Berlayar dengan Replika Kapal Viking, Arkeolog Muda Ini Tewas Karena Kapalnya Tenggelam Dihantam Cuaca Buruk
Kapal itu berlayar dari Kepulauan Faroe menuju Norwegia.
Seorang arkeolog asal Amerika Serikat tewas setelah replika kapal Viking yang ditumpanginya tenggelam dalam cuaca buruk. Saat itu dia berangkat dari Kepulauan Faroe menuju Trondheim, Norwegia.
Kapal Naddoddur itu mengangkut enam orang ketika menghadapi cuaca buruk pada Selasa malam atau pada hari keempat pelayaran. Kapal itu sempat mengirimkan sinyal tanda bahaya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di bangkai kapal? Sejak 2019, proyek penggalian yang dipimpin Profesor Hakan Öniz dari Fakultas Seni Rupa Universitas Akdeniz menjelajahi dasar laut di lepas pantai Kumluca di provinsi selatan Turki, Antalya. Dilansir Heritage Daily, proyek penggalian ini menemukan bangkai kapal di kedalaman 50 meter, yang membawa muatan batangan bantal tembaga yang diyakini berasal dari Pegunungan Troodos di Siprus. Baru-baru ini, para peneliti menemukan belati perunggu berpaku perak di lokasi bangkai kapal, yang dikaitkan dengan peradaban Kreta-Minoa, budaya Zaman Perunggu yang berpusat di Pulau Kreta.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Mengapa artefak ini tenggelam? Artefak kuno ini ditemukan di selatan Aswan, terletak di daerah yang dilanda banjir karena pembangunan Bendungan Tinggi Aswan antara tahun 1960 dan 1970. Sebelum banjir terjadi, UNESCO memimpin upaya komprehensif untuk mendokumentasikan dan merelokasi banyak harta arkeologi dari wilayah tersebut, namun banyak artefak yang ditemukan tertinggal dan kemudian tenggelam.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa para arkeolog percaya kerangka itu meninggal karena gempa bumi? Namun, bukti konkret yang mendukung teori ini belum ditemukan sejak penggalian dimulai pada akhir tahun 1980-an.Mehmet Işıklı, yang memimpin tim arkeolog dalam penggalian ini dan merupakan seorang profesor di Departemen Arkeologi Universitas Atatürk, menyatakan bahwa penemuan kerangka ini memberikan bukti yang sangat penting mendukung teori gempa bumi.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
Enam orang itu tengah melakukan proyek ekspedisi "Legendary Viking Voyage", kata Sail2North, pihak penyelenggara pelayaran.
Hanya lima penumpang yang muat naik ke rakit penyelamat yang kemudian diselamatkan dengan helikopter.
Sesosok mayat perempuan kemudian ditemukan pada Rabu pagi di dekat lokasi kapal itu tenggelam.
Kementerian Luar Negeri AS membenarkan kabar kematian seorang warganya di lepas pantai Norwegia namun menolak berkomentar lebih rinci dengan alasan "menghormati privasi keluarga korban".
"Kami menyampaikan duka cita yang terdalam kepada keluarga dan kerabat korban," kata Kementerian Luar Negeri kepada BBC News.
Media Norwegia menyebut korban adalah arkeolog Karla Dana, 29 tahun.
Sekitar pukul 17.45 waktu setempat pada Selasa, kapal itu mengirimkan sinyal tanda bahaya, kata Pusat Koordinasi Penyelamat Gabungan Norwegia (JRCC) kepada CNN.
Setelah tanggapan yang tertunda, tim penyelamat tiba sekitar 50 menit kemudian, di mana kru di atas kapal memberi sinyal mereka aman, yang membuat tim kembali.
Sekitar pukul 20.00, panggilan tanda bahaya berikutnya dikeluarkan dari kapal. Kapal sipil setempat tiba di tempat kejadian dan melaporkan kapal telah terbalik dan lima orang ditemukan di rakit penyelamat, menurut JRCC.
Keberanian seorang petualang
Para korban selamat diterbangkan ke tempat aman sekitar pukul 8.50 malam waktu setempat.
Petugas darurat mencari sepanjang malam dan menemukan mayat pada Rabu pagi setelah kondisi cuaca membaik, kata JRCC.
Polisi Norwegia mengatakan anggota kru yang selamat termasuk satu warga negara Faroe dan empat warga negara Swiss.
Dalam unggahan media sosial menjelang keberangkatan, Sail2North menggambarkan Dana sebagai anggota kru termuda yang "mewujudkan rasa ingin tahu seorang peneliti lapangan dan keberanian seorang petualang."
"Karla melambangkan semangat penjelajahan dan komitmen terhadap generasi mendatang," kata unggahan daring tersebut.