Detik-Detik Kapal Wisatawan Dihantam Gelombang & Tenggelam, Tiga Orang Meninggal
Kapal mengalami kebocoran usai dihantam gelombang.
Kapal mengalami kebocoran usai dihantam gelombang.
Satu unit kapal pembawa wisatawan dilaporkan karam di sekitar perairan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu (29/6) siang. Tiga orang wisatawan asal Asahan yaitu I (38), FM (11), dan R (50) meninggal dunia dalam kejadian itu.
Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Basa Emden Banjarnahor, menjelaskan kronologi karamnya kapal yang membawa 38 orang wisatawan dengan nakhoda bernama Irwansyah (47) dan Sariadi (30) sebagai anak buah kapal (ABK).
Kapal itu berangkat dari Pantai Indah Pandan sekitar pukul 10.30 WIB. Pada pukul 10.50 WIB, kapal mengalami kebocoran menyebabkan usai dihantam ombak. Lalu, pada pukul 11.00 WIB, kapal tenggelam di sekitar Pulau Situngkus dan Pulau Mursala.
"Di tengah perjalanan kapal yang ditumpangi oleh korban mengalami kebocoran akibat hempasan ombak sehingga menyebabkan air masuk. Korban bersama penumpang lainnya sempat melakukan upaya mengeluarkan air dari dalam kapal," kata Banjarnahor.
Namun karena air sudah memenuhi lambung kapal. Kapal itu pun perlahan karam.
Nahas, pada saat kejadian sebagian penumpang tak menggunakan pelampung.
"Berapa saat kemudian ada kapal melintas di sekitar tempat kejadian dan melakukan pertolongan kepada para korban," ucap Banjarnahor.
Atas kejadian itu nakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya. Sementara para korban luka-luka telah mendapatkan perawatan di RSUD Pandan.
"Jumlah seluruhnya adalah 38 orang dengan rincian dari Kabupaten Karo 28 orang, Asahan 6 orang, 2 orang agen travel, dan 2 orang ABK," tandas Banjarnahor.
Ia terlihat kelelahan saat menuju tangga kapal. Untungnya, penumpang ini tak ketinggalan kapal.
Baca SelengkapnyaPerbaikan mesin kapal hibah itu akan dilakukan langsung di Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaSeorang ABK kapal asal Indonesia mengaku bahagia ketika kapal tempatnya bekerja ditangkap oleh KKP.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaKapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaBH mengajak tiga orang lainnya menuju ke Pati untuk mencari mobilnya yang tak kunjung kembali usai disewa. Rupanya dia malah diteriaki maling.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca Selengkapnya