Makan Gorengan Bisa Jadi Penyebab Hipertensi, Ini Penjelasannya
Konsumsi gorengan secara berlebih bisa menjadi penyebab terjadinya hipertensi pada seseorang.
Gorengan adalah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, namun sering kali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi. Dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar Primadia Nariswari, memberikan penjelasan mengenai bagaimana konsumsi gorengan dapat mempengaruhi tekanan darah dan kesehatan secara keseluruhan.
Bahaya Konsumsi Gorengan Berlebihan
Dr. Adaninggar, yang akrab disapa Ning, menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar jahat, termasuk gorengan, selama dikonsumsi dengan bijak dan dalam jumlah yang tepat.
-
Kenapa gorengan bisa bahaya buat darah tinggi? Gorengan mengandung lemak trans dan kolesterol tinggi, yang dapat berpotensi memicu peningkatan tekanan darah dan sekaligus meningkatkan risiko penumpukan plak pada pembuluh darah. Ketika pembuluh darah mengalami penyumbatan, jantung akan menghadapi beban kerja yang lebih berat dalam memompa darah. Keadaan ini secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi.
-
Bagaimana gorengan meningkatkan kolesterol? Gorengan mengandung kalori/lemak yang cukup tinggi penyebab naiknya kolesterol dan resiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes. Penting sekali untuk membatasi konsumsi makanan satu ini.
-
Kenapa makan gorengan berbahaya? Makan gorengan bisa berdampak buruk karena gorengan mengandung banyak zat yang tidak baik untuk tubuh Anda. Berikut adalah beberapa penjelasannya: Gorengan mengandung lemak trans, yaitu jenis lemak yang dihasilkan dari proses hidrogenasi minyak nabati.
-
Apa saja masalah kesehatan akibat gorengan? Tidak hanya berdampak pada penambahan berat badan, konsumsi berlebihan makanan yang digoreng atau tinggi minyak dan lemak juga dapat memunculkan masalah metabolik seperti kolesterol tinggi, diabetes, dan hipertensi.
-
Kenapa konsumsi gorengan berlebihan memicu kenaikan berat badan? Pastinya kalau mulai ada penambahan berat badan, maka mungkin gorengannya kebanyakan karena ada karbohidrat juga di gorengan dan ada minyak,“ ungkapnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara. Yohan menjelaskan bahwa minyak mengandung kalori yang hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram karbohidrat dan protein memiliki total empat kalori, sementara satu gram minyak memiliki total sekitar sembilan kalori.
-
Apa dampak buruk gorengan? Terlalu banyak mengonsumsi gorengan dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
"Gorengan sering dianjurkan untuk dihindari karena biasanya kita tidak hanya makan satu, tetapi lebih dari satu. Ini yang menyebabkan mudahnya terjadi overdosis kalori dan lemak dari komponen yang ada dalam gorengan tersebut," jelasnya.
Gorengan yang digoreng dengan minyak banyak (deep fried) bisa mengandung sekitar 300 hingga 400 kalori per potong. Jika dikonsumsi secara berlebihan, ini dapat mengarah pada kondisi hipertensi.
"Jika tubuh kita hanya membutuhkan sekitar 2000 kalori per hari, maka mengonsumsi lima gorengan saja bisa mencapai 1500 hingga 2000 kalori dalam sehari," kata Ning.
Hal ini membuat seseorang yang sering makan gorengan menjadi memiliki kalori berlebihan, yang bisa menyebabkan penumpukan lemak.
"Kalori yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak, yang berpotensi mengarah ke obesitas dan kondisi terkait lainnya seperti diabetes dan hipertensi," jelas Ning.
Jenis Lemak dalam Makanan
Ning menjelaskan bahwa setiap makanan mengandung lemak, tetapi ada perbedaannya, yaitu lemak jenuh dan tak jenuh.
"Pilihlah makanan yang lebih dominan mengandung asam lemak tak jenuh atau dikenal dengan lemak baik. Sementara untuk batas konsumsi lemak jenuh atau lemak jahat, sebaiknya tidak lebih dari 10 persen dari total kalori," kata Ning.
Asam lemak jenuh pada gorengan bisa menjadi LDL atau kolesterol jahat, yang menyebabkan plak lemak di pembuluh darah.
"Dengan mengonsumsi lemak jenuh yang berlebihan ditambah dengan gaya hidup yang tidak baik, seperti suka mengonsumsi gorengan dan jarang olahraga rutin, maka pembuluh darahnya bisa menjadi tidak bagus," jelas Ning.
Ning menambahkan bahwa lemak atau kolesterol itu tidak akan berbahaya selama pembuluh darah dalam tubuh itu bagus.
"Kalau pembuluh darah bagian dalam sudah mulai bolong atau rusak, itu lemak dari LDL akan sangat mudah masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan plak. Plak inilah yang menyebabkan pembuluh darah seseorang itu jadi lebih kaku. Kalau kaku, akhirnya nanti dia bisa jadi hipertensi," jelasnya.
Pentingnya Konsumsi Gorengan dengan Bijak
Ning menekankan pentingnya mengonsumsi gorengan dengan bijak agar tidak menjadi pemicu suatu penyakit.
"Jadi kalau kita mengonsumsi gorengan itu secara bijak, sebetulnya tidak akan sampai menyebabkan penyakit juga," ujar Ning.
Secara bijak ini, Ning menjelaskan bahwa tidak semua lemak itu buruk. Seperti yang telah dijelaskan, terdapat lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Ning mengatakan untuk lebih mewaspadai lemak jenuh dan mengurangi konsumsinya.
"Lemak pada gorengan perlu diwaspadai karena berasal dari minyak. Lemak jenuh yang biasanya berasal dari minyak, atau mentega dan margarin, perlu dihindari dan dikurangi jumlah konsumsinya," pungkasnya.
Jadi jika ingin mengonsumsi makanan apapun dengan bijak, Ning menyarankan untuk memperhatikan kandungan lemak. Apabila lebih banyak lemak jenuh, maka sebaiknya dikurangi atau dihindari.
"Meski demikian, tidak semua lemak itu buruk. Tubuh kita juga memerlukan lemak karena merupakan komponen utama membran sel. Kekurangan lemak bisa menyebabkan membran sel tidak terbentuk dengan baik dan sel-sel bisa rusak," ujarnya.
- Selain Kebutuhan Dasar, Ini Daftar Barang Berharga yang Perlu Dibawa bila Terjadi Gempa Megathrust
- 7 Minyak Goreng yang Cocok untuk Diet, Bikin Badan Sehat dan Rendah Lemak
- Siswa SD di Banda Aceh Meninggal Tertimpa Plafon Sekolah
- Kisruh Kadin, Polisi Pastikan Usut Dugaan Kekerasan Dialami Kubu Arsjad Rasjid
- Ridwan Kamil: Timses untuk Pilkada Jakarta Diumumkan Paling Telat Besok
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024