Arkeolog Temukan Bukti Ibu Pukul Pantat Anaknya dengan Sandal Sudah Ada Sejak Yunani Kuno, Begini Gambarnya
Dewi Aphrodite digambarkan sedang akan memukul putranya, Eros, dengan sandal.

Dewi Yunani Aphrodite yang mengancam putranya yang nakal, Eros, dengan bagian belakang sandalnya tampaknya telah menunjukkan tradisi di kalangan para ibu Yunani kuno yang masih dipraktikkan sampai sekarang.
Hal tersebut ditemukan oleh peneliti dalam koleksi vas-vas Yunani kuno di Museum Arkeologi Taranto di Italia. Sebuah vas bunga menunjukkan motif bergambar dewi Aphrodite yang mengancam anaknya Eros dengan bagian belakang sandalnya. Koleksi vas-vas di museum tersebut berasal dari tahun 360 SM.
Dalam mitologi Yunani dan Romawi, Eros disebut sebagai dewa cinta dan hasrat seksual Yunani. Namun, dalam sumber lain Eros digambarkan sebagai putra dari dewi Aphrodite dan dirinya digambarkan sebagai anak yang nakal.
Pesan manis

Dilansir laman Greek Reporter, Minggu (29/12, koleksi lain yang menggambarkan hal serupa adalah sebuah patung yang dipajang di Museum Arkeologi di Athena yang menunjukkan dewi Aphrodite mengancam akan memukul Pan dengan sandalnya. Eros kecil melayang di atas bahunya, sambil memegang tanduk Pan dengan jenaka untuk membantu ibunya mengusir makhluk yang mengganggu itu.
Sementara itu, selama penggalian proyek membangun terowongan bawah tanah di Istanbul, arkeolog menemukan sepasang sandal berusia 1.500 tahun yang unik karena memiliki tulisan di bagian alas sandal. Tulisan tersebut berisi pesan manis dalam bahasa Yunani.
Tulisan Yunani pada sandal tersebut berbunyi, “Gunakan saat sehat, Nona. Kenakan saat cantik dan bahagia.”
Arkeolog mengungkapkan sandal berusia 1.500 tahun itu adalah milik seorang wanita yang hidup di zaman Kekaisaran Romawi. Sandal tersebut kini menjadi bagian dari koleksi museum arkeologi di Istanbul.
Tampaknya, selain digunakan oleh dewi Aphrodite untuk membuat putranya berperilaku baik, sandal Yunani kuno rupanya memiliki fungsi lain yang tak terduga sebagai tempat menuliskan pesan-pesan manis dan bermakna untuk penggunanya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti