Kisah Juragan Batik Legendaris Mbok Mase, Terkenal di Masa Kejayaan Kampung Batik Laweyan
Mbok Mase adalah perempuan yang gigih dan ulet, ciri khas perempuan Kampung Laweyan pada masa jayanya.
Mbok Mase adalah perempuan yang gigih dan ulet, ciri khas perempuan Kampung Laweyan pada masa jayanya.
Kisah Juragan Batik Legendaris Mbok Mase, Terkenal di Masa Kejayaan Kampung Batik Laweyan
Pada suatu masa di Kampung Batik Laweyan, Solo, hiduplah seorang juragan batik bernama Mbok Mase.
Ia begitu disegani warga lainnya. Mbok Mase adalah pengusaha batik perempuan yang hidup tepat di era kejayaan Kampung Batik Laweyan Solo.
Walaupun menjadi pengusaha batik yang disegani, namun Mbok Mase tetap tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga.
-
Kenapa Kampung Batik Laweyan terkenal? Sejak zaman dahulu kala, kampung ini sudah dikenal sebagai pusat produksi batik klasik yang mempertahankan keunikan dan keaslian motif dan warna tradisional.
-
Di mana Kampung Batik Laweyan berada? Laweyan merupakan sebuah kampung tua tempat tinggal perajin batik yang berada di Kota Solo.
-
Dimana lokasi Kampung Batik Laweyan? Lokasi Kampung Batik Laweyan terletak di Jalan Sidoluhur No.6, Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
-
Kenapa batik Madiun terkenal? Batik-batik ini juga sudah tercatat dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kemenkumham RI.
-
Mengapa Mbah Lurah Salekan terkenal di Blora? Waktu itu ia cukup berani melawan penjajah Belanda.
-
Siapa yang dikenal sebagai Raja Batik? Haji Bilal Atmajoewana nama lengkapnya. Banyak orang menjulukinya 'Raja Batik'.
Pada era kejayaannya, para perempuan di Kampung Laweyan sudah dikenal sangat ulet dan bertanggung jawab.
Mereka menjadi perajin batik tulis yang menggunakan canting untuk memberikan motif pada kain mori putih.
Mereka ulet dalam membuat sketsa, tetesan, goresan, garis, serta lengkung yang semua itu membutuhkan kelenturan, kesabaran, serta olah rasa.
Mengutip Liputan6.com, keberadaan Mbok Mase seolah memberikan nilai lebih pada kain batik. Batik kemudian tidak hanya dipandang sebagai sebuah kain yang indah dengan beragam motif, namun juga sebuah proses yang dilatarbelakangi sebuah tekad, keikhlasan, serta kerja keras para perajinnya.
Di luar kesibukannya menjadi seorang juragan batik, Mbok Mase beraktivitas layaknya ibu rumah tangga pada umumnya seperti memasak, menemani makan suami, dan mengurus pendidikan anak-anaknya. Setelah tugas domestik selesai dikerjakan, ia kembali ke dunianya dan berbaur dengan perajin batik lainnya.
Ketika berkecimpung dalam dunia usaha batik, Mbok Mase juga berperan dalam merekrut para perajin batik. Dalam merekrut perajin, ia banyak mengambil warga Kampung Laweyan. Sementara kalau Mbok Mase memiliki anak perempuan, ia juga akan mendidik sang anak untuk bisa setangguh ibunya.
Sayangnya hal ini sudah mulai luntur di zaman ini.
Proses alih generasi ini berlangsung selama beberapa generasi.
Meski demikian, kejayaan juragan batik itu masih bisa dilihat hingga kini. Di Kampung Laweyan, terdapat rumah-rumah kuno berarsitektur indah dan berkualitas yang dulu digunakan sebagai industri batik sekaligus tempat tinggal para juragan kaya.