5 Fakta Keracunan Massal di Cimahi, Jumlah Korban Capai 119 Orang
Keracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Keracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
5 Fakta Keracunan Massal di Cimahi, Jumlah Korban Capai 119 Orang
Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat. Hingga Senin (24/7) dini hari, jumlah korban terus bertambah hingga 119 orang.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Di mana keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Kenapa keracunan makanan berbahaya? Meskipun kebanyakan kasus keracunan makanan tidak berujung pada kematian, tetap saja hal ini perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama bagi kelompok yang rentan seperti anak-anak, lansia, wanita hamil, dan individu dengan sistem imun yang lemah.
-
Kapan keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
-
Siapa yang terkena racun? Tujuh orang turis, di antaranya empat warga negara Australia, mengalami gejala seperti mual, muntah, dan masalah neurologis setelah mengonsumsi koktail pina colada di sebuah resor bintang lima.
Para korban keracunan massal tersebut saat ini sudah menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Mal, Rumah Sakit Kasih Bunda, dan juga ke RSHS Bandung. Mengutip Instagram Jabar Quick Response, peristiwa keracunan massal ini menjadi kejadian luar biasa [KLB] lantaran jumlah korban yang mencapai ratusan orang. Berikut 5 faktanya.
Pasien terus berdatangan ke rumah sakit
Hingga Senin (24/7) dini hari, sejumlah warga yang mengalami keracunan masih terus berdatangan ke rumah sakit. Mereka dijemput oleh kendaraan ambulans dari kediaman masing-masing di wilayah Padasuka. Pasien terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka terlihat terkulai di atas tempat tidur rumah sakit, sembari ditangani oleh tim medis. “Saat ini 24 Juli 2023, hingga pukul 01.45 WIB dinihari, tim JQR tengah berada di lokasi posko darurat kejadian luar biasa di mana terdapat ratusan warga mengalami keracunan makanan yang terjadi di Kota Cimahi, tepatnya di Kelurahan Padasuka,” tulis akun Instagram @jabarquickresponse, seperti dikutip Merdeka, Senin.
Akibat nasi box
Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu. Usai menyantap makan tersebut, warga Padasuka mulai mengalami reaksi pada Minggu pagi hingga Senin dini hari. Pasien juga silih berganti masuk dan keluar rumah sakit karena ratusan warga di sana yang menjadi korban. Data jumlah pasien sendiri terpantau masih berubah-ubah. “Terindikasi ada ratusan orang yang mengalami keracunan setelah menyantap nasi box yang diberikan pada suatu acara,” tulis akun itu lagi.
Pasien alami berbagai gejala
Ratusan pasien korban keracunan massal itu mengalami berbagai gejala mulai dari mual, muntah, nyeri perut, sampai diare. Walau demikian, sebagian sudah diperbolehkan pulang usai kondisinya membaik.
Acara reses anggota DPRD sendiri berlangsung di RW-8, Kelurahan Padasuka dan dihadiri oleh warga setempat. Mereka lantas mengonsumsi nasi kotak yang disiapkan panitia hingga akhirnya beberapa jam kemudian mengalami keracunan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah warga yang hadir di acara tersebut mencapai 350 sampai 400 orang.
Dirikan pos
Untuk membantu penanganan keracunan warga yang terus bertambah, pos kesehatan lantas didirikan di wilayah kelurahan tersebut. Di sana sudah ditempatkan tim dokter yang secara khusus membantu pengobatan pasien, sebelum dirujuk ke rumah sakit. “Sementara ini, posko yang belokasi di Kelurahan Padasuka telah terdapat beberapa dokter dan perawat dari PMI untuk memeriksa kondisi para pasien juga sebagai assessmen awal untuk menentukan pasien perlu di rujuk dan mendapatkan tindakan lebih lanjut,” tulis akun JQR lagi
Penyebab masih didalami
Untuk saat ini belum ada informasi pasti terkait penyebab utama keracunan. Dinas kesehatan setempat masih harus melakukan uji sampel makanan di laboratorium, sebelum diputuskan pemicunya. Koordinasi juga dilakukan pihak-pihak terkait, termasuk kepada pihak anggota DPRD dari fraksi PPP yang mengadakan acara tersebut. Kendati demikian, sebagian besar pasien sudah berangsur pulih, dengan pemantauan dari pihak rumah sakit. Pemerintah setempat melalui Wali Kota Dikdik S Nugrahawan juga langsung melakukan sidah ke rumah sakit yang menangani para pasien keracunan.