Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Satu hewan ternak di Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri terkonfirmasi positif bakteri Bacillus anthracis atau antraks.
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Diduga Tertular dari Daerah Endemis
Seekor sapi di Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri terkonfirmasi positif bakteri Bacillus anthracis atau antraks. Beruntung, hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
"Jadi ternak yang terkonfirmasi positif antraks itu merupakan hewan lokal yang dimungkinkan tertular dari daerah endemis, Gunung Kidul DIY. Karena DIY masih ada tradisi memakan daging ternaknya yang mati."
Kasi Kesehatan Hewan Disnak Keswan Provinsi Jateng, Yoyon Sunaryono.
@merdeka.com
Saat ini pihaknya telah melakukan untuk mencegah penularan dari hewan ke manusia melalui penguburan sesuai protokol kesehatan.
"Kasusnya sudah kurang lebih satu bulan yang lalu. Sapi pedet sakit diobatin, kemudian mati mendadak. Dicoba diambil sampelnya tanah pakainya dan potongan telinganya diuji di laboratorium BBVet Wates, ditemukan Bakteri Anthraxnya. Ternak sapinya sudah dikuburkan dengan protokol kecurigaan Anthrax."
Kata Yoyon
@merdeka.com
Yoyan mengatakan, vaksinasi telah dilakukan pada kabupaten/kota yang masuk daerah resiko tinggi. Bahkan di Wonogiri telah mendapatkan alokasi vaksin 5 – 10 ribu dosis.
“Daerah penyangga dengan daerah gunung kidul seperti Wonogiri, klaten, sukoharjo, klaten, karanganyar, kabupaten magelang kita lakukan vaksinasi. Sekitar 70 persen dari populasi hewan yang ada."
Sebelumnya, kasus antraks ditemukan di Kabupaten Gunungkidul pada Juni lalu dan menyebabkan 3 warga meninggal dunia dan 87 orang dinyatakan suspek. Kasus penularan antraks ini dipicu dari daging sapi yang mati mendadak dan dikonsumsi oleh warga. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto mengatakan kasus antraks pada hewan ternak di Kabupaten Gunungkidul, DIY terjadi pada pertengahan April 2023 lalu. Dari pertengahan April 2023 hingga saat ini, total ada 12 hewan ternak yang terjangkit antraks di Kabupaten Gunungkidul."Pertengahan April 2023, tanggalnya tidak tahu pasti ada sapi betina umur 3 tahun yang diporak (mati karena sakit dan dagingnya dijual atau dikonsumsi). Kemudian ada satu ekor kambing yang diketahui juga mati,"
Kadis DPKP Sugeng Purwanto