12 Gejala Gondongan Pada Anak, Penting untuk Diperhatikan Agar Tak Telat Penanganan
Gondongan, atau mumps, adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar air liur, yang mengakibatkan pembengkakan di pipi dan leher.
Gondongan atau mumps adalah infeksi akibat virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar yang memproduksi air liur, dan dapat menyebabkan pembengkakan di bagian pipi serta leher.
Menurut penjelasan dari mikrobiolog di Gandhi Medical College, Inda, Jabeen Begum, MD, gejala khas gondongan meliputi nyeri dan bengkak di area wajah dan rahang. Sebelum pembengkakan muncul, pasien biasanya mengalami beberapa tanda awal seperti:
-
Apa gejala utama gondongan? Gejala utama adalah pembengkakan kelenjar ludah di bawah telinga, yang bisa terjadi pada satu atau kedua sisi wajah.
-
Apa tanda utama gondongan? Dilansir dari Cleveland Clinic, gondongan seringkali dimulai dengan gejala ringan seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan hilangnya nafsu makan. Namun, beberapa hari setelah gejala awal muncul, pembengkakan menyakitkan pada kelenjar parotid—yang terletak di antara telinga dan rahang—mulai terlihat. Dalam lebih dari 70% kasus, gejala pembengkakan ini menjadi tanda utama gondongan.
-
Kapan gondongan mulai menunjukan gejala? Gejala gondongan tidak selalu langsung terlihat setelah terinfeksi. Masa inkubasi virus dapat berkisar antara tujuh hingga 25 hari. Setelah gejala awal seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan, pembengkakan pada kelenjar parotid mulai terjadi.
-
Apa penyebab penyakit gondongan? Gondongan, yang dalam istilah medis disebut mumps, adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar yang bertugas memproduksi air liur.
-
Kenapa gondongan bisa menyebabkan komplikasi? Pada kasus yang jarang, gondongan bisa mempengaruhi organ-organ lain, termasuk otak, pankreas, testis, atau ovarium. Komplikasi ini umumnya terjadi pada remaja atau orang dewasa.
-
Bagaimana mengobati Gondongan? Pengobatan Medis untuk Gondongan pada Anak Faktor utama gondongan disebabkan oleh virus, penggunaan antibiotik tidak efektif untuk mengatasi penyakit ini. Sebagai gantinya, dokter akan meresepkan obat-obatan yang dapat membantu meredakan gejala, seperti demam dan nyeri.
- Kelelahan tanpa sebab yang jelas
- Demam
- Sakit kepala
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri pada otot atau sendi
- Kelemahan umum
- Mulut terasa kering
- Sakit perut ringan
- Kesulitan saat mengunyah
- Lidah bengkak
- Nyeri pada testis
- Sakit telinga.
"Bisa merasa seperti sedang masuk angin. Ada kemungkinan tertular penyakit gondongan dan tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hal ini terjadi pada sekitar sepertiga pasien gondongan. Namun meskipun Anda merasa baik-baik saja, Anda tetap dapat menularkan virus gondongan kepada orang lain," kutip Jabeen Begum dari laman Webmd, yang dirilis pada Selasa (29/10/2024).
Gejala Gondongan Pada Pasien yang Harus Segera Dibawa Ke UGD
Selain gejala yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa pasien gondongan perlu segera mendapatkan perawatan di unit gawat darurat (UGD). Tanda-tanda tersebut meliputi:
- Kesulitan bernapas
- Kesulitan untuk tetap terjaga
- Dehidrasi, di mana bayi dan anak kecil merupakan kelompok yang paling rentan. Beberapa tanda dehidrasi meliputi tidak adanya air mata saat menangis, tidak ada popok yang basah selama tiga jam, serta tampak lelah atau kurang energi.
Gejala-gejala ini sangat penting untuk diperhatikan, karena dapat menjadi indikasi bahwa kondisi pasien semakin memburuk dan memerlukan tindakan medis yang cepat. Oleh karena itu, jika Anda menemukan salah satu dari gejala tersebut, segera bawa pasien ke UGD untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyakit Gondongan Dapat Menular dengan Mudah
Gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini dapat dengan mudah menyebar melalui air liur dan lendir, yang merupakan cairan lengket yang terdapat di tenggorokan dan hidung.
Gondongan disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai paramyxovirus. Penyebarannya mirip dengan cara penularan flu, sehingga sangat mudah untuk terinfeksi virus gondongan melalui kontak dengan tetesan kecil dari air liur atau lendir orang yang terjangkit. Contohnya, penularan dapat terjadi ketika seseorang yang terinfeksi berinteraksi dengan orang lain melalui:
- Batuk, bersin, atau berbicara dalam jarak dekat
- Berciuman
- Berbagi makanan atau minuman dengan peralatan yang sama
- Tidak mencuci tangan dengan bersih dan menyentuh barang-barang yang terkontaminasi virus
- Melakukan kontak dekat saat berolahraga
Menurut sebuah sumber, "Di AS, wabah penyakit gondongan kemungkinan besar terjadi di tempat di mana Anda menghabiskan banyak waktu di tempat ramai bersama orang lain, seperti sekolah atau kampus."
Virus gondongan biasanya dapat bertahan di lingkungan sekitar selama kurang lebih dua minggu. Jika seorang anak terinfeksi, mereka dapat kembali ke sekolah atau tempat penitipan anak setelah merasa lebih baik dan setidaknya satu minggu telah berlalu sejak gejala pertama kali muncul. Namun, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan anak.
Anak-anak yang Belum Divaksinasi Memiliki Risiko Lebih Tinggi untuk Terinfeksi Gondongan
Anak-anak yang belum menerima vaksinasi untuk mencegah gondongan berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini. Gondongan dapat menyerang berbagai bagian tubuh, tetapi umumnya penyakit ini menyerang kelenjar air liur yang terletak di bawah dan di depan telinga, yang dikenal sebagai kelenjar parotis.
Ketika kelenjar ini membengkak, hal ini menyebabkan pipi dan rahang menjadi bengkak, yang menjadi ciri khas dari gondongan. Dulu, penyakit ini cukup umum terjadi. Namun, setelah ditemukannya vaksin campak, gondok, dan rubella (MMR) pada tahun 1967, kasus gondongan menjadi jauh lebih jarang.