Bahaya Konsumsi Gorengan untuk Berbuka Puasa bagi Penderita Maag
Gorengan adalah makanan yang jadi favorit banyak orang termasuk untuk berbuka puasa. Sayangnya makanan ini sebaiknya dhindari.
Gorengan adalah makanan yang jadi favorit banyak orang termasuk untuk berbuka puasa. Sayangnya makanan ini sebaiknya dhindari.
-
Bagaimana cara aman makan gorengan saat buka puasa? Sebaiknya, bila benar-benar ingin menikmati gorengan, lebih baik dikonsumsi setelah menyantap makanan berat terlebih dahulu.
-
Kenapa makan gorengan berbahaya? Makan gorengan bisa berdampak buruk karena gorengan mengandung banyak zat yang tidak baik untuk tubuh Anda. Berikut adalah beberapa penjelasannya: Gorengan mengandung lemak trans, yaitu jenis lemak yang dihasilkan dari proses hidrogenasi minyak nabati. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, menurunkan kadar kolesterol baik, meningkatkan resistensi insulin, dan menyebabkan peradangan dalam tubuh . Lemak trans juga dapat mengubah struktur membran sel dan mengganggu fungsi enzim dan hormon.
-
Kenapa gorengan berdampak buruk buat kesehatan? Terlalu banyak mengonsumsi gorengan dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
-
Makanan apa yang sebaiknya dihindari saat berbuka puasa? Pilihlah makanan yang sehat, ringan, dan segar seperti kurma, buah, sayur, atau sup saat berbuka. Hindari makanan yang berat atau pedas secara langsung, karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau masalah lambung.
-
Kenapa makanan gorengan sebaiknya dihindari saat tenggorokan bermasalah? Konsumsi makanan berminyak ini dapat membuat rasa sakit tenggorokan sulit hilang.
-
Kenapa gorengan tidak baik untuk lambung? Menurut informasi yang dilaporkan oleh halodoc.com, individu yang mengalami gangguan asam lambung memiliki lambung yang sangat sensitif terhadap makanan yang berlemak.
Bahaya Konsumsi Gorengan untuk Berbuka Puasa bagi Penderita Maag
Pada bulan Ramadan, saat waktu berbuka tiba, banyak orang cenderung mengonsumsi makanan yang digoreng sebagai hidangan pembuka. Namun, bagi penderita maag atau nyeri ulu hati, konsumsi gorengan perlu diwaspadai dengan baik.
Dr. A. Yasmin Syauki, seorang dokter spesialis gizi klinik, menekankan perlunya berhati-hati dalam mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa, terutama untuk orang dengan riwayat maag. Yasmin menjelaskan bahwa konsumsi gorengan sebaiknya dibatasi, dengan paling banyak hanya satu atau dua potong, serta diimbangi dengan minum air putih untuk mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan.
“Sebaiknya hanya mengonsumsi satu paling banyak dua setelah minum air putih, sehingga asam lambung yang mulai diproduksi tidak berlebihan, terutama untuk yang menderita riwayat nyeri ulu hati," kata Yasmin dilansir dari Antara.
Saat berbuka puasa, penting untuk memulainya dengan meminum air untuk mengembalikan kadar cairan yang turun selama berpuasa. Terlebih lagi, jika daerah tempat berpuasa memiliki suhu yang panas, disarankan untuk memulainya dengan minuman ringan, baik itu air mineral atau minuman manis dalam takaran yang moderat.
Meskipun minuman manis seperti teh dan kue sering menjadi pilihan saat berbuka, Yasmin menegaskan pentingnya membatasinya hanya satu atau dua potong kue dan satu gelas minuman saja. Hal ini dilakukan untuk mencegah peningkatan gula darah secara tiba-tiba setelah berbuka, sambil tetap memperhatikan kebutuhan asupan makanan yang seimbang selama berpuasa.
“Biasanya yang manis adalah makanan selingan atau kue atau minuman ringan, ini harus dibatasi, makan satu atau dua kue saja, minum tidak berlebihan tidak lebih dari satu gelas ukuran sedang,” jelasnya.
Selain itu, Yasmin menyarankan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan dan minuman ringan saat berbuka, karena tujuannya adalah untuk segera mengembalikan kadar air dan gula darah yang turun selama berpuasa. Namun, konsumsi ini tetap perlu dijaga agar tidak berlebihan, mengingat pentingnya melengkapi asupan makanan yang lebih berat dan bergizi di malam hari.
“Ketika sudah buka puasa dan jam makan sebaiknya mengkonsumsi cairan air putih lebih sering, dan mencukupkan zat gizi karbohidrat, protein dan lemak saat jam makan,” katanya.
Setelah berbuka, disarankan untuk segera melakukan aktivitas seperti shalat agar tidak terjadi lonjakan gula darah yang cepat. Oleh karena itu, pemilihan makan malam yang mengandung zat gizi lengkap dengan porsi yang memadai sangat penting, begitu pula dengan sahur.
Dengan demikian, menjaga keseimbangan dalam pola makan dan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi sangatlah penting bagi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan khusus seperti penderita maag.