Bikin Geger Ilmuwan, Penelitian ini Disebut Bisa Mengubah Cerita Sejarah Bumi
Bukti lantai samudra kuno yang tenggelam di bawah mantel bumi mengubah pemahaman kita tentang tektonik lempeng dan siklus karbon bumi.
Sebuah penemuan misterius yang berhasil ditemukan ilmuwan mengungkap salah satu lapisan tersembunyi di bawah permukaan Bumi. Penelitian ini bisa jadi mengubah tatanan sejarah terciptanya Bumi. Mengutip Earth, Kamis (3/10), penemuan ini memberikan sudut pandang baru tentang mekanisme kerja Bumi.
Penelitian ini dipimpin oleh Jingchuan Wang, seorang peneliti pascadoktoral dari Universitas Maryland, yang telah mendedikasikan kariernya untuk mengungkap misteri di bawah permukaan bumi. Penelitian terbarunya ini telah mengejutkan komunitas ilmiah.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang sejarah Bumi? Penemuan baru tentang sejarah kuno Bumi menunjukkan bahwa planet ini mungkin pernah memiliki sistem cincin sekitar 466 juta tahun yang lalu, pada awal periode pemboman meteorit yang sangat intens, yang dikenal sebagai lonjakan dampak Ordovisium.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami evolusi Bumi? Informasi ini bisa membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan evolusi laut, dan bahkan kehidupan, dalam sejarah Bumi.
-
Bagaimana para ahli geokimia mengungkap sejarah geologis Bumi? Dari sedikit air laut kuno ini, para peneliti berhasil mengungkap sejarah geologis Bumi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam Bumi? Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
-
Bagaimana lempeng bumi memengaruhi evolusi kehidupan? Ada bukti bahwa pergeseran dari tektonik sederhana ke tektonik lempeng modern terjadi antara 1,0 hingga 0,541 miliar tahun yang lalu, mempercepat perkembangan kehidupan kompleks di Bumi.
-
Berapa umur Bumi menurut penelitian terbaru? Menurut penelitian terbaru, para peneliti telah memperkirakan bahwa usia Bumi berkisar sekitar 4,54 miliar tahun.
Dengan menggunakan teknologi pencitraan seismik canggih, Wang dan timnya melakukan perjalanan virtual yang menakjubkan jauh ke dalam Bumi, mencapai kedalaman antara 255 hingga 410 mil di bawah permukaan.
Wilayah ini dikenal sebagai zona transisi mantel, yang memainkan peran penting dalam perilaku geodinamis planet kita, mempengaruhi aktivitas vulkanik hingga pergerakan tektonik.
Namun, meskipun signifikan, lapisan ini masih menyimpan banyak rahasia tentang komposisi dan proses-proses Bumi yang belum sepenuhnya terungkap oleh para ilmuwan. Dengan penelitian mendalam, tim ini berusaha mengungkap wawasan yang bisa mengubah cara memahami kerja di bawah permukaan bumi.
Fokus tim Wang adalah Punggungan Pasifik Timur, sebuah punggungan tengah samudra di Samudra Pasifik di mana lempeng tektonik bergerak menjauh satu sama lain. Wilayah ini sudah lama diteliti untuk aktivitas vulkaniknya, tetapi siapa yang bisa menduga bahwa sisa-sisa lantai samudra kuno terkubur jauh di bawah permukaan?
Dalam penyelidikan mereka, tim menemukan bagian yang menebal di area transisi mantel yang bertentangan dengan model-model saat ini.
“Area yang menebal ini seperti sidik jari fosil dari lantai samudra kuno yang tersubduksi ke dalam Bumi sekitar 250 juta tahun yang lalu. Ini memberi kita sekilas pandang ke masa lalu Bumi yang belum pernah kita dapatkan sebelumnya,” jelas dia.
Penemuan ini benar-benar mengguncang apa yang diketahui tentang tektonik lempeng, menantang pemahaman tradisional tentang bagaimana lempeng-lempeng tektonik bergerak dan berinteraksi dengan mantel bumi. Biasanya, subduksi lempeng atau proses di mana satu lempeng tektonik meluncur di bawah lempeng lainnya, penting dalam daur ulang material geologis ke inti Bumi dan berperan dalam aktivitas vulkanik di permukaan.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa lantai samudra kuno ini tersangkut di tengah-tengah perjalanan subduksinya, menimbulkan pertanyaan menarik tentang bagaimana pergerakan tektonik bekerja dan dampak jangka panjangnya terhadap interaksi antara kerak dan mantel Bumi.
Langkah selanjutnya bagi Wang dan timnya adalah memperluas penelitian mereka di seluruh Samudra Pasifik dan sekitarnya untuk memetakan zona subduksi kuno dan memahami bagaimana fitur-fitur tersembunyi ini membentuk permukaan dan struktur dalam bumi.
Dengan lebih banyak data seismik, mereka berharap dapat membuat peta global yang lebih rinci dari formasi-formasi ini. Teknik dan wawasan yang diperoleh dari studi ini juga dapat diterapkan pada planet-planet lain seperti Mars dan Venus.