahkan belum dideskripsikan pada saat itu, jadi apa yang harus kita simpulkan dari keberadaannya pada pecahan bengkel alkimia Tycho Brahe?” kata Kaare Lund Rasmusssen dari Universitas Southern Denmark dalam sebuah pernyataan.
Butuh waktu 180 tahun lagi sampai rekan Skandinavia Carl Wilhelm Scheele menjelaskan sifat-sifat tungsten murni. Entah ada jejak dalam mineral yang digunakan Brahe dan tersangkut di pecahannya, atau Brahe jauh lebih maju dari zamannya.
Gagasan kedua, meskipun menarik, tidak dapat dibuktikan. Hal ini juga dianggap tidak mungkin bagi sebagian besar peneliti. Namun, mengingat apa yang kita ketahui tentang bakat astronomi Brahe, tidak mengherankan jika dia juga seorang ahli kimia dengan keterampilan langka.
Terlebih lagi, tungsten tidak sepenuhnya dikenal sebelum Scheele. Beberapa dekade sebelum Brahe, ahli mineralogi Jerman Georgius Agricola melaporkan bahwa bijih timah dari Saxony mengandung bahan misterius, yang ia beri nama Wolfram, yang membuatnya sulit untuk dicium.
Nama tersebut, yang berarti buih serigala dalam bahasa Jerman, adalah alasan mengapa tungsten memiliki simbol kimia W saat ini.
"Mungkin Tycho Brahe pernah mendengar tentang hal ini dan mengetahui keberadaan tungsten," kata Lund Rasmussen.
Bagi Brahe, alkimia dan astronomi tidak begitu berbeda seperti yang kita lihat. Pada tahun 1588 ia menulis surat yang menyatakan adanya hubungan antara setiap benda langit yang bergerak dengan logam dan organ yang bersangkutan. Misalnya, dia menghubungkan Bulan, perak, dan otak, sementara mengira Venus terhubung dengan tembaga dan ginjal.