Sejarah Kota Sibolga, Daerah Kecil yang Dulunya Jadi Pusat Perdagangan Era Hindia Belanda
Salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara ini dulunya berperan penting dalam aktivitas perdagangan masa kolonial.
Salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara ini dulunya berperan penting dalam aktivitas perdagangan masa kolonial.
Sejarah Kota Sibolga, Daerah Kecil yang Dulunya Jadi Pusat Perdagangan Era Hindia Belanda
Kota Sibolga secara geografis terletak di pantai bagian Barat Sumatera yang membentang dari Utara hingga Selatan. Dengan Kota Medan, jaraknya lebih kurang 350 km atau sekitar 8 jam perjalanan.
Ketika zaman kolonial Belanda, Kota Sibolga masih bagian dari Keresidenan Tapanuli hingga kemerdekaan Indonesia sampai tahun 1998 Sibolga menjadi Kotamadya. Sibolga sendiri termasuk daerah yang kecil, hanya seluas 10,77 km persegi dan dihuni oleh 90.366 jiwa.
-
Kenapa Singapura jadi pusat perdagangan dulu? Kawasan ini ramai sebagai pusat perdagangan karena strategis di Selat Malaka.
-
Dimana VOC membangun loji perdagangan di Sumatera Barat? Pulau Sumatera merupakan salah satu wilayah yang menjadi basis besar perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Tak heran jika Belanda serta Portugis banyak mendirikan sebuah loji yang difungsikan sebagai pendukung perdagangan rempah serta emas.
-
Di mana perkebunan sawit Belanda pertama di Sumatra? Pada Masa kolonial Hindia Belanda, perkebunan kelapa sawit menjadi sebuah industri berskala besar dengan dibukanya perusahaan bernama Sungai Liput Cultuur Maatschappij oleh Adrien Hallet dan K. Schadt di Pantai Timur Sumatra, tepatnya di Deli pada 1911.
-
Bagaimana Purwakarta menjadi pusat perdagangan? Di sana terdapat peradaban kuno yang meramaikan Sungai Citarum sebagai pusat perdagangan tradisional nusantara.
-
Apa yang menjadi pusat ekonomi di Sumatra? Pekanbaru dikenal sebagai salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulau Sumatra.
-
Apa nama desa yang menjadi cikal bakal Kota Tegal? Kota Tegal memiliki akar sejarah yang kuat, berawal dari sebuah desa bernama Tetegual pada tahun 1530 yang menunjukkan kemajuan pesatnya.
Sebelum menjadi kota Sibolga yang dikenal banyak orang, dulunya daerah ini merupakan sebuah "bandar" atau daerah yang digunakan untuk pusat perdagangan sekaligus pelabuhan. Siapa sangka, kini kota ini justru berkembang pesat.
Berikut selengkapnya sejarah Kota Sibolga yang dirangkum oleh merdeka.com dari berbagai sumber.
Pulau Poncan Ketek
Mengutip dari kanal Youtube Campur Aduk 99, dulunya Kota Sibolga merupakan Teluk Tapian Nauli yang terletak di wilayah Poncan Ketek tepatnya tak jauh dari lokasi Kota Sibolga saat ini.
Poncan Ketek sempat digunakan sebagai salah satu pelabuhan dan aktivitas perdagangan yang dipimpin oleh Datuk Bandar. Seiring berjalannya waktu, kawasan ini berubah menjadi tempat perdagangan masyarakat pedalaman dengan berbagai komoditas.
Selain itu, Kota Sibolga belum dihuni oleh penduduk tetap. Hanya menjadi tempat transit pemikul garam hingga orang-orang Batak menyebutnya sebagai 'Parlanja Sira' atau perdagangan garam.
Pindah Wilayah
Dengan berkembangnya daerah Pulau Poncen Ketek, semakin hari wilayah ini semakin padat dan aktivitas perdagangan semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan wilayah ini menjadi tidak relevan lagi.
Pada abad 19, pemerintah Kolonial Belanda memutuskan untuk memindahkan seluruh aktivitas perdagangan ke Kota Sibolga.
Raja Luka Hutagalung datang ke wilayah Sibolga untuk membuka pemukiman di kawasan tersebut tepatnya di sekitar sungai Aik Doras atau tidak jauh dari muara sungai.
Arti Sibolga
Di balik penamaan daerah Sibolga tentunya memiliki arti dan makna yang mungkin tidak diketahui banyak orang. Semula, 'Sibolga' adalah julukan kepada orang yang akhirnya beralih menjadi nama tempat yaitu 'Sibalga'.
Sementara itu, orang-orang pesisir menyebutkan Sibolga dengan nama 'Si-boga', kemudian orang Belanda dan orang Inggris mengucapkannya dengan 'Sibougah'. Sedangkan orang-orang Jepang menyebutnya dengan nama 'Sibagura'.
Pasca kemerdekaan, tepatnya pada 17 Mei 1946, Kota Sibolga ditetapkan menjadi daerah otonom.
Kemudian pada tanggal 19 November 1946, Kota Sibolga sudah ditetapkan sebagai kota-kota lainnya yang ada di Provinsi Sumatera Utara.