Pastikan Jaga Kesehatan Asam Lambung saat Puasa dengan Berbagai Cara Ini
Bagi penderita asam lambung yang memutuskan untuk berpuasa, terdapat sejumlah cara untuk menjaga kesehatan mereka.
Bagi penderita asam lambung yang memutuskan untuk berpuasa, terdapat sejumlah cara untuk menjaga kesehatan mereka.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko asam lambung naik saat puasa? Dengan pola makan yang teratur selama puasa, asam lambung akan keluar dari lambung pada waktu yang tepat, sehingga tidak menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri.
-
Bagaimana cara buka puasa aman untuk asam lambung? Penderita asam lambung disarankan untuk memulai berbuka puasa dengan makanan ringan dan tidak pedas. Pilihlah makanan yang rendah akan lemak dan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat memicu produksi asam lambung berlebihan.
-
Kenapa asam lambung bahaya saat puasa? Bagi penderita asam lambung, menjaga kesehatan lambung selama berbuka puasa dapat menjadi tantangan tersendiri. Gejala seperti sensasi terbakar di dada, mulut pahit, atau refluks asam dapat mempengaruhi kenyamanan dan kualitas puasa mereka.
-
Bagaimana cara mengatasi asam lambung? Orang yang mengalami heartburn setelah mengonsumsi produk susu mungkin dapat meredakannya melalui minuman lain pengganti susu.
-
Gimana cara menjaga kesehatan saat puasa? Selain itu, waktu sahur juga perlu diperhatikan. Disarankan untuk sahur sesuai dengan waktu yang ditentukan agar puasa dapat berjalan lancar hingga waktu berbuka. 'Kalau sahur jam 12 malam artinya waktu puasanya lebih dari 16 jam. Itu pasti lemas di siang hari karena puasa melebihi waktu seharusnya sekitar 14 jam,' katanya.
-
Bagaimana cara menghindari asam lambung naik? Mengubah pola makan dan gaya hidup secara keseluruhan dapat menjadi langkah awal yang efektif untuk mencegah dan mengatasi asam lambung naik setelah makan.
Pastikan Jaga Kesehatan Asam Lambung saat Puasa dengan Berbagai Cara Ini
Dalam menjalani ibadah puasa, terutama bagi penderita asam lambung atau GERD, perlu perhatian khusus untuk menjaga kesehatan tubuh. Dr. Agus Prasetyo, Sp.KFR, seorang dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi lulusan Universitas Airlangga, memberikan sejumlah kiat penting untuk memastikan kesehatan selama berpuasa.
“Bagi penderita gerd yang penting itu waktu sahur dan buka, makan secukupnya dan jangan berlebihan atau kurang. Lalu usahakan makan yang lunak dulu seperti jeli baru yang keras-keras,” kata dr. Agus Prasetyo, Sp.KFR dilansir dari Antara.
Menurut Dr. Prasetyo, waktu sahur dan buka puasa menjadi momen krusial bagi penderita asam lambung. Makan secukupnya dan tidak berlebihan sangat dianjurkan. Disarankan juga untuk memulai buka puasa dengan air putih biasa atau hangat agar lambung tidak terkejut setelah berpuasa dalam keadaan kosong dalam waktu yang lama. Makanan yang dimakan sebaiknya jenis makanan lunak seperti bubur atau jeli.
Mengenai jenis makanan yang harus dihindari, Dr. Prasetyo menyarankan untuk menghindari makanan yang dapat memicu sakit lambung seperti makanan pedas, asam, dan tinggi lemak seperti nangka muda dan goreng-gorengan. Begitu juga dengan minuman, sebaiknya hindari minuman berkafein atau soda.
Dalam memilih makanan yang tepat, disarankan untuk memilih daging tanpa lemak, buah-buahan yang tidak asam, sayuran, serta karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan oatmeal. Lebih baik lagi jika makanan diproses dengan cara dipanggang, direbus, atau dikukus.
“Pilih makanan yang tepat seperti daging tanpa lemak, buah-buahan yang tidak asam, sayuran, karbohidrat kompleks misal nasi merah dan oatmeal. Akan lebih baik jika memproses makanan dengan cara dipanggang, rebus, atau kukus,” terangnya.
Takjil yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan. Penderita asam lambung disarankan untuk memilih takjil yang mengandung buah atau sayuran sesuai dengan kondisinya, atau kurma yang sudah terbukti baik bagi lambung.
Selain itu, penting untuk menjaga hidrasi tubuh dengan baik. Dr. Prasetyo menyarankan metode 2-4-2, yaitu minum dua gelas saat sahur, empat gelas saat berbuka puasa, dan dua gelas sebelum tidur setelah sholat isya, sehingga kebutuhan cairan tubuh terpenuhi.
“Selain itu jangan lupa tidak boleh dehidrasi. Ingat metode 2-4-2. Minum dua gelas ketika sahur, waktu buka puasa empat gelas dan dua gelas sebelum tidur sesudah sholat isya, jadi cairan dapat terpenuhi,” ucapnya.
Adapun setelah makan, penderita asam lambung sebaiknya tidak langsung berbaring tidur. Diperlukan waktu minimal dua jam bagi makanan berat dan satu jam bagi makanan seperti buah dan sayur untuk dicerna oleh lambung.
Menurut Dr. Prasetyo, selain mengatur pola makan, penting juga bagi penderita asam lambung untuk mengelola stres dan emosi dengan baik. Ibadah juga dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan stres. Jika terjadi kambuh, penderita dapat meminum obat lambung sesuai kebutuhan atau berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat.
“Jangan lupa perbanyak ibadah. Ibadah dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan stres,” terangnya.
Dengan memperhatikan berbagai kiat ini, diharapkan penderita asam lambung dapat menjalani ibadah puasa dengan lancar dan menjaga kesehatan tubuhnya dengan baik selama bulan Ramadan.