Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

10 Januari: Peringati Hari Tritura, Tonggak Sejarah Kelahiran Orde Baru

<b>10 Januari Peringati Hari Tritura, Tonggak Sejarah Kelahiran Orde Baru</b>

10 Januari Peringati Hari Tritura, Tonggak Sejarah Kelahiran Orde Baru

Istilah "Tritura" merupakan singkatan dari "Tri Tuntutan Rakyat" (Tiga Tuntutan Rakyat).

Hari Tritura merujuk pada peristiwa signifikan dalam sejarah politik Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 Oktober 1966, selama pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Sukarno.

Peringatan ini bermula dari tragedi berdarah Gerakan 30 September 1965 yang mengakibatkan adanya aksi yang diprakarsai oleh Gerakan Mahasiswa.

Dalih yang dibuat adalah bahwa pemerintahan Orde Lama yang lambat dan tidak tegas terhadap PKI dianggap sebagai biang kerusuhan pada Gerakan 30 September 1965.

<b>Latar Belakang Peristiwa</b>

Latar Belakang Peristiwa

Gejolak yang terjadi pada tahun 1960an terjadi akibat Soekarno berseberangan paham dengan negara-negara Barat.

Sikap anti neokolonialimse dan neoimperialisme Soekarno menyebabkan Indonesia kehilangan dukungan politik dan ekonomi luar negeri.

Akibatnya, terjadi krisis ekonomi yang berdampak pada melambungnya harga barang. Puncak krisis ekonomi terjadi pada periode 1965 akibat peristiwa G30SPKI.

Kekacauan politik yang terjadi lantas memunculkan sentimen anti PKI dan anti Soekarno.

Usai gejolak peristiwa G30SPKI, Indonesia memang mengalami pergolakan politik yang cukup runyam. Pada tahun 1966, rakyat dan mahasiswa melakukan demonstrasi besar-besaran untuk memprotes Soekarno atas peristiwa G30SPKI dan inflasi yang terjadi.

Demonstrasi besar-besaran oleh para mahasiswa. Para mahasiswa ini menuntut adanya reformasi pada pemerintahan.
Perhimpunan demonstrasi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), dan organisasi lainnya seperti KABI, KASI, KAWI, KAGI kemudian membentuk kelompok Front Pancasila.

10 Januari: Peringati Hari Tritura, Tonggak Sejarah Kelahiran Orde Baru

Demonstrasi ini dilakukan untuk menuntut DPR-GR di antaranya pada 12 Januari 1966. Para pengunjuk rasa menuntut tiga hal dengan tuntutan bernama Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura. Adapun isi Tritura adalah;

1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia, karena Pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada didalam kabinet pemerintahan.

2. Rombak Kabinet Dwikora, karena Pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.

3. Turunkan Harga, kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang semakin memburuk.

<b>Tanggapan Atas Aksi Tritura</b>

Tanggapan Atas Aksi Tritura

Menanggapi aksi Tritura ini, pada tanggal 21 Februari 1966 Presiden Soekarno melakukan perombakan kabinet tetapi masih mengikutkan para simpatisan PKI.

Kenyataan ini menyulut kembali mahasiswa untuk melakukan aksi unjuk rasa pada tanggal 24 Pebruari 1966 dan mengakibatkan seorang mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim tertembak dan gugur.

Akibat kericuhan yang terjadi pemerintah dengan tegas membubarkan KAMI.

Antipati terhadap pemerintah kemudian dilanjutkan oleh KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia) yang pada masa itu mengobrak-abrik Departemen Luar Negeri sebagai tempat kedudukan Menteri Subandrio.

Setelah kejadian itu, Presiden Soekarno akhirnya mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) yang memberikan tugas dan wewenang kepada Jenderal Soeharto.

Melalui Supersemar inilah awal bagi Soeharto mendapatkan wewenang untuk mengambil segala tindakan yang perlu dalam memulihkan keamanan dan ketertiban. Supersemar juga menjadi awal muncul dan berkembangnya kekuasaan orde baru.

Usaha para mahasiswa dalam aksi Tritura untuk memperbaiki kondisi politik dan memperjuangkan hak rakyat ini pun menjadi sejarah bangsa.

Dan untuk mengingat peristiwa itu, setiap tanggal 10 Januari ditetapkan sebagai hari Tritura.

Setelah peristiwa Tritura, lanskap politik di Indonesia mengalami perubahan drastis. Militer, di bawah pimpinan Jenderal Suharto, mendapatkan pengaruh yang lebih besar, dan kekuasaan Sukarno melemah.

Pada akhirnya, tahun 1967 Suharto resmi menjabat sebagai presiden menandai dimulainya era Orde Baru, yang ditandai oleh sentimen anti-komunis yang kuat dan pemerintahan yang lebih otoriter.

Peristiwa seputar Tritura memainkan peran penting dalam membentuk sejarah politik Indonesia pada akhir 1960-an dan seterusnya.

11 Januari Hari Terima Kasih Internasional, Ini Sejarah dan Tujuannya
11 Januari Hari Terima Kasih Internasional, Ini Sejarah dan Tujuannya

Peringatan ini dirayakan secara global, sebagai bentuk gerakan untuk terus menyebarluaskan budaya terima kasih.

Baca Selengkapnya
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.

Baca Selengkapnya
7 Januari Lahirnya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Tokoh Pemberontakan DI/TII
7 Januari Lahirnya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Tokoh Pemberontakan DI/TII

Pemberontakan DI/TII terjadi pada tahun 1948 hingga 1949.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Hari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan
Hari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan

Setiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.

Baca Selengkapnya
Kenapa Februari Hanya Sampai 29? Begini Sejarah dan Penjelasannya
Kenapa Februari Hanya Sampai 29? Begini Sejarah dan Penjelasannya

Alasan mengapa bulan Februari lebih pendek dibandingkan bulan-bulan lainnya adalah karena sejarah cara mengukur dan membagi tahun.

Baca Selengkapnya
Kemendikbud Telusuri Sejarah dan Meneliti Jalur Rempah
Kemendikbud Telusuri Sejarah dan Meneliti Jalur Rempah

Penelusuran jejak Jalur Rempah berupa Cagar Budaya sudah dilakukan sejak tahun 2020 hingga 2023.

Baca Selengkapnya
28 Januari: Peringati Hari Kusta Sedunia, Ini Tujuan dan Tema Tahun 2024
28 Januari: Peringati Hari Kusta Sedunia, Ini Tujuan dan Tema Tahun 2024

Kusta atau lepra masih menjadi salah satu penyakit ropis yang terabaikan.

Baca Selengkapnya
14 Januari: Peringatan Hari Logika Sedunia,  Ini Sejarah dan Tujuannya
14 Januari: Peringatan Hari Logika Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

14 Januari memperingati Hari Logika Sedunia, dirayakan untuk menghormati logika yang telah banyak berperan terhadap ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya