Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga Bentuknya Unik Terbuat dari Kayu Jati
Sebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.
Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga Bentuknya Unik Terbuat dari Kayu Jati
Sunan Kalijaga adalah salah satu wali yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Sunan Kalijaga hidup pada tahun 1450 sampai tahun 1592.
Sunan Kalijaga memiliki jasa yang besar dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa.
Cara Sunan Kalijaga menyebarkan Islam di Pulau Jawa termasuk unik karena mencampurkan urusan budaya dan agama.Salah satunya adalah wayang. Di sebuah museum di Cirebon terdapat peninggalan gamelan Sunan Kalijaga yang bernama gamelan Kodok Ngorek.
Gamelan tersebut memiliki bentuk yang sangat unik dan terbuat dari kayu yang sangat kokoh yaitu kayu jati.
Bagaimana bentuk gamelan tersebut dan bagaimana sejarahnya? Simak ulasanya sebagai berikut.
Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube NISKALA NUSANTARA memperlihatkan sebuah gamelan unik peninggalan Sunan Kalijaga yang bernama Kodok Ngorek. Gamelan tersebut terbuat dari kayu dan bentuknya berbeda dengan gamelan-gamelan zaman sekarang.
Gamelan tersebut sangat dekat dengan sebuah lagu berjudul Kodok Ngorek yang juga ciptaan dari Sunan Kalijaga.
“Di sini kita lihat gamelan dari Sunan Kalijaga tahun 1500. Nama gamelannya itu Kodok Ngorek. Ini yang dibawakan sampai sekarang mungkin pernah dengar lagunya Kodok Ngorek itu kan penciptanya Sunan Kalijaga. Nah gamelannya ada di sini. Karena sudah kemakan usianya kayunya banyak yang keropos,”
ucap penjaga museum.
Siapa Sunan Kalijaga?
Sunan Kalijaga atau yang bernama asli Raden Mas Said merupakan wali yang tergabung dalam dewan Walisongo. Ia berperan menyebarkan ajaran agama Islam di Pulau Jawa dengan cara yang berbeda yaitu menggunakan media seni.
Sunan Kalijaga sangat toleran dengan budaya lokal sehingga ia memiliki cara tersendiri untuk mendapatkan hati masyarakat yang masih menjunjung tinggi budaya.
Yaitu dengan menggunakan media dakwah budaya untuk menyebarkan agama.
Salah satu kreativitas Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam adalah dengan menggunakan media cerita wayang. Ia mengganti tokoh-tokoh kisah Hindu menjadi ajaran Islam.
Sunan Kalijaga hidup pada masa akhir kekuasaan Majapahit hingga berdirinya Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon, dan Banten.
Ia juga hidup pada masa lahirnya kerajaan Mataram di bawah pimpinan Panembahan Senopati.