Seberapa Besar Pengaruh Kesehatan dari Menambah Gula pada Kopi dan Teh Kita?
Minum teh dan kopi secara manis merupakan hal yang banyak dilakukan orang Indonesia. Hal ini sudah menjadi kebiasaan yang wajar untuk dilakukan.
Minum teh dan kopi secara manis merupakan hal yang banyak dilakukan orang Indonesia. Hal ini sudah menjadi kebiasaan yang wajar untuk dilakukan.
Kopi dan teh adalah minuman yang sangat populer di seluruh dunia. Banyak dari kita menikmati keduanya setiap hari. Namun, apakah menambahkan gula ke dalam kopi atau teh kita memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan kita?
Dilansir dari Medical News Today, sebuah penelitian baru-baru ini yang menganalisis data dari Copenhagen Male Study memberikan wawasan menarik terkait masalah ini.
Dalam penelitian tersebut, peneliti dari Denmark, Belanda, dan Inggris mengumpulkan data dari studi longitudinal Copenhagen Male. Mereka tertarik untuk mengetahui apakah menambahkan gula ke dalam kopi atau teh dapat meningkatkan risiko terkena diabetes, kematian akibat penyakit jantung atau kanker, dan risiko kematian secara keseluruhan.
Sebagai informasi awal, konsumsi gula yang berlebihan dalam diet seseorang dapat mengakibatkan masalah kesehatan, termasuk kerusakan gigi, obesitas, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak menambahkan gula ke minuman favorit kita.
Penelitian ini menggunakan data dari Copenhagen Male Study yang dimulai pada tahun 1970-an. Studi ini melibatkan pria Denmark berusia 40-59 tahun ketika studi dimulai.
Partisipan dalam studi ini menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan awal, termasuk penilaian kesehatan jantung dan paru-paru. Mereka juga diminta mengisi kuesioner tentang gaya hidup mereka.
Selama kunjungan lanjutan, para dokter mengukur tekanan darah, tinggi, dan berat badan peserta. Para peserta juga diminta mengisi kuesioner yang menanyakan apakah mereka menambahkan gula ke dalam kopi atau teh mereka.
Dalam penelitian ini, data dari 2.923 pria yang memenuhi syarat inklusi digunakan untuk analisis. Semua pria ini tidak memiliki riwayat penyakit jantung, kanker, atau diabetes tipe 2 sebelum bergabung dalam studi. Mereka juga semuanya melaporkan bahwa mereka minum kopi atau teh.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa menambahkan gula ke dalam kopi atau teh tidak membawa risiko kesehatan tambahan yang signifikan. Para peneliti tidak menanyakan peserta seberapa banyak gula yang mereka tambahkan ke minuman mereka, tetapi mereka menganggap bahwa jumlahnya kecil.
Ketika para ilmuwan membandingkan kelompok yang menambahkan gula ke minuman mereka dengan kelompok yang tidak menambahkan gula, mereka tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam risiko kematian secara keseluruhan, kematian akibat penyakit jantung, kematian akibat kanker, atau risiko terkena diabetes tipe 2. Artinya, menambahkan gula ke dalam kopi atau teh tampaknya tidak memiliki dampak besar pada kesehatan.
Kelompok yang menambahkan gula ke minuman mereka memiliki tingkat kematian 89,9 persen, sementara kelompok tanpa gula memiliki tingkat kematian 87,5 persen. Demikian pula, tidak ada perbedaan statistik yang signifikan dalam risiko kesehatan lainnya.
Dr. Sarah Stombaugh, seorang dokter spesialis keluarga yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengevaluasi hasil penelitian ini.
"Menambahkan sedikit gula ke dalam diet kita dapat dilakukan tanpa risiko serius," terang dr. Stombaugh.
Hal ini menunjukkan bahwa menambahkan gula ke kopi atau teh yang kita buat di rumah tidak harus menjadi sumber kekhawatiran besar bagi kesehatan kita.
Dr. Stombaugh juga mencatat bahwa penelitian ini fokus pada penambahan gula ke dalam kopi atau teh yang dibuat di rumah. Minuman buatan sendiri ini cenderung memiliki lebih sedikit gula dibandingkan dengan minuman yang dibeli di restoran atau kedai kopi.
Oleh karena itu, perlu berhati-hati terhadap minuman yang memiliki jumlah gula tambahan yang tinggi, seperti minuman kopi berperasaan yang seringkali mengandung gula dalam jumlah besar.
Kelsey Costa, seorang ahli gizi yang juga tidak terlibat dalam penelitian, menambahkan bahwa jumlah gula yang biasanya ditambahkan ke kopi atau teh yang dibuat di rumah adalah sekitar 5 gram, yang jauh lebih sedikit daripada minuman komersial yang seringkali mengandung jumlah gula yang tinggi. Dengan memfokuskan diri pada minuman kopi atau teh yang dibuat di rumah, kita dapat mengurangi risiko dampak kesehatan yang lebih besar yang seringkali terkait dengan minuman manis modern.
Dalam menjaga kesehatan kita, penting untuk memperhatikan asupan gula secara keseluruhan dalam diet kita, tidak hanya dari kopi atau teh. Meskipun menambahkan gula ke dalam minuman favorit kita mungkin tidak membawa risiko serius, kita tetap harus menjaga keseimbangan dalam asupan gula harian kita agar tetap sehat.
Teh bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk dikonsumsi di pagi hari dibanding kopi.
Baca SelengkapnyaKonsumsi teh dan kopi panas di pagi hari bisa menyebabkan bibir menjadi kering dan pecah-pecah.
Baca SelengkapnyaSejumlah pemanis memiliki manfaat kesehatan yang lebih baik dibanding gula ketika dipadukan dengan kopi.
Baca SelengkapnyaWalau minum kopi bisa berdampak bagi kesehatan, namun berhenti mengonsumsinya bisa berikan manfaat pada tubuh.
Baca SelengkapnyaKandungan kafein pada kopi, teh, dan cokelat berbeda serta memiliki dampak yang tak sama.
Baca SelengkapnyaTeh dan kopi tetap bisa diminum secara aman di bulan Ramadan, hanya saja perhatikan frekuensi konsumsinya.
Baca SelengkapnyaKonsumsi kopi terutama secara berlebih bisa menjadi penyebab dari munculnya masalah kesehatan ginjal.
Baca SelengkapnyaApakah benar minum teh manis es saat berbuka dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pada asam lambung?
Baca SelengkapnyaMinum kopi di bulan puasa memang tidak ideal namun tetap mungkin dilakukan tanpa mengganggu pola tidur kita.
Baca Selengkapnya