Menguak Misteri Keberadaan Nisan Belanda di Pasar Beringharjo Jogja, Dulunya Ternyata Lahan Pemakaman
Ada satu nisan yang sudah dipindahkan sampai tiga kali tapi tetap balik lagi ke tempat semula.
Ada satu nisan yang sudah dipindahkan sampai tiga kali tapi tetap balik lagi ke tempat semula.
Menguak Misteri Keberadaan Nisan Belanda di Pasar Beringharjo Jogja, Dulunya Ternyata Lahan Pemakaman
Beringharjo merupakan pasar bersejarah di Kota Yogyakarta. Terlihat dalam sebuah peta Belanda tahun 1830, bangunan Pasar Beringharjo kini yang menempati sisi timur dulunya merupakan area pemakaman Belanda. Sekarang bekas area makam itu sudah berdiri bangunan pasar yang mengalami perluasan serta tempat parkir.
-
Apa isi kuburan misterius di Bogor? “Dan ternyata setelah kami ke sini mendapat laporan dari Bhabinkamtibmas, kuburan itu berisi seekor kucing. Memang yang punya kucing menyampaikan bahwa mereka memelihara kucing dalam keadaan hamil, lalu meninggal, dan dikuburkan di lahan kosong yang ada,“
-
Apa yang ditemukan di situs pemakaman? Di pantai yang sekarang menjadi tempat terpopuler ini, para arkeolog menemukan kerangka sekitar 200 orang yang diyakini merupakan anggota komunitas Kristen sejak abad ke-6.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Apa yang ditemukan di pemakaman? Penduduk setempat di Tarsus, Turki sangat gembira ketika secara tak sengaja menemukan sebuah guci keramik kuno yang lebih dari 1.100 koin perak kuno saat tengah melakukan penggalian pemakaman.
-
Dimana lokasi makam Belanda? Kompleks permakaman Belanda di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur nasibnya miris.
Berdasarkan penelusuran kanal YouTube Komunitas Ohol pada tahun 2023 lalu, ternyata masih banyak pedagang yang tidak tahu bahwa lapak jualan yang mereka tempati dulunya merupakan area pemakaman.
Di antara banyak pedagang, ternyata ada salah satu dari mereka yang tahu sejarah tersebut. Ia langsung mengantar tim kanal YouTube Komunitas Ohol ke tempat sebuah batu nisan yang dulunya dipercaya merupakan bagian dari makam.
Pedagang itu bercerita bahwa makam-makam yang dulunya berada di sana sudah dipindahkan ke kompleks pemakaman di belakang THR. Namun ada satu nisan yang sudah dipindahkan sampai tiga kali tapi tetap balik lagi ke tempat semula. Pada akhirnya batu nisan itu hanya dibiarkan saja.
Mengutip YouTube Komunitas Ohol, batu nisan itu milik seorang bayi yang usianya kurang dari satu tahun. Ia bernama Johanna Albertina Van Affelen. Ia lahir pada 28 September 1865 dan meninggal pada 9 Juni 1866.
Berdasarkan informasi, Johanna Albertina memiliki orang tua yang bernama Hubertus Gerardus Van Affelen. Hubertus lahir pada tahun 1816 sebagai putra dari Hendrik Yohannes Van Affelen dan Johanna Wilhelmina.
Setelah dewasa, Hubertus menikah dengan Maria Helena. Pasangan itu menjalani kehidupan yang bahagia di Hindia Belanda.
Pertama kali mereka tinggal di Semarang, lalu mereka pindah ke Jogja dan dikaruniai enam orang anak.
Mengutip YouTube Tombo Kangen Channel, berdasarkan cerita yang beredar, pernah ada petugas keamanan yang memindahkan nisan Johanna ke makam di belakang THR. Namun tak berselang lama kemudian petugas tersebut membawa nisan kembali ke Pasar Beringharjo.
Petugas tersebut ketakutan. Ia tak berani bercerita atas apa yang dialaminya. Menurut penuturan petugas keamanan di pasar tersebut, selama bertugas ia mengalami hal-hal aneh, misalnya mencium bau wewangian. Padahal lokasi itu sama sekali tidak ditumbuhi bunga. Di lain waktu ia pernah melihat sepasang kaki besar dan berbulu di lantai dua.