Jejak Kejayaan Jalur Rempah di Kabupaten Pati, Punya Galangan Kapal Terbaik
Jejak-jejak akulturasi masih kental dalam setiap warisan budaya yang dijumpai di Pati
Jejak-jejak akulturasi masih kental dalam setiap warisan budaya yang dijumpai di Pati
Jejak Kejayaan Jalur Rempah di Kabupaten Pati, Punya Galangan Kapal Terbaik
Pada masa lampau, Kabupaten Pati merupakan titik yang sangat strategis dalam peta jalur perdagangan rempah di Nusantara. Salah satu jejak kejayaan rempah di Pati dapat ditemui, salah satunya di Pelabuhan Juwana.
-
Apa komoditas utama Cirebon di jalur rempah? Lada menjadi rempah yang paling banyak diburu dari Cirebon, dan kota tersebut memiliki kebun lada yang cukup luas di wilayah Sukapura (saat ini Kejaksan).
-
Apa komoditas utama yang diperdagangkan di pelabuhan Juwana? Dikutip dari Kemdikbud.go.id, saat itu pelabuhan tersebut menjadi pusat pengiriman beras yang ditukar rempah dari wilayah Nusantara bagian timur.
-
Dimana pusat industri kapuk Jawa? Dulu di Kabupaten Batang pernah berdiri pabrik kapuk kelas dunia.
-
Apa saja wisata Pati Terfavorit? Rekomendasi tempat wisata Pati terfavorit berikut ini bisa menjadi referensi apabila Anda hendak berkunjung ke sana.
-
Mengapa pelabuhan Jepara menjadi pusat perdagangan? Pada masa lalu, Pelabuhan Jepara menjadi pusat perdagangan yang amat ramai.
-
Kapan kapuk Jawa mencapai puncak produksi? Puncaknya adalah tahun 1936-1937 di mana kapuk jawa mampu memenuhi 85 persen kebutuhan dunia.
Dalam catatan sejarah kuno, Pelabuhan Juwana termasuk dalam titik pantai utara Jawa yang berperan krusial sebagai titik dan pusat perekonomian di Pati.
Selain sebagai pintu masuk perdagangan menuju pedalaman Jawa, di Pelabuhan Juwana pula terdapat galangan kapal terbaik sekaligus menjadi titik distribusi perdagangan beras.
Di Pelabuhan Juwana inilah, dulu hasil alam dari timur berupa rempah masuk dan diperjual belikan pada masyarakat sekitar. Bertemunya pedagang dengan pembeli di pelabuhan ini menciptakan ruang interaksi sosial, budaya, pengetahuan, dan agama yang jejaknya masih bisa ditemui pada masyarakat Pati hari ini.
Di galangan kapal itu pula tersedia berbagai jenis kapal mulai dari kapal dagang hingga kapal sewa. Hingga saat ini, Pelabuhan Juwana masih menjadi poros ekonomi Kabupaten Pati dan masih dipenuhi kapal-kapal nelayan untuk berlabuh.
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, faktor lain yang membuat Pati menjadi titik perdagangan rempah pada masa lalu adalah wilayah pegunungannya yang menjadi tempat rempah-rempah dibudidayakan.
Tak hanya dari faktor alam dan geografis, masa kejayaan rempah di Pati bisa dilihat dari jejak-jejak budayanya. Terdapat berbagai kesenian dan tradisi seperti ketoprak, Wayang Topeng Soneyan, dan Wayang Mandailing.
Khusus Wayang Mandailing, kesenian tersebut merupakan pentas kolaborasi yang para pemainnya diisi oleh orang Jawa, Orang Tiongkok, Orang Magribi, dan Orang Belanda.
Selain itu, jejak budaya juga hadir dalam bentuk bangunan serta karya seni benda yang dihasilkan. Di Kecamatan Juwana terdapat Batik Bakaran yang menyuguhkan berbagai corak atau motif peninggalan Kerajaan Majapahit.
Selain itu ada juga Klenteng Hok Khing Bio dan Tjoe Tik Bio di Pati. Ada pula Pintu Gerbang Majapahit di Margorejo, Pati.