Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa. Namun, apa dampaknya bagi penderita masalah lambung ketika mengonsumsi gorengan ketika berbuka?
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Selain tradisi menikmati makanan manis seperti kurma, kolak, atau es buah saat berbuka, gorengan juga sering dijadikan camilan sebelum menyantap hidangan utama. Dengan rasa yang cenderung gurih, gorengan sangat pas dipadukan dengan hidangan manis sebagai penutup.
Seperti yang diketahui secara umum, mengonsumsi gorengan memiliki dampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, kebiasaan mengonsumsi gorengan sebenarnya bertentangan dengan tujuan berpuasa, yang salah satunya adalah menjaga kesehatan tubuh.
-
Apa yang perlu diwaspadai saat buka puasa dengan gorengan? Namun, bagi penderita maag atau nyeri ulu hati, konsumsi gorengan perlu diwaspadai dengan baik.
-
Bagaimana gorengan memicu ambeien? Makanan yang digoreng dalam minyak panas dapat mengandung lemak jenuh dan trans yang tinggi. Konsumsi gorengan dapat menyebabkan sembelit dan peradangan pada pembuluh darah, yang dapat memicu terjadinya ambeien.
-
Apa akibat makan gorengan terus? Makan gorengan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Gorengan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Kolesterol jahat dapat menyumbat pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke jantung.
-
Kenapa makan gorengan berbahaya? Makan gorengan bisa berdampak buruk karena gorengan mengandung banyak zat yang tidak baik untuk tubuh Anda. Berikut adalah beberapa penjelasannya: Gorengan mengandung lemak trans, yaitu jenis lemak yang dihasilkan dari proses hidrogenasi minyak nabati. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, menurunkan kadar kolesterol baik, meningkatkan resistensi insulin, dan menyebabkan peradangan dalam tubuh . Lemak trans juga dapat mengubah struktur membran sel dan mengganggu fungsi enzim dan hormon.
-
Kapan sebaiknya makan gorengan saat buka puasa? 'Sebaiknya hanya mengonsumsi satu paling banyak dua setelah minum air putih, sehingga asam lambung yang mulai diproduksi tidak berlebihan, terutama untuk yang menderita riwayat nyeri ulu hati,' kata Yasmin dilansir dari Antara.
-
Kenapa gorengan bisa memicu kenaikan berat badan? Pastinya kalau mulai ada penambahan berat badan, maka mungkin gorengannya kebanyakan karena ada karbohidrat juga di gorengan dan ada minyak.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi saat berbuka dan sahur memiliki nutrisi yang cukup untuk tubuh.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang makanan berbuka dan sahur, terutama bagi mereka yang memiliki masalah asam lambung, agar proses puasa berjalan lancar dan kesehatan tubuh semakin terjaga.
Informasi ini disarikan dari beberapa sumber pada hari Rabu (12/3/2024).
1. Hindari Konsumsi Gorengan Langsung saat Berbuka
Sebaiknya, bila benar-benar ingin menikmati gorengan, lebih baik dikonsumsi setelah menyantap makanan berat terlebih dahulu.
Menurut informasi yang dilaporkan oleh halodoc.com, individu yang mengalami gangguan asam lambung memiliki lambung yang sangat sensitif terhadap makanan yang berlemak. Mengurangi konsumsi gorengan pada saat sahur juga sangat disarankan.
Hal ini disebabkan oleh makanan yang mengandung garam akan meningkatkan rasa haus berlebihan selama menjalani ibadah puasa karena kemampuan garam untuk menahan air.
2. Hindari Konsumsi Es Langsung saat Berbuka
Disarankan untuk meminum air suhu biasa terlebih dahulu saat waktu berbuka tiba.
Alasannya adalah karena ada kekhawatiran bahwa langsung mengonsumsi es saat berbuka puasa dapat mengganggu fungsi pencernaan.
Menurut informasi yang terdapat di halodoc.com, suhu dingin dari es dapat menghambat aktivitas enzim dan asam lambung.
Sebagai hasilnya, berbagai masalah pencernaan mungkin muncul, termasuk diare, mual, dan kembung perut.
3. Hindari Minuman Berkarbonasi
Minuman berkarbonasi mengandung gas karbon dioksida yang dapat meningkatkan pembentukan gas dalam saluran pencernaan.
Apabila diminum saat berbuka, terutama setelah perut kosong sepanjang hari, produksi asam lambung dapat meningkat,
yang dapat menyebabkan gejala maag dan sensasi panas di dada.
4. Perhatikan Makanan Manis saat Berbuka
Menyuguhkan hidangan manis saat berbuka puasa memang disarankan untuk memulihkan tenaga setelah berpuasa sepanjang hari. Walaupun begitu, tidak semua makanan yang memiliki rasa manis sesuai dikonsumsi pada waktu berbuka. Sebuah laporan dari British Nutrition Foundation yang dilansir
melalui situs hellosehat.com menyarankan untuk menghindari makanan dan minuman manis yang mengandung banyak gula tambahan saat berbuka puasa. Oleh karena itu, daripada memilih kue-kue manis atau es buah dengan banyak tambahan susu kental manis, buah-buahan segar dapat menjadi pilihan yang lebih sehat dan aman.
5. Usahakan Jangan Meninggalkan Sahur
Menyediakan sahur pada durasi berpuasa yang panjang dapat memberikan bantuan yang besar. Dengan demikian, proses metabolisme akan berjalan lancar dan tubuh akan memiliki energi yang cukup untuk melakukan segala aktivitas selama menjalankan ibadah puasa.
Dr. Annta, dalam tipsnya yang dilaporkan oleh disway.id, menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan disertai segelas susu sebagai sumber protein pada saat sahur.
Sangat penting untuk mempertahankan porsi makanan yang seimbang, termasuk karbohidrat, sayuran, dan lauk pauk.