Pastikan Membaca Kandungan Gula di Label Makanan untuk Kesehatan
Kebiasaan memastikan kandungan gula pada makanan bisa menjadi langkah awal cegah masalah kesehatan di masa mendatang.
Membiasakan diri membaca label pada kemasan makanan dan minuman adalah langkah kecil yang dapat berdampak besar pada kesehatan Anda dan keluarga. Anggota Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Siska Mayasari Lubis, MKed (Ped), SpA(K), menekankan pentingnya memahami kandungan gula yang tercantum pada label kemasan untuk menghindari konsumsi berlebih.
“Ini yang sudah harus mulai kita biasakan setiap membeli minuman dan makanan berkemasan. Harus pastikan berapa kandungan gulanya, kalau misalkan makanan manis tersebut mengandung gula tinggi,” ujar Siska dilansir dari Antara.
-
Mengapa konsumsi gula perlu dikontrol? Dalam sehari, terdapat takaran dengan jumlah tertentu berapa banyak gula yang bisa dikonsumsi.
-
Apa efek konsumsi gula pada tubuh? Konsumsi gula berlebihan atau terlalu sering, berdampak buruk bagi kesehatan.
-
Bagaimana cara mengendalikan asupan gula? Dalam menjaga kesehatan kita, penting untuk memperhatikan asupan gula secara keseluruhan dalam diet kita, tidak hanya dari kopi atau teh.
-
Bagaimana cara mencegah kelebihan gula? Untuk mencegah dan mengontrol kadar gula darah dapat melakukan beberapa hal berikut: Konsumsi makanan sehat: Batasi konsumsi gula, makanan olahan, dan karbohidrat sederhana. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Rutin berolahraga: Lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk membantu tubuh menggunakan gula darah sebagai energi. Jaga berat badan ideal: Obesitas adalah salah satu faktor risiko diabetes. Pantau kadar gula darah secara teratur: Jika memiliki diabetes, pantau kadar gula darah secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Konsumsi obat-obatan sesuai resep dokter: Jika mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol gula darah, konsumsilah secara teratur.
-
Apa nama lain gula dalam minuman kemasan? Rupanya, ada nama lain gula yang biasanya muncul pada label kemasan makanan.
-
Bagaimana gula dalam minuman mempengaruhi tubuh? 'Dosis gula yang ekstrem dalam minuman manis dapat mengalahkan banyak mekanisme metabolisme karbohidrat tubuh,' kata Dr. Jonathan Clinthorne, direktur nutrisi di Simply Good Foods Company.
Kandungan gula dalam makanan dan minuman tidak hanya berupa gula pasir, tetapi juga dalam bentuk sukrosa, fruktosa, glukosa, dekstrosa, sirup jagung tinggi fruktosa, madu, molase, maltosa, hingga jus buah terkonsentrasi. Semua ini sering kali dicantumkan pada label kemasan sebagai gula tambahan.
Bahaya Konsumsi Gula Berlebih
Mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas dan berbagai penyakit kronis seperti diabetes. Siska menegaskan bahwa minuman manis, misalnya, dapat meningkatkan asupan kalori tanpa memberikan rasa kenyang. Akibatnya, konsumsi berlebih sering kali tidak disadari.
“Minuman manis itu, seperti yang kita ketahui, dia dapat meningkatkan kalori cairan namun tidak memberikan rasa kenyang, sehingga dapat meningkatkan konsumsi berlebih,” kata Siska.
Pentingnya Memahami Label Kemasan
Untuk menghindari konsumsi gula berlebihan, Prof. Siska menyarankan agar masyarakat selalu membaca label gizi pada setiap kemasan produk. Informasi seperti total kalori, karbohidrat, serta gula tambahan yang tercantum pada label dapat menjadi panduan penting.
“Penting sekali untuk kita selalu membaca label yang ditempel di kemasan makanan yang memperlihatkan tentang berapa kalori makanan tersebut, berapa karbohidrat, dan gula tambahan yang diberikan dalam minuman dan makanan,” jelasnya.
Selain itu, perhatikan takaran saji yang tertera pada label. Siska memberikan contoh, satu kemasan produk dapat mencantumkan takaran saji untuk dua hingga tiga gelas, dengan setiap takaran berisi 55 gram. Jumlah kalori per sajian dapat mencapai 230, sehingga konsumsi tanpa memperhatikan takaran saji berpotensi meningkatkan asupan gula secara signifikan.
Kebiasaan sederhana membaca label makanan dan minuman dapat membantu konsumen memahami kandungan gula dan mengatur pola makan. Dengan langkah ini, risiko obesitas dan penyakit kronis lainnya dapat diminimalkan.