Kapan Sebaiknya Anak Tidak Masuk Sekolah ketika Sakit?
Pada saat anak sakit, orangtua perlu tahu kapan sebaiknya dia libur bersekolah.
Pada saat anak sedang sakit, terdapat beberapa tanda ketika kapan sebaiknya mereka tidak masuk sekolah.
Kapan Sebaiknya Anak Tidak Masuk Sekolah ketika Sakit?
Cuaca tak menentu beberapa waktu belakangan membuat anak menjadi rentan sakit. Kondisi ini bisa sering terjadi dan membuat mereka absen bersekolah.
Pada anak yang sedang sakit, kadang orangtua kebingungan apakah setiap anak sakit dia harus selalu absen. Hal ini juga sekaligus apakah pada kondisi tertentu anak tetap bisa bersekolah.Sejumlah hal perlu menjadi pertimbangan bagi kita sebelum memutuskan apakah sebaiknya anak absen atau tetap masuk ketika sakit. Dilansir dari Verywell Family, berikut sejumlah kondisi yang membuat anak sebaiknya absen sekolah.
1. Demam
Salah satu tanda utama bahwa anak sebaiknya tidak masuk sekolah adalah saat mengalami demam. Biasanya, suhu tubuh anak di atas 37,8 derajat Celsius tergolong sebagai demam.
-
Kapan anak bisa kembali ke sekolah setelah gondongan? Jika seorang anak terinfeksi, mereka dapat kembali ke sekolah atau tempat penitipan anak setelah merasa lebih baik dan setidaknya satu minggu telah berlalu sejak gejala pertama kali muncul.
-
Kenapa anak mudah sakit saat liburan? Namun, di tengah cuaca yang sering kali tidak menentu dan meningkatnya aktivitas sosial, risiko anak jatuh sakit pun ikut meningkat.
-
Siapa yang harus menghindari kontak dengan anak sakit? Jika ada anggota keluarga atau teman yang sedang sakit, hindari kontak anak dengan mereka. Hal ini termasuk dengan menghindari sebisa mungkin tempat ramai yang berisiko memiliki orang sakit.
-
Kapan harus bawa anak ke rumah sakit? 'Kalau terganggu salah satunya, makan kurang, minum nggak mau, nggak bisa tidur karena nggak bisa nafas, dia lemas terus, kita nggak bisa (mengobati) hanya pijat di rumah atau obat-obatan herbal,' terang dr. Dimple dilansir dari Antara.
-
Kenapa anak gampang sakit saat liburan? Liburan merupakan waktu yang menyenangkan bagi anak-anak untuk bermain dan beristirahat. Namun, liburan juga dapat menjadi waktu yang berisiko bagi anak untuk sakit. Hal ini dikarenakan anak-anak lebih rentan terhadap infeksi saat mereka berada di luar rumah dan bersosialisasi dengan orang lain.
-
Kapan anak harus ke dokter? Jika sakit perut melilit pada anak berlangsung dalam jangka waktu lama atau semakin parah, segera konsultasikan ke dokter.
Sebelum anak kembali ke sekolah, pastikan dia telah bebas demam tanpa obat selama minimal 24 jam. Demam bisa menjadi indikasi bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi, dan memulihkan diri adalah prioritas utama.
2. Diare dan Muntah
Ketika anak mengalami diare atau muntah, lebih baik mereka absen untuk sementara waktu. Diare bisa menjadi tanda adanya infeksi virus, dan muntah bisa berarti risiko penularan infeksi lebih besar. Anak yang mengalami diare sebaiknya tetap di rumah untuk menghindari penularan kepada teman sekelas. Pastikan Anda memberi anak cairan yang cukup agar tetap terhidrasi selama masa penyembuhan.
3. Batuk dan Pilek
Batuk dan pilek adalah masalah umum pada anak-anak. Pada umumnya, jika anak hanya mengalami batuk ringan dan pilek tanpa gejala lain yang serius, mereka sebenarnya masih bisa pergi ke sekolah.
Namun, jika batuknya parah atau disertai kesulitan bernapas, sebaiknya anak tetap di rumah. Ini akan membantu mencegah penyebaran infeksi kepada teman sekelas dan memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup untuk pemulihan.
4. Infeksi Mata (Konjungtivitis) dan Ruam Kulit
Jika anak mengalami mata merah atau ruam kulit yang bisa menandakan infeksi, sebaiknya tetapkan mereka di rumah dan berkonsultasi dengan dokter.
Infeksi mata (konjungtivitis) sangat mudah menular dan dapat menyebar dengan cepat di antara teman sekelas. Ruam kulit juga bisa menjadi tanda infeksi menular, seperti impetigo. Pastikan Anda mendapatkan nasihat medis sebelum memutuskan untuk mengirim anak kembali ke sekolah.
5. Sakit Perut dan Kondisi Lainnya
Sakit perut adalah gejala yang cukup umum pada anak-anak. Namun, jika sakit perut disertai dengan gejala lain seperti demam, muntah, atau diare, sebaiknya anak tetap di rumah. Selain itu, jika anak mengalami masalah kesehatan lain seperti infeksi telinga atau gejala penyakit yang membuatnya tidak nyaman atau sulit berkonsentrasi, lebih baik menjaga anak di rumah hingga kondisinya membaik.
Keputusan apakah anak harus masuk sekolah atau tidak saat sakit bukanlah hal yang mudah. Anda perlu mempertimbangkan tanda dan gejala yang ada serta memastikan bahwa anak sudah cukup pulih sebelum kembali beraktivitas di sekolah.