Dulunya Pelabuhan Kuno yang Sibuk, Ini Fakta Unik Kampung Gandekan di Kota Solo
Sebelum memasuki kawasan perdagangan, kapal-kapal dari Sungai Bengawan Solo bersandar dulu di Gandekan
Sebelum memasuki kawasan perdagangan, kapal-kapal dari Sungai Bengawan Solo bersandar dulu di Gandekan
Dulunya Pelabuhan Kuno yang Sibuk, Ini Fakta Unik Kampung Gandekan di Kota Solo
Kampung Gandekan merupakan salah satu wilayah kelurahan yang berada di Kota Solo. Dulunya wilayah ini dikenal sebagai salah satu wilayah tersibuk. Hal ini dikarenakan kampung itu dulunya merupakan kawasan perdagangan terkemuka.
-
Bagaimana angkringan di Solo dulunya? Diketahui pada waktu itu para pedagang angkringan harus memikul dagangannya keluar masuk kampung demi mencari pembeli.
-
Kenapa angkringan di Solo populer? Keberadaan warung angkringan juga menjamur di Kota Solo. Dilansir dari Narasisejarah, keberadaan angkringan di Kota Solo muncul beriringan dengan hadirnya listrik.
-
Dimana tempat wisata sejarah di Solo? Yup, banyak sekali tempat yang bersejarah peninggalan kerajaan zaman dulu di Solo yang kemudian dijadikan lokasi wisata sejarah yang ciamik dan wajib untuk dikunjungi.
-
Mengapa Pelabuhan Buleleng jadi situs sejarah? Karena terletak di ujung utara, pelabuhan tersebut menjadi pusat lalu lintas Pulau Bali dari luar pulau bahkan luar negeri. Sekarang, pelabuhan Buleleng menjadi situs wisata sejarah yang bisa dikunjungi para wisatawan dengan banyaknya monumen bersejarah di sekitar pelabuhan.
-
Apa yang terkenal dari Pandeglang? Pandeglang merupakan kabupaten yang terkenal dengan potensi wisatanya.
-
Apa yang terjadi di Kampung Kopen Lama? Dahulu, Kampung Kopen Lama memiliki 35 kepala keluarga. Namun pada tahun 2013, terjadi bencana tanah longsor yang membuat sejumlah rumah di kampung itu terkubur.
Dikutip dari Surakarta.go.id, dulunya Kampung Gandekan merupakan bandar atau pelabuhan kuno yang cukup sibuk. Kapal-kapal yang melintas dari sungai Bengawan Solo masuk ke sungai yang melintas di tengah kampung itu.
Kapal-kapal itu mengangkut pedagang serta berbagai barang dagangan. Aktivitas perdagangan berjalan cukup sibuk. Apalagi saat itu wilayah Solo banyak terdapat jalur air dari sungai Bengawan Solo. Jalur itu merupakan jalur penting untuk berbagai komoditas dari maupun menuju arah timur.
Saat itu, Kali Pepe yang melintas di tengah Kampung Gandekan merupakan jalur air yang ramai oleh kapal-kapal dagang. Selain Gandekan, beberapa kampung yang dilalui jalur air untuk lalu lintas perdagangan itu di antaranya Semanggi, Demangan, Sangkrah, Laweyan, dan Kalilarangan.
Namun kini keberadaannya sudah tertutup oleh akses jalan.
Konon pada zaman dulu di daerah Kalilarangan juga terdapat sungai.
Dengan adanya jalur air yang melintas di tengah Kampung Gandekan, berbagai komoditas masuk dari Jawa Timur melalui kapal-kapal yang mengarungi Sungai Bengawan Solo. Namun untuk sampai ke pusat-pusat perdagangan, kapal-kapal itu akan terlebih dahulu bersandar di Gandekan.
Tak sekadar berdagang, para pedagang yang berasal dari berbagai etnis menciptakan akulturasi etnis di kawasan Gandekan. Mereka berinteraksi dengan warga lokal hingga menikah dan berkeluarga.
Kini di Kampung Gandekan terdapat taman cerdas. Fasilitas umum itu kerap dimanfaatkan sebagai lokasi belajar anak-anak. Mereka belajar di sebuah joglo dengan diawasi oleh komunitas anak muda yang menjadi relawan untuk mengabdi pada pendidikan dan anak-anak di Kota Solo.