Hampir 40 Tahun Menggali, Arkeolog Temukan Battu Cincin Bergambar Dewi Athena Berusia 1.700 Tahun
Batu cincin itu ditemukan di kota Kuno Assos pada Zaman Perunggu.
Arkeolog di Turki menemukan batu cincin dari Periode Kekaisaran Romawi yang menggambarkan Athena, dewi ibu kota kuno Assos. Harta kaun mungil itu ditemukan di struktur Ksenedochion (bangunan penginapan) di Reruntuhan Assos di distrik Ayvacık, Çanakkale.
Assos terletak di bagian barat daya Semenanjung Biga (Troad), di dalam batas-batas Desa Behramkale, selatan distrik Ayvacık di provinsi Çanakkale.
-
Cincin emas apa yang ditemukan arkeolog? Cincin emas yang dihiasi dengan motif Kristus ini berasal dari abad ke-15 dan diyakini telah dikenakan oleh seorang wanita karena ukurannya yang mungil.
-
Di mana penemuan pahatan batu kuno tersebut? Terletak sekitar 55 km di tenggara ibu kota Sarawak, Kuching, situs ini dikelola oleh suku Bidayuh (suku pribumi lokal) bekerja sama dengan Departemen Museum Sarawak.
-
Dimana arkeolog menemukan cincin emas tersebut? Dua dari artefak itu adalah cincin emas dan jimat kristal dengan ukiran figur. Proyek penggalian ini memberikan gambaran kehidupan sehari-hari yang berlangsung selama kurang lebih 400 tahun, dari tahun 1250 hingga 1650.
-
Dimana artefak batu tersebut ditemukan? Senior menemukan batu pasir berwarna abu tua ketika sedang menyabit rumput di kebunnya.
-
Di mana artefak kuno ini ditemukan? Penemuan arkeologi misterius ditemukan di wilayah Akmola oleh dua petugas pemadam kebakaran Distrik Sandyktau dari Departemen Situasi Darurat Daerah; Nursultan Ashkenov and Akhmet Zaripo.
Assos dulunya merupakan pusat regional yang penting tetapi hanya memiliki sedikit kesempatan untuk berkembang. Kota ini pertama kali dihuni selama Zaman Perunggu.
Kota-kota Zaman Perunggu Assuwa, yang disebutkan dalam teks-teks Het, dan Pedasos, yang disebutkan dalam Iliad karya Homer, keduanya ditetapkan setara dengan Assos.
Menurut sumber-sumber kuno, orang-orang Methymnia dari pulau Lesbos mendirikan kota Yunani Assos pada abad ke-7 SM. Athena, yang merupakan putri Zeus dan salah satu dari 12 Dewa Olympus, adalah pelindung kota tersebut.
Arkeolog Turki melakukan penggalian di kota kuno tersebut selama hampir 40 tahun. Di bawah arahan Profesor Nurettin Arslan dari Departemen Arkeologi di Fakultas Sains dan Sastra Universitas Çanakkale Onsekiz Mart, sebuah tim yang terdiri dari dua puluh orang tengah melakukan penggalian arkeologi di kota kuno Assos.
Milik tokoh terkemuka
Penggalian itu terus berlanjut di bawah dukungan utama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan İÇDAŞ.
Profesor Arslan menyatakan: “Selama pekerjaan kami tahun ini, kami menemukan batu cincin berharga yang terbuat dari batu di bangunan Ksenedochion."
"Batu cincin ini menggambarkan Athena, yang merupakan dewi utama kota tersebut, sedang berdiri. Sejauh yang kami ketahui, batu-batu seperti itu cukup umum selama periode Romawi, tetapi batu-batu tersebut juga digunakan sebelum dan sesudah era tersebut."
Menurut Profesor Arslan, batu ini milik seorang tokoh terkemuka di kota tersebut dan digunakan sebagai meterai.
"Kami memperkirakan kota ini berdiri pada abad ke-2 atau ke-3 M, yang menunjukkan sejarahnya selama 1.600 hingga 1.700 tahun. Hal ini tentu saja membantu mengidentifikasi individu. Pada zaman kuno, stempel semacam itu digunakan sebagai pengganti tanda tangan, mirip dengan cara tanda tangan digunakan saat ini.”
Pada abad ke-6 SM, Assos merupakan salah satu negara bagian Yunani barat yang tunduk pada Lydia. Setelah Kerajaan Lydia dihancurkan oleh Raja Persia Cyrus II, kota ini dimasukkan ke dalam Kekaisaran Persia.
Pada abad ke-5 SM, kota ini menjadi anggota Konfederasi Athena. Kemudian, Assos kembali berada di bawah kendali Persia “hingga kedatangan Alexander Agung pada tahun 334.
Setelah kematian sang penakluk, kota ini berpindah tangan dari satu penerusnya ke penerus berikutnya, dan akhirnya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pergamon, yang akhirnya diserap ke dalam Kekaisaran Romawi.
Assos makmur selama abad pertama dan kedua M tetapi kemudian merosot ketika beberapa kali berada di bawah kekuasaan Bizantium, Turki Seljuk, Tentara Salib Frank, dan akhirnya Turki Ottoman pada 1330.
- Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024