Berapa Kalori dan Nutrisi dari Kue Kembang Goyang? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
Berikut adalah ulasan lengkap mengenai nilai gizi yang terkandung dalam kue kembang goyang, dan dampaknya bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan
Kembang goyang adalah salah satu makanan ringan tradisional Indonesia yang populer, terutama di Pulau Jawa dan Bali. Nama "kembang goyang" berasal dari bentuknya yang menyerupai bunga dan proses penggorengan yang membuat adonan seolah "bergoyang" di dalam minyak panas. Kue ini biasanya terbuat dari bahan dasar tepung beras, santan, dan telur yang digoreng hingga garing. Meski kembang goyang digemari banyak orang, penting untuk mengetahui kandungan kalori dan nutrisi yang ada di dalamnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai nilai gizi yang terkandung dalam kue kembang goyang, serta dampaknya bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.
Kandungan Kalori dan Nutrisi Kembang Goyang
Berdasarkan data dari FatSecret, ukuran satu porsi atau satu buah kembang goyang memiliki nilai gizi sebagai berikut:
-
Apa bentuk Kue Kembang Goyang? Dinamakan kembang goyang karena bentuk kue yang menyerupai kembang dan proses menggorengnya yang digoyang-goyang (digerak-gerakan) agar adonan bisa lepas dari cetakan di minyak panas.
-
Apa itu Kue Goreng Gadong? Salah satu sajian tersebut adalah Kue Goreng Gadong. Makanan ini wajib dijajal ketika sedang berada di Medan dan sekitarnya.Kue yang satu ini umumnya selalu ada ketika upacara adat bahkan sudah menjadi suguhan wajib.
-
Apa itu Kue Gandus? Kue Gandus merupakan kudapan khas Palembang yang terbuat dari tepung beras dengan taburan irisan cabai, seledri, daun bawang, dan tumisan udang rebon.
-
Kenapa kue kering bikin gemuk? Gula tambahan dalam kue kering tidak hanya meningkatkan kalori, tetapi juga menyebabkan lonjakan cepat pada kadar gula darah.
-
Siapa yang menciptakan Kue Kembang Goyang di Jawa? Konon, dahulu orang-orang Jawa sangat terkesima dengan hiasan bunga di sanggul yang digunakan oleh para pemaisuri keraton.
-
Bagaimana cara membuat Kue Goreng Gadong? Mengutip situs tobaria.com, untuk membuat Kue Goreng Gadong sangatlah mudah dan bahannya mudah ditemukan. Bahan-bahannya terdiri dari:1 kg ubi kayu1/4 Kg gula merah garam secukupnya. Cara Membuat: Parut ubi kayu, saring dengan kain tipis atau dengan saringan tepung, endapkan air tepung sekitar 5 menit, buang airnya dan masukkan pati kedalam parutan ubiTaburi garam secukupnya, pipihkan dengan tangan, lalu masukkan irisan gula merah ke dalam dan bulatkanTerakhir, goreng dengan api sedang, tunggu sampai warna kecokelatan dan angkat. Kue Goreng Gadong sudah siap untuk disantap bersama minuman hangat.
- Energi: 214 kj atau 51 kkal
- Lemak: 1,84 g
- Lemak jenuh: 0,957 g
- Lemak trans: 0,254 g
- Lemak tak jenuh ganda: 0,147 g
- Lemak tak jenuh tunggal: 0,605 g
- Kolesterol: 7 mg
- Protein: 0,89 g
- Karbohidrat: 7,73 g
- Serat: 0,3 g
- Gula: 1,19 g
- Sodium: 56 mg
- Kalium: 18 mg
Analisis Kandungan Nutrisi Kembang Goyang
Lemak
Berdasarkan data dari FatSecret, dalam satu porsi kembang goyang terdapat total lemak sebesar 1,84 gram, yang terdiri dari beberapa jenis lemak: lemak jenuh, lemak trans, lemak tak jenuh ganda, dan lemak tak jenuh tunggal. Setiap jenis lemak ini memiliki karakteristik tersendiri, serta dampak berbeda pada tubuh.Kembang goyang mengandung lemak jenuh sebanyak 0,957 gram per buah. Lemak jenuh adalah jenis lemak yang umumnya ditemukan dalam produk hewani seperti daging, susu, dan beberapa minyak nabati seperti minyak kelapa. Lemak ini memiliki sifat stabil pada suhu ruang sehingga membuat kue menjadi lebih renyah dan tahan lama. Namun, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American College of Cardiology, konsumsi lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, meskipun kandungan lemak jenuh dalam kembang goyang terbilang rendah, konsumsinya harus tetap dibatasi, terutama bagi individu dengan kolesterol tinggi atau riwayat penyakit kardiovaskular.
Selain lemak jenuh, kembang goyang juga mengandung lemak trans sebesar 0,254 gram per buah. Lemak trans biasanya terbentuk saat minyak dipanaskan dalam waktu lama pada suhu tinggi, seperti pada proses penggorengan. Menurut penelitian dari American Heart Association, lemak trans sangat berbahaya bagi kesehatan, karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah, yang berpotensi menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah arteri. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan metode penggorengan dan jenis minyak yang digunakan saat membuat kue ini. Menggunakan minyak dengan titik asap tinggi seperti minyak kelapa atau minyak zaitun dapat membantu mengurangi pembentukan lemak trans.
Kembang goyang mengandung lemak tak jenuh ganda sebesar 0,147 gram per porsi. Lemak tak jenuh ganda sering disebut sebagai lemak baik karena dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung dan otak. Menurut studi yang diterbitkan dalam Nutrition Journal, lemak tak jenuh ganda, seperti asam lemak omega-3 dan omega-6, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
Kembang goyang juga mengandung lemak tak jenuh tunggal sebesar 0,605 gram per buah. Lemak ini biasanya ditemukan dalam makanan seperti minyak zaitun, minyak kacang, dan alpukat. Menurut penelitian dalam Journal of Clinical Lipidology, lemak tak jenuh tunggal memiliki peran penting dalam menurunkan kolesterol LDL tanpa mengurangi kadar kolesterol HDL, yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Kolestrol
Satu buah kembang goyang mengandung sekitar 7 mg kolesterol, yang masih tergolong rendah dan aman jika dikonsumsi dalam jumlah moderat. Kolesterol dalam kembang goyang sebagian besar berasal dari telur dan santan yang digunakan sebagai bahan utama adonan. Telur adalah salah satu sumber kolesterol alami yang mengandung sekitar 186 mg kolesterol per butir, yang sebagian besar terdapat dalam bagian kuning telur. Sementara itu, santan, yang dibuat dari parutan kelapa, mengandung lemak jenuh tinggi. Meskipun santan tidak mengandung kolesterol secara langsung karena berasal dari tumbuhan, lemak jenuh dalam santan dapat merangsang tubuh untuk memproduksi kolesterol lebih banyak di hati. Meskipun jumlah kolesterol kembang goyang tergolong rendah, konsumsi secara berlebih dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan.
Protein
Protein berperan penting dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh serta dalam berbagai fungsi enzimatik. Kandungan protein dalam kembang goyang relatif rendah, yakni sekitar 0,89 gram per buah. Nilai ini terbilang rendah jika dibandingkan dengan sumber protein utama seperti daging, ikan, telur, atau produk susu. Sebagian besar kandungan protein dalam kue kembang goyang berasal dari bahan utama seperti telur, yang merupakan sumber protein hewani dengan kualitas tinggi. Penting untuk diingat bahwa kualitas protein yang terkandung dalam kembang goyang juga dipengaruhi oleh proses pembuatannya. Proses penggorengan yang dilakukan pada suhu tinggi dapat menyebabkan penurunan kualitas beberapa nutrisi, termasuk protein. Kembang goyang sebaiknya dikonsumsi sebagai camilan tambahan, bukan sebagai sumber utama protein. Oleh karena itu, meskipun protein dalam kembang goyang dapat memberikan kontribusi bagi asupan gizi, penting bagi individu untuk mengkonsumsi makanan lain yang kaya akan protein untuk memastikan tubuh mendapatkan asupan protein yang cukup dan seimbang
Karbohidrat, Serat dan Gula
Salah satu komponen utama dalam kue ini adalah karbohidrat, yang berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Berdasarkan data dari Fatsecret, satu kue kembang goyang mengandung sekitar 7,73 gram karbohidrat per porsi. Karbohidrat ini berasal dari tepung beras yang digunakan dalam adonan. Tepung beras merupakan sumber karbohidrat yang cepat dicerna oleh tubuh dan dapat meningkatkan kadar gula darah dalam waktu yang relatif singkat, sehingga penting untuk mengkonsumsinya dengan bijak, terutama bagi individu yang memiliki masalah kadar gula darah seperti penderita diabetes (Wolever, 2010).
Karbohidrat yang terkandung dalam kembang goyang terdiri dari dua komponen utama, yaitu serat dan gula. Kue kembang goyang mempunyai kandungan serat sebanyak 0,3 gram. erat berfungsi untuk memperlambat penyerapan gula dalam darah, sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil setelah makan. Namun, karena kandungan seratnya yang rendah, kembang goyang tidak dapat dijadikan sumber utama serat dalam diet harian, dan sebaiknya dikonsumsi bersama dengan makanan lain yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Di sisi lain, kue kembang goyang juga mengandung sekitar 1,19 gram gula per buah. Gula ini berasal dari bahan alami seperti kelapa dan santan yang digunakan dalam proses pembuatan kue. Meskipun kandungan gulanya relatif rendah, konsumsi kembang goyang yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Sodium dan Kalium
Berdasarkan data dari FatSecret, setiap satu buah kue kembang goyang mengandung 56 mg sodium dan 18 mg kalium. Meskipun nilai ini mungkin terlihat kecil, konsumsi berlebihan atau terlalu sering dapat berdampak pada kesehatan, terutama bagi individu yang memiliki masalah kesehatan tertentu seperti hipertensi atau gangguan ginjal. Sodium adalah elektrolit yang sangat penting bagi tubuh karena membantu mengatur keseimbangan cairan, transmisi impuls saraf, dan kontraksi otot. Namun, konsumsi sodium yang berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi hipertensi.
Kalium adalah mineral yang berfungsi penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit tubuh, mendukung fungsi jantung, dan mengatur kontraksi otot. Kalium juga berperan dalam mengatur tekanan darah, dengan membantu mengimbangi efek negatif dari sodium. Rekomendasi asupan kalium harian menurut World Health Organization (WHO) yaitu sekitar 3.500 - 4.700 mg untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal. Kandungan kalium dalam kue kembang goyang yang hanya sekitar 18 mg per buah tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan kebutuhan harian tubuh. Oleh karena itu, kue kembang goyang bukanlah sumber utama yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan mineral ini.
Kembang goyang, sebagai salah satu makanan ringan tradisional Indonesia, memang memiliki daya tarik tersendiri dengan cita rasa yang gurih dan tekstur yang renyah. Sebagai camilan, kembang goyang sebaiknya dikonsumsi dengan bijak, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit kardiovaskular, hipertensi, atau diabetes. Penting untuk diingat bahwa kembang goyang, seperti camilan lainnya, sebaiknya dijadikan sebagai pelengkap dalam diet seimbang, bukan sebagai sumber utama gizi. Dengan mengonsumsi kue ini secara bijak dan menjaga pola makan yang sehat serta gaya hidup aktif, kita dapat menikmati camilan tradisional ini tanpa mengorbankan kesehatan tubuh secara keseluruhan.