Mengenal Wayang Krucil Seni Pertunjukan Era Awal Masuknya Islam di Indonesia, Hiburan Petani Pegunungan
Disebut sebagai seni pertunjukan awal masuknya islam, wayang Krucil berkembang di kalangan petani dan masyarakat pegunungan, khususnya di Jawa Timur.
Wayang krucil dipentaskan pada acara-acara khusus
Mengenal Wayang Krucil Seni Pertunjukan Era Awal Masuknya Islam di Indonesia, Hiburan Petani Pegunungan
Wayang Krucil
Wayang krucil atau wayang klithik adalah pertunjukan boneka datar dua dimensi yang terbuat dari kayu yang diukir dan diberi warna. Mengutip cakdurasim.com, wayang ini memiliki ketebalan antara 2-3 cm. Bagian lengannya terbuat dari kulit agar dapat digerakkan.
(Foto: Taman Budaya Jawa Timur)
-
Siapa yang mengajarkan Islam melalui seni wayang kulit? Sunan Kalijaga, misalnya, dikenal menggunakan wayang kulit, gamelan, dan tembang Jawa untuk menyampaikan ajaran Islam.
-
Mengapa Wayang Kulit Purwa Cirebon dianggap sakral? Saat itu, wayang jadi bagian yang dianggap sakral karena banyak yang percaya bahwa perupaan wayang sama dengan ruh yang tinggal di benda mati untuk menyampaikan pesan tertentu.
-
Kapan Wayang Kulit Purwa Cirebon pertama kali dipentaskan? Pernikahan ini berlangsung pada 10 Sura tahun 1479 masehi, atau jika dihitung saat ini sudah berusia sekitar 545 tahun bahkan lebih.
-
Kenapa warga Pucung menggelar wayang di tradisi Majemukan? Tradisi Majemukan sendiri biasanya digelar setiap habis panen padi.
-
Siapa yang mengembangkan Tari Topeng Kaliwungu? Mbah Nemo adalah tokoh yang berjasa besar dalam mengembangkan tarian ini.
-
Kapan Tari Kretek Kudus pertama kali ditampilkan? Sesuai permintaan Gubernur Jateng, Tari Kretek pertama kali ditampilkan saat peresmian Museum Kretek pada 3 Oktober 1986.
Sejarah
Wayang krucil pertama disebut pada serat Nawaruci. Serat Nawaruci menyebut wayang Krucil sebagai salah satu seni pertunjukan di Jawa.
Adapun teks yang dimaksud memiliki arti sebagai berikut:
Suara tetabuhan bersahut-sahutan, ditambah suara panjak (pradangga). Suara tambur (bheri), terompet gemuruh memekakkan telinga. Ada juga yang menyanyikan tembang bacangah, dan wayang cina; cerita
wayang (pentas) wayang krucil dan diselingi berbagai keributan, berganti dengan keindahan yang menawan).
Penyebutan wayang krucil dalam teks Jawa kuno tidak sebanyak wayang kulit. Selain pada serat Nawaruci, seni pertunjukan lokal Jawa Timur ini juga disebutkan dalam serat Pakem Sastramirunda karya KGA
Kusumodilogo (tanpa tahun).
(Foto: Taman Budaya Jawa Timur)
pernyataan dalam serat Nawaruci yang menyebut wayang krucil sudah ada sejak era Majapahit.
Sementara itu, sebagian besar penulis buku pedalagan Jawa menyebutkan wayang Krucil pertama kali hadir pada era setelah kedatangan Islam.
Senosastromidjojo menyebut wayang krucil merupakan ciptaan Sunan
Kudus. Pendapat lain menyatakan bahwa Sunan Bonang juga pencipta kesenian tradisional wayang Krucil.
Produk Masa Islam
Klaim wayang krucil pertama kali muncul pada masa Islam juga dikemukakan
Timoer (1980). Ia menyakini wayang Krucil merupakan produk masa Islam yang mengambil cerita dari hikayat Amir Hamzah dengan
latar belakang sejarah era Majapahit.
Pada perkembangan selanjutnya wayang
Krucil mengambil cerita (1) sejarah, (2) babad, (3) cerita rakyat lokal.
Pada perkembangannya, wayang Krucil mengambil cerita sejarah, babad, dan cerita rakyat lokal.
Hiburan Petani
Wayang krucil berkembang di kalangan petani dan
masyarakat kawasan pegunungan. Para dalang wayang Krucil yakin wayang ini merupakan produk seni rakyat yang berkembang di kalangan petani Jawa Timur.
(Foto: DGIP Kemenkumham RI)
Pementasan
Saat ini pementasan wayang krucil jarang ditemukan. Pementasan wayang Krucil biasanya dilakukan berkaitan dengan acara tertentu seperti peringatan kematian ulama terkenal, ada kalanya ditemukan pada hajatan pernikahan atau khitanan di daerah Kediri, Nganjuk, Malang dan sekitarnya.