Demi Kesehatan saat Berpuasa, Pahami Pola Nutrisi Sehat saat Sahur dan Buka
Konsumsi makanan yang tepat saat sahur dan buka menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan puasa.
Konsumsi makanan yang tepat saat sahur dan buka menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan puasa.
-
Bagaimana cara buka puasa yang sehat? Dengan mengikuti tips makan tersebut, Anda dapat berbuka puasa dengan cara yang sehat dan nyaman, serta mendapatkan manfaat maksimal dari ibadah puasa.
-
Kenapa makanan sehat penting saat buka puasa? Memperhatikan kesehatan makanan saat buka puasa sangat penting karena memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan fisik dan mental kita.
-
Gimana cara menjaga kesehatan saat puasa? Selain itu, waktu sahur juga perlu diperhatikan. Disarankan untuk sahur sesuai dengan waktu yang ditentukan agar puasa dapat berjalan lancar hingga waktu berbuka. 'Kalau sahur jam 12 malam artinya waktu puasanya lebih dari 16 jam. Itu pasti lemas di siang hari karena puasa melebihi waktu seharusnya sekitar 14 jam,' katanya.
-
Apa makanan yang baik untuk buka puasa? Makanan yang baik dikonsumsi saat buka puasa adalah makanan yang dapat memberikan energi cepat, mudah dicerna, dan kaya akan nutrisi penting.
-
Makanan apa yang baik untuk buka puasa? Perlu diingat bahwa tidak sembarang makanan atau minuman dapat langsung dikonsumsi setelah berjam-jam perut kosong. Dilansir dari Livestrong, berikut beberapa hal yang baik untuk dimakan dan diminum tubuh Anda, beserta beberapa yang harus dihindari.
-
Kapan menu buka puasa sebaiknya dikonsumsi? Setelah berpuasa, umat Islam akan menjalani berbuka puasa. Hidangan buka puasa ini pun memiliki peranan penting untuk mengembalikan tubuh menjadi prima kembali setelah berpuasa satu hari penuh.
Demi Kesehatan saat Berpuasa, Pahami Pola Nutrisi Sehat saat Sahur dan Buka
Pentingnya memahami pola konsumsi makanan yang sehat saat sahur dan berbuka puasa menjadi fokus bagi kesehatan selama menjalankan ibadah puasa. Menurut Arif Sudarsono, seorang ahli gizi dari RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda, memilih makanan yang tepat saat sahur adalah kunci untuk menjaga stamina selama berpuasa.
Arif menekankan bahwa makanan yang dikonsumsi saat sahur tidak hanya harus mengenyangkan tetapi juga kaya akan protein dan serat.
"Idealnya, kita harus mengonsumsi makanan yang tidak hanya mengenyangkan tetapi juga kaya akan protein dan serat," ujar Arif
Saat sahur, Arif menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan dalam porsi besar yang dapat menyebabkan rasa kantuk dan tidak nyaman. Dia juga menyarankan untuk mengonsumsi buah sebagai sumber energi sebelum imsak, dengan mengutamakan buah-buahan seperti kurma karena kandungan kalium dan asam amino di dalamnya.
"Buah-buahan seperti kurma sangat disarankan karena kandungan kalium dan asam amino di dalamnya," tambahnya.
Ketika berbuka, Arif mengingatkan untuk tidak tergesa-gesa dan mengonsumsi makanan secara berlebihan. Dia menyarankan untuk memulai dengan minum air putih untuk menghidrasi tubuh, diikuti dengan makanan yang tidak terlalu manis. Arif juga menyarankan untuk mengonsumsi kurma saat berbuka karena manfaatnya yang baik untuk tubuh.
"Mulailah dengan minum air putih untuk menghidrasi tubuh, kemudian lanjutkan dengan makanan yang tidak terlalu manis," kata Arif.
Arif juga memberikan saran khusus untuk mereka yang memiliki riwayat asam lambung, untuk menghindari konsumsi susu saat sahur. Dia menekankan pentingnya berniat dan mempersiapkan tubuh dengan makanan yang tepat selama Ramadan.
Selain itu, Arif menjelaskan pentingnya konsumsi sumber protein dan serat yang cukup dari buah-buahan dan sayuran untuk mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Dengan cuaca yang panas, nutrisi yang tepat dapat menjaga daya tahan tubuh.
"Kesalahan umum yang sering terjadi adalah mengartikan rasa kenyang dengan makan dalam jumlah banyak. Padahal, dengan cuaca yang panas, penting bagi kita untuk menjaga daya tahan tubuh dengan nutrisi yang tepat," terangnya.
Arif menekankan pentingnya hidrasi, terutama selama sahur, dengan mengonsumsi air mineral yang cukup dan diimbangi dengan konsumsi buah yang kaya akan vitamin dan mineral. Buah-buahan seperti semangka dan melon, yang memiliki kandungan air tinggi, disarankan untuk dikonsumsi selama bulan Ramadhan.
Mengenai kebutuhan nutrisi selama Ramadan, Arif menjelaskan bahwa kebutuhan energi sehari-hari cenderung berkurang karena tidak adanya makan siang. Namun, tubuh manusia masih membutuhkan minimal 80 persen dari total kebutuhan energi harian, yang biasanya masih terpenuhi selama puasa.
"Untuk kebutuhan nutrisi rata-rata harian adalah minimal 1.700-2000 kalori. Namun, tubuh manusia membutuhkan minimal 80 persen dari total kebutuhan energi harian, yang biasanya masih terpenuhi selama puasa," paparnya.
Arif juga melihat bulan puasa sebagai kesempatan untuk memperbaiki pola makan dan menjalankan program diet yang sehat. Dengan mengurangi asupan kalori berlebih dan memilih makanan yang bergizi, kesehatan tubuh dapat terjaga selama menjalankan ibadah puasa.