Punya Salah Satu Perpustakaan Termegah di Indonesia, Intip Fakta Menarik Kota Pekanbaru
Nama perpustakaan itu bertujuan untuk mengenang jasa pujangga asal Riau keturunan Tapanuli, yaitu Soeman Hasibuan.
Nama perpustakaan itu bertujuan untuk mengenang jasa pujangga asal Riau keturunan Tapanuli, yaitu Soeman Hasibuan.
Punya Salah Satu Perpustakaan Termegah di Indonesia, Intip Fakta Menarik Kota Pekanbaru
Pekanbaru dikenal sebagai salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulau Sumatra. Letak kota ini berada tepat di pinggiran Sungai Siak dan dulunya berada di bawah pengaruh Kesultanan Siak.
Sultan Alamuddin Syah selaku Sultan Siak ke-4 memindahkan pusat kekuasan Siak dari Mempura ke Senapelan pada 1762.
Pada 23 Juni 1784,
berdasarkan musyawarah “Dewan Menteri” dari Kesultanan Siak, yang terdiri dari datuk empat suku Minangkabau (Pesisir, Limapuluh, Tanah datar dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru dan di kemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan kota Pekanbaru dari Perpustakaan Soeman H.S? Tidak hanya digunakan untuk mencari dan membaca buku, di sini Anda pun bisa membaca berbagai macam arsip sejarah dan aneka koleksi buku. Selain itu, dari lantai atas gedung Anda dapat memandang keindahan kota Pekanbaru dari ketinggian.
-
Kenapa Perpustakaan Bank Indonesia menarik dikunjungi? Perpustakaan ini bisa menjadi pilihan tepat bagi pelajar dan mahasiswa untuk mencari referensi. Tempat ini juga nyaman untuk belajar karena suasana di dalamnya tenang dan bersih.
-
Dimana lokasi Perpustakaan Bank Indonesia? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Dimana lokasi Asia Heritage di Pekanbaru? Lokasinya sangat strategis, tepat di pusat kota sehingga mudah diakses oleh pengunjung.
-
Apa saja wisata alam di Pekanbaru? Tempat wisata di Pekanbaru pun memiliki variasi yang cukup lengkap mulai dari wisata alam, religi, bangunan bersejarah, hingga budaya ala Melayu yang semuanya memiliki daya tarik tersendiri.
-
Dimana Perpustakaan Nasional berada? Mengutip laman resmi Perpustakaan Nasional, gedung Perpusnas sendiri berada di Jalan Medan Merdeka Selatan nomor 11, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Pekanbaru juga menjadi salah satu kota terbesar di sisi Barat Indonesia yang mayoritas didominasi oleh Suku Melayu dan Minang. Perekonomian kota ini ditopang oleh aktivitas perdagangan maupun pertambangan minyak bumi.
Tidak sampai situ saja, masih ada fakta menarik lainnya dari Kota Pekanbaru ini, penasaran? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Dilansir dari kanal Liputan6.com, kota ini pernah menjadi distrik dari Kesultanan Siak. Pada 1931 Pekanbaru masuk dalam wilayah Kampar Kiri yang dipimpin oleh Controleur, kemudian menjadi ibukota Onderafdeling Kampar Kiri.
Pasca Indonesia merdeka, Kota Pekanbaru dijadikan daerah otonom yang disebut Haminte atau Kotapraja. Pada tahun 1956, Pekanbaru berubah sistem lagi menjadi daerah otonom kota kecil dalam lingkungan Provinsi Sumatera Tengah.
Pada tahun 1957, Pekanbaru masuk dalam wilayah Provinsi Riau yang baru saja terbentuk berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957. Pada 20 Januari 1959, Pekanbaru menjadi ibu kota Provinsi Riau.
Kota Adipura
Menjadi salah satu kota besar di wilayah Barat Indonesia, Pekanbaru pernah menyabet piagam Adipura selama lima tahun berturut-turut dimulai pada tahun 2006 silam. Pekanbaru menjadi salah satu kota terbersih yang ada di Indonesia.
Iklim di kota ini cenderung dipengaruhi oleh hutan tropis dengan jumlah hari hujan dan panas hampir sama sepanjang tahun. Tak hanya itu, letak geografis Pekanbaru ini berada tepat di garis khatulistiwa sehingga suhu udaranya cenderung panas.
Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Indonesia
Melansir dari situs ee.uin-suska.ac.id, pertumbuhan ekonomi Pekanbaru ini juga cukup tinggi di Indonesia. Hampir seluruh tanah di Pekanbaru banyak diisi oleh ladang minyak besar.
Salah satu perusahaan minyak besar juga membangun kantor di Pekanbaru, yaitu Chevron Pacific Indonesia yang sudah menjadi salah satu usaha minyak besar di Indonesia sejak tahun 80-an.
Kuliner Khas Pekanbaru
Dari sektor kuliner, Pekanbaru juga memiliki beragam makanan khas yang menarik untuk dicicipi. Salah satunya yaitu Mi Sagu yang menjadi asupan karbohidrat pengganti nasi. Kandungan gula pada Mi Sagu ini juga tergolong rendah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita Diabetes.
Sementara itu, Pekanbaru juga memiliki minuman khas yang menyegarkan yaitu Es Laksamana Mengamuk. Minuman ini berisi buah kweni, santan, dan gula merah ini sangat cocok diminum saat udara panas menyengat.
Tak hanya dua kuliner ini saja, kota ini masih banyak varian kuliner lainnya berupa Gulai Siput, Ikan Asap Selais, Kue Bangkit, Lopek Bugi, Keripik Nanas dan lain sebagainya. (Foto: Wikipedia)
Ada Masjid Tertua di Riau
Pekanbaru juga memiliki arsitektur tua bercorak Islam yaitu Masjid Raya Pekanbaru. Masjid ini dinobatkan sebagai bangunan tertua yang ada di Provinsi Riau. Dulunya Masjid Raya Pekanbaru dibangun oleh Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah pada abad ke-18.
Kemudian, pembangunan masjid ini dilanjutkan oleh Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah yang menjadi Sultan Siak ke-5. Masjid ini sudah pernah renovasi pada tahun 1940.
Pada tahun 2017, Tim Ahli Cagar Budaya Kemendikbud telah menetapkan bangunan masjid ini menjadi salah satu warisan cagar budaya Indonesia.
Perpustakaan Terbesar
Selain adanya struktur cagar budaya, Pekanbaru juga memiliki perpustakaan provinsi yang terbesar di Riau dan juga di Indonesia. Perpustakaan ini bernama Soeman HS yang berada di tengah kota, tepatnya di Jalan Sudirman.
Bangunan ini diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla pada tahun 2008 silam. Desain arsitekturnya juga unik, mirip seperti alas baca Alqur'an dan juga sekilas seperti buku yang sedang terbuka.
Nama perpustakaan itu bertujuan untuk mengenang jasa pujangga asal Riau keturunan Tapanuli, yaitu Soeman Hasibuan.
Objek Wisata Menarik
Dari sektor wisata, Pekanbaru juga memiliki banyak spot wisata yang jadi rekomendasi. Ada Balai Adat Melayu yang berada di Jalan Diponegoro, lalu Gedung Taman Budaya Riau, Museum Sang Nila Utama.
Ada juga spot wisata yang menjadi ikon budaya yaitu Anjung Seni Idrus Tintin. Kemudian ada juga Taman Wisata Alam Mayang yang konsepnya hijau tetapi letaknya masih berada di tengah kota.
Ada juga Desa Wisata Okura yang ditetapkan sebagai desa wisata sejak 2010. Namun, namanya baru mulai dikenal luas dalam beberapa tahun terakhir. Desa ini unik karena masih dihuni oleh suku asli, yaitu suku Melayu Riau.