Kenali Risiko Terjadinya Gondongan pada Anak dan Cara Penanganannya
Ancaman penyakit gondongan merupakan salah satu masalah keseahtan yang perlu diwaspadai bisa terjadi pada anak.
Gondongan, atau mumps dalam istilah medis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus mumps, bagian dari kelompok virus paramyxovirus. Penyakit ini terkenal dengan gejala khas berupa pembengkakan kelenjar air liur (parotitis), yang menyebabkan pipi tampak bengkak atau yang dikenal dengan "chipmunk cheeks". Meski sering dianggap penyakit ringan, gondongan bisa menimbulkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak.
Dilansir dari Cleveland Clinic, gondongan seringkali dimulai dengan gejala ringan seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan hilangnya nafsu makan. Namun, beberapa hari setelah gejala awal muncul, pembengkakan menyakitkan pada kelenjar parotid—yang terletak di antara telinga dan rahang—mulai terlihat. Dalam lebih dari 70% kasus, gejala pembengkakan ini menjadi tanda utama gondongan.
-
Apa ciri khas gejala gondongan pada anak? Ketika kelenjar ini membengkak, hal ini menyebabkan pipi dan rahang menjadi bengkak, yang menjadi ciri khas dari gondongan.
-
Apa saja gejala gondongan? Gondongan dan cacar air sering kali menyerang anak-anak, dengan gejala utama seperti demam serta ketidaknyamanan.
-
Apa penyebab penyakit gondongan? Gondongan, yang dalam istilah medis disebut mumps, adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar yang bertugas memproduksi air liur.
-
Apa gejala utama gondongan? Gejala utama adalah pembengkakan kelenjar ludah di bawah telinga, yang bisa terjadi pada satu atau kedua sisi wajah.
-
Mengapa anak-anak yang belum divaksinasi berisiko tinggi terkena gondongan? Anak-anak yang belum menerima vaksinasi untuk mencegah gondongan berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini.
-
Bagaimana mengobati Gondongan? Pengobatan Medis untuk Gondongan pada Anak Faktor utama gondongan disebabkan oleh virus, penggunaan antibiotik tidak efektif untuk mengatasi penyakit ini. Sebagai gantinya, dokter akan meresepkan obat-obatan yang dapat membantu meredakan gejala, seperti demam dan nyeri.
Risiko Gondongan pada Anak-Anak
Anak-anak berusia antara 2 hingga 12 tahun yang belum divaksinasi menjadi kelompok paling rentan terhadap infeksi virus ini. Namun, remaja dan orang dewasa yang sudah divaksin pun tetap dapat terkena gondongan, meskipun lebih jarang. Ini terjadi karena imunitas yang diberikan vaksin MMR (measles-mumps-rubella) bisa menurun seiring berjalannya waktu. Oleh sebab itu, vaksinasi tetap menjadi langkah pencegahan paling efektif untuk mencegah penularan gondongan.
Virus gondongan menyebar dengan mudah melalui kontak langsung dengan air liur yang terinfeksi, misalnya melalui batuk, bersin, atau berbagi alat makan dan minum. Anak-anak yang beraktivitas di tempat ramai, seperti sekolah atau tempat penitipan anak, memiliki risiko lebih tinggi terpapar virus ini.
Gejala dan Komplikasi Gondongan
Gejala gondongan tidak selalu langsung terlihat setelah terinfeksi. Masa inkubasi virus dapat berkisar antara tujuh hingga 25 hari. Setelah gejala awal seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan, pembengkakan pada kelenjar parotid mulai terjadi. Pada beberapa kasus, pembengkakan ini bisa terjadi di satu atau kedua sisi wajah. Meskipun pembengkakan ini merupakan tanda umum gondongan, penting untuk diingat bahwa infeksi bakteri atau virus lain juga bisa menyebabkan gejala serupa.
Pada kasus yang jarang, gondongan bisa mempengaruhi organ-organ lain, termasuk otak, pankreas, testis, atau ovarium. Komplikasi ini umumnya terjadi pada remaja atau orang dewasa. Orang tua harus segera berkonsultasi dengan dokter jika anak mengalami gejala serius seperti demam tinggi, leher kaku, sakit kepala parah, kebingungan, nyeri perut, muntah, atau kejang.
Meskipun komplikasi serius jarang terjadi, gondongan bisa menyebabkan kondisi seperti meningitis (peradangan selaput otak dan tulang belakang), ensefalitis (peradangan otak), dan orchitis (peradangan testis pada laki-laki). Pada kasus yang sangat jarang, gondongan dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen atau radang ovarium pada perempuan.
Cara Penanganan Gondongan
Sayangnya, tidak ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan gondongan. Penyakit ini harus melalui proses alami hingga sembuh sendiri dalam waktu dua hingga tiga minggu. Perawatan yang dilakukan lebih berfokus pada meringankan gejala agar anak merasa lebih nyaman selama masa penyembuhan.
Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi gejala gondongan meliputi:
Istirahat Cukup: Istirahat yang cukup penting untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Konsumsi Cairan: Anak yang mengalami gondongan harus banyak minum untuk menghindari dehidrasi.
Makanan Lembut: Berikan makanan yang lembut dan mudah dikunyah untuk mengurangi rasa sakit saat mengunyah.
Hindari Makanan Asam: Makanan asam dapat merangsang produksi air liur, yang justru memperparah rasa sakit.
Kompres Dingin atau Hangat: Kompres pada area bengkak dapat membantu meredakan rasa nyeri.
Obat Pereda Nyeri: Gunakan obat seperti parasetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit. Namun, jangan memberikan aspirin kepada anak karena risiko sindrom Reye, kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan otak.
Pencegahan Gondongan
Vaksinasi MMR adalah cara terbaik untuk mencegah gondongan. Anak-anak biasanya mendapatkan dua dosis vaksin MMR, yakni pada usia 12 hingga 15 bulan dan dosis kedua antara usia 4 hingga 6 tahun. Vaksin ini sangat efektif, melindungi hingga 90% individu yang divaksinasi dari gondongan. Meskipun kasus gondongan telah menurun drastis sejak vaksin diperkenalkan pada 1967, wabah masih terjadi, terutama di lingkungan dengan kontak dekat, seperti kampus atau asrama.
Selain vaksinasi, penting untuk membatasi kontak anak dengan orang lain ketika mereka terinfeksi gondongan. Anak-anak yang terinfeksi harus dijauhkan dari sekolah dan aktivitas sosial setidaknya lima hari sejak gejala pembengkakan muncul untuk mencegah penularan lebih lanjut.